Variabel Independen Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel .1 Variabel Dependen

47

3.5.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2007:59. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, jenis opini auditor, laba atau rugi perusahaan, jenis industri dan profitabilitas. a. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan atau total aktiva perusahaan klien yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan akhir periode yang telah diaudit. Semakin besar jumlah aset perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan Tiono dan JogiC, 2013. Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel independen dimana menggunakan total asset sebagai proksi dari ukuran perusahaan. Total asset merupakan penjumlahan aktiva berwujud tangible assets seperti aktiva lancar dan aktiva tetap dalam satu tahun. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan di proyeksikan dengan nilai logaritma natural dengan tujuan untuk menghaluskan besarnya angka dan menyamakan ukuran saat regresi. Pengukuran ukuran perusahaan dilakukan dengan menggunakan rumus: Ukuran Perusahaan = In total aktiva b. Ukuran Kantor Akuntan Publik Ukuran KAP merupakan variabel independen yang bersifat dummy dengan mengelompokkan para auditor yang berasal dari KAP yang bermitra kerja Universitas Sumatera Utara 48 dengan KAP Internasional dan termasuk dalam ”The Big-Four.” KAP-KAP tersebut antara lain: 1 KAP Drs. Haryanto Sahari dan rekan Price Waterhouse- Coopers, 2 Prasetio, Sarwoko Sandjaja Ernest Young, 3 Hans, Tuanakotta Mustofa Deloitte Touche Tohmatsu, 4 dan Shiddharta Harsono KPMG. Perusahaan yang diaudit oleh KAP “The Big Four” diberi kode dummy 1 dan yang diaudit oleh KAP lain diberi kode dummy 0. Diprediksi bahwa KAP besar akan menyelesaikan audit dengan waktu yang lebih pendek. c. Jenis Opini Auditor Opini audit adalah pernyataan standar dari kesimpulan auditor yang didapatkan berdasarkan kesimpulan dari proses audit Arens et al., 2008. Opini auditor dalam penelitian ini diukur dengan melihat jenis opini yang diberikan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Dalam penelitian ini pendapat auditor dibedakan menjadi dua kelompok dummy yaitu perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion diberi kode 1 dan perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion diberi kode 0. Diprediksi bahwa perusahaan yang memperoleh opini selain unqualified, waktu penyelesaian auditnya lebih panjang daripada perusahaan yang memperoleh opini unqualified. d. Laba atau Rugi Perusahaan Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan- pendapatan dan biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan Baridwan, 2008:29. Laba atau rugi diukur dengan Universitas Sumatera Utara 49 menggunakan dummy, yaitu untuk perusahaan yang mengalami laba diberi kode dummy 1 dan perusahaan yang mengalami rugi diberi kode dummy 0. e. Jenis Industri Variabel jenis industri merupakan variabel dummy yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: jenis industri manufaktur dan jenis industri non manufaktur. Untuk perusahaan yang termasuk dalam jenis industri manufaktur diberi kode dummy 1, dan sebaliknya jika perusahaan termasuk dalam kategori industri non manufaktur diberi kode dummy 0.

f. Profitabilitas

Profitabilitas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu selama satu tahun yang terdapat dalam laporan keuangan. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan dalam penelitian ini adalah return on asset ROA, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA = x 100

3.6 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdapat di BEJ)

0 6 105

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan di Indonesia : Periode 2011-2013

1 7 103

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

1 19 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 4 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

0 0 14