B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
1. bagaimana keanekaragaman jenis herpetofauna di kampus Universitas Negeri
Semarang ? 2.
apakah buku yang dikembangkan dari keanekaragaman herpetofauna di kampus Universitas Negeri Semarang sesuai dengan standar penilaian buku
teks BSNP dan layak digunakan siswa di kelas VII SMP Teuku Umar ? 3.
apakah buku yang dikembangkan dari keanekaragaman herpetofauna di kampus Universitas Negeri Semarang efektif digunakan dalam pembelajaran
di kelas VII SMP Teuku Umar?
C. Penegasan Istilah 1.
Keanekaragaman Jenis herpetofauna
Keanekaragaman jenis herpetofauna merupakan variasi-variasi yang terdapat dalam kelompok hewan Amfibi dan Reptil, dalam penelitian ini dibatasi
hanya pada keanekaragaman jenis untuk kelompok herpetofauna Amfibi dan Reptil pada habitat hidupnya di Universitas Negeri Semarang Unnes. Kajian
keanekaragaman jenis dalam penelitian ini hanya dalam lingkup kekayaann jenis yaitu banyaknya jenis herpetofauna serta banyaknya jumlah individu dalam satu
jenis herpetofauna yang terdapat di kampus Unnes.
2. Kampus Universitas Negeri Semarang
Lokasi Kampus Universitas Negeri Semarang Unnes terletak di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Habitat yang menjadi lokasi
penelitian merupakan habitat-habitat yang potensial terdapatnya berbagai jenis herpetofauna, yaitu tipe habitat aquatik berupa embung, kolam, dan persawahan
serta sungai dan tipe habitat terrestrial berupa habitat padang rumput, kebun serta habitat permukiman.
3. Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mendukung hal-hal baru bagi siswa. Sudirman et al. 1991
dalam Djamarah Zain 2002 mengemukakan macam-macam sumber belajar antara lain manusia people, bahan materials, lingkungan setting, alat dan
perlengkapan tool and equipment dan aktifitas activities. Lingkungan dan segala makhluk hidup yang terdapat didalamnya menyediakan kemungkinan
yang cukup untuk belajar ilmu pengetahuan alam khususnya biologi, dengan belajar langsung di alam ataupun dengan bantuan suatu media yang menyediakan
informasi yang cukup untuk menggambarkan situasi atau keadaan nyata yang ada di alam akan memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep materi pelajaran.
Dalam penelitian ini yang dimaksud sumber belajar adalah keanekaragaman herpetofauna di kampus Universitas Negeri Semarang yang disusun ke dalam
buku panduan lapangan, sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari konsep keanekaragaman makhluk hidup, khususnya herpetofauna.
D. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
mengetahui keanekaragaman jenis herpetofauna di kampus Universitas Negeri Semarang
2. mengetahui
kelayakan buku
panduan yang
dikembangkan dari
keanekaragaman herpetofauna di kampus Universitas Negeri Semarang sesuai standar penilaian buku teks BSNP dan layak digunakan siswa di kelas VII
SMP Teuku Umar 3.
mengetahui keefektifan penggunaan buku panduan herpetofauna di kampus Unnes dalam pembelajaran di kelas VII SMP Teuku Umar
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain : 1.
memudahkan siswa
memahami materi
dan menemukan
konsep keanekaragaman makhluk hidup dari fenomena-fenomena yang ada di
lingkungan sekitar. 2.
memberikan alternatif sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa SMPMTs dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup.
3. memberikan informasi mengenai keanekaragaman herpetofauna yang
terdapat di kampus Universitas Negeri Semarang.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keanekaragaman jenis herpetofauna
Keanekaragaman hayati merupakan terjemahan dari kata Biological Diversity. Raven 1992 menyatakan bahwa keanekaragaman hayati sebagai
keseluruhan gen, spesies, dan ekosistem di dunia atau di suatu region tertentu. Keanekaragaman hayati meliputi berbagai jenis flora, fauna, mikroorganisme, dan
ekosistem dengan segala prosesnya. Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman organisme yang hidup di berbagai kawasan baik daratan, lautan,
dan ekosistem perairan lainnya, yang di dalamnya terdapat berbagai
keanekaragaman yang mencakup keanekaragaman dalam satu spesies, keanekaragaman antar spesies, dan keanekaragaman ekosistem atau kawasan
Santosa 2004. Raven 1992 menyatakan keanekaragaman hayati mempunyai makna yang
sangat penting. Keanekaragaman genetik, spesies, ekosistem, dan habitat semuanya mempunyai produktivitas dan jasa yang diberikan oleh suatu ekosistem.
Berbagai jenis keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem merupakan sumber yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan perubahan kebutuhan dan keinginan
manusia. Berdasarkan perbedaan skala geografik, kajian keanekaragaman jenis di
bagi dalam 3 tiga tingkatan yaitu: diversitas alfa, diversitas beta, dan diversitas gamma. Diversitas alfa dikelompokkan menjadi dua komponen yang berbeda
yaitu kekayaan jenis species richness dan kemerataan jenis evenness yang berdasarkan kelimpahan relatif dan tingkat dominansi jenis. Indeks yang
menggabungkan kedua komponen tersebut menjadi satu nilai tunggal disebut indeks keanekaragaman. Metode pengukuran atau penghitungan keanekaragaman
jenis meliputi indeks kekayaan jenis richness species, indeks keanekaragaman diversity indices, dan indeks kemerataan evenness indices Magurran 1988.
Daftar Appendix CITES Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora dan IUCN Red List International Union for