52
Dari tabel dapat dilihat bahwa soal dengan tingkat kesukaran mudah yaitu nomor 3, 4, 6, 10, 11, 15, 16, 20, 21, 22, 29, 31, 40. Soal dengan tingkat
kesukaran sedang yaitu nomor 8, 9, 13, 25, 27, 30, 32, 37, 38, 39. Soal dengan tingkat kesukaran sukar yaitu 14, 33.
3.5.4. Analisis Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu
tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Sudjana, 2010: 141.
Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan rumus:
B A
P B
A A
P P
J B
J B
= D
− =
−
Keterangan: D = daya pembeda soal
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan yakni:
D = 0,00 - 0,20 : berarti jelek
53
D = 0,21 - 0,40 : berarti cukup
D = 0,41 - 0,70 : berarti baik
D = 0,71 - 1,00 : berarti baik sekali
Arikunto 2012: 228-32. Soal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal dengan daya
pembeda cukup, baik, dan baik sekali. Berikut hasil analisis daya pembeda soal.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal
No. Soal D
Kriteria No. Soal
D Kriteria
1 Jelek
21 0,23
Cukup 2
0,18 Jelek
22 0,23
Cukup 3
0,23 Cukup
23 -0,05
Negatif 4
0,05 Jelek
24 0,32
Cukup 5
Jelek 25
0,36 Cukup
6 0,23
Cukup 26
Jelek 7
0,13 Jelek
27 0,41
Baik 8
0,46 Baik
28 0,23
Cukup 9
0,45 Baik
29 0,45
Baik 10
0,27 Cukup
30 0,23
Cukup 11
0,23 Cukup
31 0,14
Jelek 12
0,05 Jelek
32 0,36
Cukup 13
0,32 Cukup
33 0,27
Cukup 14
0,23 Cukup
34 0,14
Jelek 15
0,36 Cukup
35 Jelek
16 0,36
Cukup 36
0,1 Jelek
17 0,09
Jelek 37
0,5 Baik
18 Jelek
38 0,45
Baik 19
0,09 Jelek
39 0,5
Baik 20
0,45 Baik
40 0,18
Jelek Dari hasil tersebut maka butir soal yang akan digunakan sebagai
instrumen penelitian yaitu nomor 3, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 32, 33, 37, 38, 39. Soal-soal ini yang kemudian dijadikan sebagai soal pretes
dan postes.
54
3.6 Uji Kesamaan Rata-rata
Pengujian kesamaan rata-rata dilakukan untuk meyakinkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kesetaraan yang meliputi
akreditasi sekolah, sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan sekolah, dan tingkat kemampuan siswa. Uji kesamaaan rata-rata nilai dilakukan terhadap data
nilai pretes. Dalam uji kesamaan rata-rata peneliti membandingkan rata-rata nilai
pretes dari kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut data hasil pretes yang disajikan dalam bentuk interval.
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen
No. Kelas Interval Frekuensi
1 30-34 3
2 35-39 3
3 40-44 5
4 45-49 5
5 50-54 2
6 55-59 3
7 60-64 5
Jumlah 26
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol
No. Kelas Interval Frekuensi
1 30-35 10
2 36-41 1
3 42-47 6
4 48-53 3
5 54-59 6
6 60-65 3
Jumlah 29