17 tersebut  dilakukan  untuk  mengevaluasi  posisi  keuangan,  kinerja,  serta
perubahan posisi keuangan secara relatif.
2.1.3   Audit dan Standar Auditing
Terdapat banyak pengertian tentang auditing, diantaranya menurut Arrens et  al
.  2008:4  auditing  adalah:  “pengumpulan  dan  evaluasi  bukti  tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi
dan  kriteria  yang  telah  ditetapkan.  Auditing  harus  dilakukan  oleh  orang  yang kompeten dan independen”.
Menurut  Arens  dalam  kartika,  2009  tujuan  audit  secara  umum  atas laporan keuangan oleh auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
dalam  semua  hal  yang  material,  posisi  keuangan  hasil  usaha  dan  arus  kas  yang sesuai  dengan  prinsip  akuntansi  berlaku  umum  di  Indonesia.  Kewajaran  laporan
keuangan  dinilai  berdasarkan  asersi  yang  terkandung  dalam  setiap  unsur  yang disajikan  dalam  laporan  keuangan.  Asersi  adalah  pernyataan  manajemen  yang
terkandung  dalam  komponen  laporan  keuangan  yang  dapat  bersifat  implisit  atau eksplisit Arens, 1995:114.
Menurut  Rahayu  dan  Suharyati  2009:6  terdapat  beberapa  kata  kunci penting dalam auditing, yaitu:
1. Proses sistematis.
Audit  merupakan  serangkaian  tahap  dan  prosedur  yang  memerlukan  suatu perencanaan  yang  baik,  terstruktur,  dan  terorganisasi  untuk  mendapatkan
tujuan dari pemeriksaan yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
18 2.
Pengumpulan dan Penilaian Bukti. Pengumpulan  dan  Penilaian  bukti  dalam  audit  merupakan  aktivitas  utama
auditor  dalam  melaksanakan  audit.  Pengumpulan  dan  penilaian  bukti  secara objektif
dimaksudkan sebagai
kegiatan memeriksa
dasar asersi
buktievidence dan menilai hasilnya secara tidak memihak. 3.
Asersi Informasi. Informasi merupakan subyek audit. Pelaksanaan  audit memerlukan informasi
yang dapat diverifikasi dan juga memerlukan kriteria sebagai pedoman untuk mengevaluasi informasi tersebut misalnya dalam audit atas laporan keuangan
oleh Kantor Akuntan Publik, kriteria yang digunakan adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum.
4. Kriteria yang Ditetapkan.
Merupakan  standar  yang  digunakan  untuk  menguji  asersi  atau  informasi, yaitu:  peraturan-peraturan  atau  kebijakan-kebijakan,  budgets,  standar-standar
kinerja, dan prinsip akuntansi yang berlaku umum SAK. 5.
Kompeten dan Independen. Kompeten  artinya  auditor  harus  mempunyai  kemampuan,  ahli  dan
berpengalaman  dalam  memahami  kriteria  dan  dalam  menentukan  jumlah bahan  bukti  yang  diperlukan  untuk  dapat  mendukung  kesimpulan  yang
diambilnya.  Independen  artinya  auditor  juga  harus  mempunyai  sikap  mental yang  independen  yaitu  sikap  yang  tidak  memihak  kepada  kepentingan
siapapun.
Universitas Sumatera Utara
19 6.
Pelaporan. Laporan  audit  merupakan  laporan  yang  tertulis  yang  menyatakan  tingkat
kesesuaian antara informasi yang diperiksa dengan kriteria yang ditetapkan. Menurut  Arens  et  al  2008:16-18,  akuntan  publik  melakukan  tiga  jenis
audit yaitu: 1.
Audit  operasional  operational  audit  mengevaluasi  efisiensi  dan  efektivitas setiap  bagian  dari  prosedur  dan  metode  operasi  organisasi.  Pada  akhir  audit
operasional, manajemen
biasanya mengharapkan
saran-saran untuk
memperbaiki  operasi.  Mengevaluasi  secara  objektif  apakah  efisiensi  dan efektivitas  operasi  sudah  memenuhi  kriteria  yang  telah  ditetapkan  jauh  lebih
sulit ketimbang audit ketaatan dan audit laporan keuangan. 2.
Audit  ketaatan  compliance  audit  dilaksanakan  untuk  menentukan  apakah pihak  yang  diaudit  mengikuti  prosedur,  aturan,  atau  ketentuan  tertentu  yang
ditetapkan  oleh  otoritas  yang  lebih  tinggi.  Hasil  audit  ketaatan  biasanya dilaporkan kepada manajemen bukan kepada pemakai luar, karena manajemen
adalah  kelompok  utama  yang  berkepentingan  dengan  tingkat  ketaatan terhadap peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Audit ketaatan banyak
dijumpai dalam pemerintahan. 3.
Audit  laporan  keuangan  financial  statement  audit  dilakukan  untuk menentukan  apakah  laporan  keuangan  informasi  yang  diverifikasi  telah
dinyatakan  sesuai  dengan  kriteria  tertentu.  Biasanya  kriteria  yang  berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Universitas Sumatera Utara
20 Standar  auditing  merupakan  pedoman  bagi  auditor  dalam  menjalankan
tanggung  jawab  profesionalnya.  Standar  auditing  yang  telah  di  tetapkan  dan disahkan  oleh  Ikatan  Akuntan  Indonesia  IAI:2007  terdiri  dari  sepuluh  standar
yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
a.  Standar Umum