Kelayakan Buku Teks sesuai BSNP Karakteristik Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

serta preparat asli. Penelitian lain yang menggunakan kartu bergambar dan kunci determinasi Di SMA N 15 Semarang dengan indikator keberhasilan penelitian hasil belajar siswa sama dengan lebih dari ≥ 85, keaktifan siswa lebih dari sama dengan ≥ 75 dan respon siswa terhadap pembelajaran lebih dari sama dengan ≥ 75. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil keaktifan siswa dengan nilai 88,75 untuk pertemuan pertama dan 93,75 untuk pertemuan kedua, hasil ini telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian. Kemudian, hasil belajar siswa juga telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian dengan persentase 97,50 Masitoh 2009. Berdasarkan contoh penelitian yang dilakukan dengan adanya pengembangan sumber belajar dan penggunaan sumber belajar berupa gambar atau foto menunjukkan hasil positif dan layak serta efektif sebagai sumber belajar biologi.

F. Kelayakan Buku Teks sesuai BSNP

Kelayakan buku teks pelajaran dapat dinilai atau diukur menggunakan instrumen khusus dalam bentuk angket dengan penskoran tertentu BSNP 2006. Butir penilaian dalam instrumennya berisi unsur-unsur yang seharusnya ada dalam sebuah buku teks pelajaran. Kelayakan buku teks pelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada instrumen penilaian buku teks pelajaran biologi SMPMTs dari BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan. Instrumen penilaian tersebut terdapat tiga komponen penilaian yaitu kelayakan isi, bahasa dan penyajian. Kelayakan isi mencakup 7 atau 8 subkomponen yaitu cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran, merangsang keingintahuan curiosity, mengembangkan kecakapan hidup Life Skills, mengembangkan wawasan kebhinekaan sense of diversity, dan mengandung wawasan kontekstual. Kelayakan kebahasaan mencakup 7 subkomponen yaitu sesuai perkembangan siswa, komunikatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, penggunaan istilah dan simbollambang. Kelayakan penyajian mencakup 2 subkomponen yaitu teknik penyajian, pendukung penyajian materi, dan penyajian pembelajaran. Intrumen penilaian buku teks BSNP juga dilengkapi dengan rubrik penskoran serta deskripsi dari tiap butir penilaian guna memberikan acuan dalam proses penilaian kelayakan buku teks pelajaran. Kelayakan buku panduan herpetofauna di kampus Unnes yang dikembangkan ditentukan dari persentase total hasil penilaian pakar, dari tiga komponen kelayakan isi, kelayakan bahasa, dan kelayakan penyajian selain itu juga didukung dengan data hasil tanggapan guru dan siswa mengenai buku tersebut.

G. Karakteristik Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Materi klasifikasi makhluk hidup merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang diajarkan di kelas VII semester II genap yang berisi pembagian kingdom serta penjelasan persamaan dan perbedaan ciri pada makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP standar kompetensi yang ditetapkan adalah memahami keanekaragaman makhluk hidup dengan kompetensi dasar mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup, mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki, mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme. Kegiatan pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan-golongan disebut klasifikasi. Cabang biologi yang khusus mempelajari klasifikasi adalah taksonomi. Tujuan klasifikasi adalah mengelompokkan objek sehingga mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai jenis makhluk hidup. Kegiatan yang perlu dilakukan dalam klasifikasi makhluk hidup yaitu identifikasi dan pemberian nama. Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati, berbagai jenis makhluk hidup memiliki persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan perbedaan ciri pada makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup merupakan materi yang memerlukan praktik langsung atau kegiatan yang mendukung siswa untuk melakukan proses klasifikasi secara langsung, agar siswa lebih memahami materi tersebut, tetapi dalam praktiknya pembelajaran dan kegiatan praktikum materi klasifikasi makhluk hidup hanya bersumber dengan buku paket. Panduan praktikum yang terdapat di buku paket sebagian besar tidak memberikan contoh- contoh yang dapat ditemui siswa di lingkungan sekitarnya, sehingga siswa hanya dapat memahami dalam tataran konsep. Pengelompokan dan pengklasifikasian herpetofauna merupakan salah satu contoh mengenai pembelajaran klasifikasi makhluk hidup yang dapat dipraktikkan serta dipelajari siswa di lingkungan sekitarnya.

H. Kerangka Berpikir