49
validitas empiris ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 17. Berikut tabel rekapitulasi uji validitas empiris.
Tabel 3.1. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor
Soal Pearson
Correlations r
11
Validitas Nomor
Soal Pearson
Correlations r
11
Validitas 1 082
Tidak valid
21 335 Valid
2 290 Tidak valid
22 502 Valid 3 444 Valid
23 038 Tidak valid
4 325 Valid 24 407 Valid
5
a
Tidak valid 25
523 Valid
6 400 Valid 26
a
Tidak valid 7 229
Tidak valid
27 358 Valid
8 465 Valid 28 264 Tidak
valid 9 558 Valid
29 486 Valid 10 375 Valid
30 304 Valid 11 530 Valid
31 357 Valid 12 023
Tidak valid
32 384 Valid 13 553 Valid
33 468 Valid 14 -385 Valid
34 248 Tidak valid
15 447 Valid 35 -065 Tidak
valid 16 360 Valid
36 265 Tidak valid
17 288 Tidak valid
37 600 Valid 18 -021
Tidak valid
38 500 Valid 19 114 Tidak
valid 39 502 Valid
20 552 Valid 40 418 Valid
Dari tabel 3.1. dapat diketahui bahwa terdapat 26 soal yang valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Soal-soal yang valid yaitu nomor 3,
4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 37, 38, 39, 40.
3.5.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.nsuatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila
50
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama Sukmadinata, 2010: 229.
Uji reliabilitas hanya dilakukan pada soal yang valid dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Untuk menguji reliabilitas, peneliti
menggunakan aplikasi SPSS 17. Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 5
. Jika maka perangkat tes dikatakan reliabel Sugiyono,
2009:186. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. Berikut simpulan uji reliabilitas yang telah dilakukan.
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Cronbachs
Alpha N of Items
,807 26
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,807. Sedangkan
untuk n 44 = 0,297. karena 0,807
0,297 maka dapat disimpulkan bahwa 26 soal tersebut reliabel.
3.5.3. Analisis Taraf Kesukaran
Untuk mengetahui taraf kesukaran soal digunakan rumus:
I= B
N
I = indekstaraf kesukaran untuk tiap soal.
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud.
51
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut, dan sebaliknya. Kriteria indeks kesulitan soal yakni
sebagai berikut: - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Sudjana, 2009: 137. Berikut ini disajikan tabel analisis tingkat kesukaran soal yang dilakukan
pada keseluruhan butir soal uji coba. Tabel 3.3. Analisis Tingkat Kesukaran
No. Soal
P Kriteria
No. Soal
P Kriteria
1 0,86
Mudah 21
0,84 Mudah
2 0,90
Mudah 22
0,89 Mudah
3 0,75
Mudah 23
0,89 Mudah
4 0,98
Mudah 24
0,80 Mudah
5 0,89
Mudah 25
0,36 Sedang
6 1
Mudah 26
1 Mudah
7 0,93
Mudah 27
0,66 Sedang
8 0,36
Sedang 28
0,34 Sedang
9 0,64
Sedang 29
0,77 Mudah
10 0,73
Mudah 30
0,52 Sedang
11 0,91
Mudah 31
0,93 Mudah
12 0,87
Mudah 32
0,45 Sedang
13 0,70
Sedang 33
0,14 Sukar
14 0,27
Sukar 34
0,93 Mudah
15 0,73
Mudah 35
0,95 Mudah
16 0,95
Mudah 36
0,82 Mudah
17 0,95
Mudah 37
0,66 Sedang
18 0,23
Sukar 38
0,59 Sedang
19 0,91
Mudah 39
0,70 Sedang
20 0,77
Mudah 40
0,91 Mudah
Keterangan: warna baris biru menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel.
52
Dari tabel dapat dilihat bahwa soal dengan tingkat kesukaran mudah yaitu nomor 3, 4, 6, 10, 11, 15, 16, 20, 21, 22, 29, 31, 40. Soal dengan tingkat
kesukaran sedang yaitu nomor 8, 9, 13, 25, 27, 30, 32, 37, 38, 39. Soal dengan tingkat kesukaran sukar yaitu 14, 33.
3.5.4. Analisis Daya Pembeda