Metode Sampling Dampak perubahan sistem pemerintahan desa terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku

3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dimulai dari penjajakan, studi pustaka, pembuatan proposal, penelitian lapangan, pengolahan data dan penulisan disertasi adalah dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulan September 2006. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2005. Tempat penelitian adalah di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat, yang meliputi beberapa pulau yaitu Pulau Ambon, Pulau Saparua, Pulau Nusalaut, Pulau Haruku dan Pulau Seram Lampiran 1.

3.2 Metode Sampling

Provinsi Maluku secara geografis merupakan daerah kepulauan, untuk itu akan terasa sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari semua unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut. Penentuan pengambilan sample untuk lokasi penelitian adalah dengan menggunakan metode purposive sample atau secara sengaja dengan mempunyai beberapa alasan dan pertimbangan tertentu antara lain: 1 Desa yang dipilih merupakan desa-desa pesisir 2 Desa-desa yang mempunyai aktivitas perikanan 3 Memiliki kesamaan dalam sosial budaya dan struktur masyarakat dalam konteks pola hubungan berdasarkan kekuasaan di dalam masyarakat. 4 Terbatasnya dana penelitian Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode gugus bertahap yaitu melalui tahap-tahap tertentu berdasarkan wilayah-wilayah yang ada Singarimbun dan Effendi 1989. Teknik pengambilan sampel gugus bertahap dilakukan, seperti diperlihatkan pada Gambar 3. Populasi Sampling I Kabupaten Sampel I Beberapa Kabupaten Populasi Sampling II Kecamatan dalam Kabupaten terpilih Sampel II Beberapa Kecamatan Populasi Sampling III Desa-desa dalam Kec. Terpilih Sampel III Desa yang di teliti Keterangan: = Dipilih secara purposive = Terdiri dari = Dipilih secara acak random Gambar 3 Metode gugus bertahap dalam teknik pengambilan sampel 1 Populasi sampling pertama, terdiri dari semua kabupaten, kemudian di- pilih secara purposive beberapa kabupaten, sebagai sampel pertama. 2 Sampel pertama dijadikan sebagai populasi sampling ke dua yang ter- diri dari beberapa kecamatan dalam kabupaten yang terpilih. Kemudi- an beberapa kecamatan terpilih tersebut sebagai sampel ke dua. 3 Sampel kedua disebut sebagai populasi sampling ketiga, yang terdiri dari beberapa desa dari kecamatan yang terpilih. Selanjutnya pemilihan desa ditentukan secara acak random untuk selanjutnya dijadikan sebagai sampel ke tiga 4 Unsur sampling yang ketiga inilah yang akan diselidiki sebagai unsur penelitian Berdasarkan metode dan teknik pengambilan sampel tersebut di atas maka ada 61 desa yang terpilih yaitu: 22 desa di Kota Ambon, 37 desa di Maluku Tengah dan 2 desa di Seram Bagian Barat. 61 desa ini terdiri dari 53 desa adat dan 8 desa bukan desa adat. Desa adat mewakili desa yang mengalami perubahan akibat pelaksanaan UU No.5 Tahun 1979 sedangkan desa bukan adat adalah mewakili desa yang terbentuk akibat pemberlakuan UU No. 5 Tahun 1979.

3.3 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data