13
pembelajaran Batik Pockets, Seni Budaya dan Keterampilan SBK di SD, batik Tegal sebagai karya seni rupa nusantara daerah setempat, materi jenis motif batik
daerah setempat, karakteristik siswa SD.
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran
Menurut Slameto 2010: 2 belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam definisi lain belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa
belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan pisik maupun sosial. Lingkungan pisik ialah lingkungan disekitar
individu baik dalam bentuk alam sekitar natural maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia cultural Siddiq, dkk 2008: 1-6. Interaksi yang terjalin dalam
proses belajar dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Beberapa interaksi tidak dapat dilakukan secara langsung karena alasan keselamatan dan
biaya, disinilah media memegang peranan penting. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang
dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat
melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan
menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga tentu kurang merangsangmenantang siswa untuk belajar. Apalagi bagi
14
siswa SD yang perkembangan intelektualnya masih membutuhkan alat peraga Susilana dan Riyana 2008: 1.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku dengan cara memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai positif yang baru baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan bantuan media pembelajaran.
2.2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Sudjana 2011: 22. Menurut Susilana dan
Riyana 2008: 1 sesuatu dikatakan hasil belajar apabila memenuhi beberapa ciri berikut:
1 Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang
belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memperoleh pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar
sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen retensi betul-betul disadari sepenuhnya.
2 Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan
diperoleh tidak secara spontanitas, instan, namun bertahap sequensial. 3
Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena
bantuan dari guru, pelatih ataupun instruktur. Dalam hal ini terjadi interaksi dua arah antara siswa dan guru.
15
Kingsley dalam Sudjana 2011: 22 membagi tiga macam hasil belajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-
cita. Sedangkan Gagne Sudjana 2011: 22 membagi menjadi lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,
dan keterampilan motoris. Di dalam Sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar Bloom Sudjana 2011: 22-23. Klasifikasi Bloom mencakup tiga ranah,
yaitu: 1 Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahaun dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi, 2 Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni peneriamaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi, 3 Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampil- an, dan kemampuan bertindak. Ada emam aspek yaitu gerakan refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif. Ketiga ranah di atas menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ke-
tiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi
bahan pengajaran. Beberapa aspek yang terdapat dalam ranah kognitif sebagian hanya cocok diterapkan di sekolah dasar ingatan, pemahaman, dan aplikasi,
16
sedangkan analisis dan sintesis hanya cocok dilatihkan di SLTP, SMU, dan perguruan tinggi secara bertahap Arikunto 2012: 134.
Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang
meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Fokus penilaian hasil belajar dengan media Batik Pockets ialah ranah kognitif tanpa meninggalkan ranah
psikomotor dan afektif yang terangkum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.
2.2.3 Media Pembelajaran