KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

perpaduan dari model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, model Learning Start With a Question adalah model Start Learning By Exchange Greetings and Questions LEGQ. Dengan adanya hal tersebut, maka peneliti terinspirasi untuk menerapkan model Start Learning By Exchange Greetings and Questions LEGQ berbasis media Flashcard. Dengan demikian, penelitian- penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Pada Pelajaran PKn, sebagian besar siswa kelas V SDN Gunungpati 02 masih belum mencapai KKM, hal ini ditunjukan dengan data, dari 29 siswa hanya 10 siswa 34,48 yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 65, sedangkan sisanya 19 siswa 65,52 nilainya di bawah KKM 65. Data tersebut juga didukung data kualitatif yang diperoleh dari catatan lapangan, observasi dan wawancara dengan guru kelas V pada saat peneliti mengajar di dalam kelas waktu pelaksanaan PPL bulan Agustus sampai September 2012. Dari faktor guru, permasalahan yang ditemui adalah guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran, pembelajaran masih berpusat pada guruteacher center belum students center, guru juga kurang mengawasi dan mengarahkan kerja kelompok yang dilakukan oleh siswa, penggunaan media pembelajaran oleh guru kurang maksimal,akibatnya siswa terkesan pasif belum berani mengeluarkan pendapatnya dan masih malu bertanya apabila ada materi yang belum dimengerti dan dipahaminya, dan sumber belajar yang digunakan guru sama dengan sumber belajar yang digunakan siswa, seharusnya guru mencari sumber lain yang kualitasnya lebih berbobot dari sumber belajar yang dimiliki siswa. Selanjutnya, dari faktor siswa adalah siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, akibatnya siswa tidak memahami materi yang telah diajarkan, Sebagian besar siswa masih berbicara dengan temannya saat pembelajaran berlangsung dan belum memperhatikan materi pelajaran yang diajarkan guru, siswa belum terlatih untuk mengeluarkan pendapat akibatnya banyak siswa yang diam saja pada saat diskusi kelompok, siswa kurang antusias menjawab pertanyaan dari guru,dan siswa malu untuk bertanya apabila ada hal yang belum dimengerti dan dipahami. Sedangkan, dari faktor kegiatan belajar mengajar adalah suasana belajar mengajar kurang kondusif karena siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru atau dengan kata lain siswa belum fokus terhadap materi yang disampaikan gurunya, dan materi yang diajarkan oleh guru belum diulas secara detail karena guru berpendapat bahwa PKn itu pelajaran hafalan, jadi siswa harus kreatif untuk membaca dan mencari informasi dari buku paket, buku pegangan siswa, internet dan buku-buku lain yang relevan dengan materi pelajaran. Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti bersama kolaborator menetapkan tindakan dengan menggunakan model Start Learning By Exchange Greetings and Questions LEGQ Berbasis Media Flashcard. Adapun langkah model pembelajaran tersebut merujuk dari pendapat Huda, Suprijono, dan Indriana, sebagai berikut : 1. Guru mempersiapkan media flashcard 2. Guru memilih bahan bacaan yang sesuai kemudian dibagikan kepada siswa. Bacaan itu harus memuat informasi umum atau bacaan yang memberi peluang untuk ditafsirkan berbeda-beda. 3. Guru meminta siswa mempelajari bacaan secara Individu 4. Guru meminta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. 5. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen 6. Guru memberikan empat media flashcard pada masing-masing kelompok 7. Setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan empat pertanyaan pada masing-masing media dan pertanyaannya harus sesuai dengan materi yang ada di dalam media 8. Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan salah seorang anggotanya yang menyampaikan “salam dan pertanyaan” dari kelompoknya kepada kelompok lain. salam ini berupa yel-yel atau ungkapan-ungkapan unik yang menjadi ciri khas setiap kelompok. 9. Setiap kelompok mengerjakan pertanyaan kiriman dari kelompok lain. 10. Setelah selesai, jawaban tersebut dikirimkan kembali ke kelompok asal untuk dikoreksi dan diperbandingkan satu sama lain. 11. Kelompok mengumpulkan pertanyaan, jawaban, dan media flashcard 12. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan membahas pertanyaan- pertanyaan yang sudah dijawab oleh siswa dengan bantuan media flashcard . Setelah diberikan tindakan dengan model Start Learning By Exchange Greetings and Questions LEGQ berbasis media Flashcard, kondisi akhir yang diharapkan adalah aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa akan meningkat,sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan dan bermakna meaningful learning. Dari uraian tersebut akan diperjelas pada bagan di bawah ini. Bagan 2.1 Kerangka Berpikir • Guru dalam menggunakan media pembelajaran kurang maksimal • sebagaian besar siswanya masih belum aktif mengikuti diskusi kelompok, hanya beberapa siswa saja yang mendominasi dalam kelompok tersebut. Yang lain hanya diam, dan belum mengeluarkan pendapatnya. • Siswa malu untuk bertanya apabila ada hal yang belum dimengerti dan dipahami. • Guru belum menggunakan berbagai sumber belajar PELAKSANAAN TINDAKAN KONDISI AWAL KONDISI AKHIR Dengan menerapkan model StartLearning By exchange Greetings and Questions LEGQberbasis media Flashcard. Adapun langkah- langkahnya : • Guru mempersiapkan media flashcard • Guru memilih bahan bacaan yang sesuai kemudian dibagikan kepada siswa. • Guru meminta siswa mempelajari bacaan secara individu • Guru meminta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. • Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen • Guru memberikan empat media flashcard pada masing-masing kelompok • Setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan empat pertanyaan pada masing-masing media dan pertanyaannya harus sesuai dengan materi yang ada di dalam media • Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan salah seorang anggotanya yang menyampaikan “salam dan pertanyaan” dari kelompoknya kepada kelompok lain. • Setiap kelompok mengerjakan pertanyaan kiriman dari kelompok lain. • Setelah selesai, jawaban tersebut dikirimkan kembali ke kelompok asal untuk dikoreksi dan diperbandingkan satu sama lain. • Kelompok mengumpulkanpertanyaan, jawaban, dan media flashcard • Guru menyampaikan materi pelajaran dengan membahas pertanyaan yang sudah dijawab oleh siswa dengan bantuan media flashcard. • Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran meningkat • Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat • hasil belajar PKn pada siswa kelas V akan meningkat

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA TEKA TEKI SILANG PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

1 22 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 3 308

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 11 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1