9. Setiap kelompok mengerjakan pertanyaan kiriman dari kelompok lain.
10. Setelah selesai, jawaban tersebut dikirimkan kembali ke kelompok
asal untuk dikoreksi dan diperbandingkan satu sama lain. 11.
Kelompok mengumpulkan pertanyaan, jawaban, dan media flashcard. 12.
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan membahas pertanyaan- pertanyaan yang sudah dijawab oleh siswa dengan bantuan media
flashcard.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan terhadap model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal
dan model Learning Start With a Question dan media Flashcard dalam kegiatan pembelajaran. Perpaduan dari model ini adalah Start Learning By Exchange
Greetings and Questions LEGQ. Adapun penelitian-penelitian tersebut adalah
sebagai berikut : Nurhayati 2011, dengan judul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Berkirim Salam Dan Soal Dengan Menggunakan Media Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Lingkungan
Pada Siswa Kelas 4 SD Jurangjero IV Sragen Tahun Ajaran 2010-2011”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA tentang
perubahan lingkungan melalui model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan media lingkungan alam sekitar siswa kelas 4 SD Jurangjero IV
tahun ajaran 20102011 meningkat. Hal ini dapat ditunjukkan data-data sebagai
berikut : pada pra tindakan hanya 26.7 siswa yang mendapat nilai ≥ 65, pada
siklus I 73,3 siswa telah mendapat nilai ≥ 65 dan pada siklus II 100 siswa
telah mendapat nilai ≥ 65. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan media lingkungan alam sekitar sangat berguna untuk membantu meningkatkan
prestasi belajar IPA. Miftakhul 2009, dengan judul “Penerapan Perpaduan Metode Learning
Start With A Question dan Jigsaw Dalam Pembelajaran PKN Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas IV MI Hidayatul Ulum Di Talun”. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
penerapan perpaduan metode learning start with a question dan jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PKN siswa kelas IV MI Hidayatul Ulum Talun.
Adapun hasil dalam lampiran tersebut menunjukkan dalam soal pilihan ganda terdapat 28 siswa mendapatkan peningkatan nilai pada pasca tindakan, sedangkan
25 siswa lainya mendapat nilai tetap. Sedangkan, untuk nilai soal uraian 35 siswa mendapat kenaikan nilai dan 2 siswa mendapat nilai tetap sedangkan 6 siswa
nilainya semakin turun. Nilai rata-rata untuk pilihan ganda pra tindakan yaitu 41, 86 sedangkan untuk pasca tindakan yaitu 46,27. Untuk nilai uraian pra tindakan
yaitu 49,11 dan sesudah tindakan yaitu 54,61. Penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question
dan Jigsaw terbukti meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat diketahui berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian yaitu
untuk soal pilihan ganda tercatat naik 10,53, sedangkan untuk soal uraian 11,19. Skor prestasi belajar tersebut tergolong dalam kategori “baik”.
Roswita 2011, dengan judul “Penerapan Metode Learning Start With A Question
Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas IV SDN Madyopuro Kecamatan
KedungKandang Kota Malang”. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut; hasil pratindakan rata-rata hasil belajar siswa 64,33, Setelah diterapkan
pembelajaran metode Learning Start With A Question pada siklus I dan siklus II maka, pada hasil pos tes siklus I hanya 10 45,45 siswa yang mampu
memperoleh nilai di atas standar keberhasilan yang ditetapkan 70 dan 25 55,55 siswa lainya belum mencukupi standar yang ditetapkan dengan rata-rata
kelas adalah 75 . Sedangkan pada siklus dua rata-rata kelas meningkat menjadi 20 90 siswa, dan tingkat keberhasilan siswa berkurang menjadi 2 9,91
siswa, oleh karena itu secara klasikal rata-rata nilai siswa dalam kelompok maupun individu belum berhasil, karena masih ada 2 siswa belum berhasil dalam
proses pembelajaran, sedangkan yang berhasil hanya 22 siswa. Azmi 2012, dengan judul “Peningkatan Keterampilan Membaca Aksara
Jawa melalui Pendekatan SAVI dengan Media Flashcard pada Siswa Kelas IV SDN Ngaliyan 05 Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor
rata-rata keterampilan guru pada siklus I sebesar 20,5 dengan kategori baik menjadi 27,5 dengan kategori sangat baik pada siklus II. Skor rata-rata aktivitas
siwa mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 23,1 dengan kategori baik menjadi 27,8 dengan kategori baik pada siklus II. Keterampilan siswa dalam
membaca aksara Jawa yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada tes awal dengan ketuntasan klasikal sebesar 40 rata-rata 52
menjadi 66,5 dengan rata-rata 67,2 pada siklus I. Pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat menjadi 85 dengan rata-rata 76,4. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan SAVI dengan media Flashcard dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran membaca aksara Jawa. Laksono 2012, dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara
Ragam Krama pada Siswa SD Kelas 2 melalui Media Flash Card”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran
berbicara bahasa Jawa melalui media Flash Card yang meliputi peningkatan pada keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam
pembelajaran, dan keterampilan berbicara siswa. Terbukti dengan peningkatan pada keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, pada siklus I sebesar
61,25 dengan kategoricukup, sedangkan pada siklus II sebesar 80 dengan kategoribaik. Aktivitas siswa meningkat sebesar11,5 dari 61,5 pada siklus I
menjadi 73 pada siklus ke II. Keterampilan berbicara siswa melalui media Flash Card meningkat sebesar 7,5 dari 67,5 pada siklus I menjadi 75 pada siklus
II. Dari hasil tersebut, maka dapat disarankan, media Flash Card dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran berbicara. Pembelajaran dengan
media Flash Card sebagai pendekatan inovasi pembelajaran, selain pendekatan tematik.
Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, model Learning Start With a Question,
dan media flashcard dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Hasil
perpaduan dari model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, model Learning Start With a Question adalah model Start Learning By Exchange
Greetings and Questions LEGQ. Dengan adanya hal tersebut, maka peneliti
terinspirasi untuk menerapkan model Start Learning By Exchange Greetings and Questions
LEGQ berbasis media Flashcard. Dengan demikian, penelitian- penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian tindakan kelas
yang akan dilakukan.
2.3 KERANGKA BERPIKIR