Desain Penelitian Uji Kesamaan Rata-rata

43

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi quasi experimental design. Dalam penelitian eksperimen ini, ada satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan, dalam penelitian ini yaitu kelas 5B di MI Negeri Pecabean. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak mendapat perlakuan atau hanya sebagai pembanding, dalam penelitian ini yaitu kelas 5A di MI Negeri Pecabean. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design . Desain penelitian eksperimen ini dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan: X : perlakuan yang diberikan O 1 dan O 3 : pretes pada tiap kelas O 2 dan O 4 : postes pada tiap kelas Sugiyono 2011: 118. Dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol. O 1 adalah pretes yang dilakukan di kelas eksperimen. O 3 adalah pretes yang dilakukan di kelas kontrol. Pretes dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal O X O O O 44 kedua kelas tersebut. Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen yaitu penerapan media Batik Pockets. dan untuk kelas kontrol tidak diberi perlakuan penerapan media Batik Pockets, melainkan dengan menerapkan media gambar dalam pembelajaran. O 2 dan O 4 adalah postes untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono 2011: 119 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V MI N Pecabean Kabupaten Tegal semester 2 tahun ajaran 20122013 terdiri dari 2 kelas yaitu kelas 5A yang terdiri dari 29 siswa, dan kelas 5B yang terdiri dari 26 siswa. Jadi banyaknya populasi dalam penelitian ini ialah 55 siswa.

3.2.2 Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono 2011: 120 adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel dari kelas kontrol adalah kelas 5A sebanyak 29 siswa, sedangkan sampel dari kelas eksperimen adalah kelas 5B sebanyak 26 siswa. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini sering dilakukan bila jumlah poulasi relatif kecil Sugiyono 2011: 126. 45

3.3 Variabel Penelitian

Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2011:64. Variable-variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

3.3.1 Variabel bebas

Variabel bebas independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dependen Sugiyono 2011: 64. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu media pembelajaran Batik Pockets pada materi jenis motif batik daerah setempat.

3.3.2 Variabel terikat

Variabel terikat dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas Sugiyono 2011: 64. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar Seni Budaya Dan Keterampilan. Hasil belajar dinyatakan dengan skor hasil tes prestasi belajar setelah perlakuan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Berikut penjelasan dari teknik tes tersebut.

3.4.1 Tes

Peneliti menggunakan tes untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada materi jenis motif batik daerah setempat. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis. Peneliti menggunakan tes tertulis dalam mengumpulkan data, karena 46 aspek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Dalam hal ini, jenis tes yang digunakan adalah pretes dan postes. Pretes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan pembelajaran sedangkan postes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan yaitu pilihan ganda. Bentuk tes pilihan ganda adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia.

3.4.2 Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data-data siswa, yang meliputi aktivitas dan sikap siswa selama pembelajaran. Penggunaan observasi dalam mengumpulkan data dimaksudkan agar peneliti benar-benar dapat mengetahui dan mengidentifikasi keaktifan dan sikap siswa pada masing- masing kelas selama pembelajaran.

3.4.3 Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data-data nilai siswa pada mata pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan. Data nilai siswa ini berupa data nilai ulangan harian. 3.4.4 Wawancara wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur. Teknik ini digunakan pada saat peneliti mengumpulkan data tentang 47 jenis motif batik Tegal. Wawancara dilakukan dengan Ibu Muniroh salah satu pengrajin batik dari “Batik Tulis Tegalan Rizki Ayu” yang beralamat di Jalan Tuban Rt. 03 Rw. 01 No. 21 Kelurahan Kalinyamat Wetan Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data Riduwan 2008: 77. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksaaan Pembelajaran RPP, kisi-kisi soal, dan soal tes. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi validitas dan reliabilitas yang dipersyaratkan.

3.5.1. Pengujian Validitas Instrumen

Menurut Arikunto dalam Riduwan 2008: 97, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk mengukur validitas soal, digunakan validitas logis dan validitas empiris. Pengujian validitas logis, yaitu dengan menggunakan lembar validasi yang dilakukan oleh penilai ahli. Setelah data hasil uji coba diperoleh dan ditabulasikan, selanjutnya dilakukan pengujian validitas empiris yaitu dengan melakukan uji coba instrumen try out pada siswa kelas VI MI N Pecabean Kabupaten Tegal. Cara penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Berikut rincian hasil uji validitas yang telah dilakukan. 48

3.5.1.1 Validitas Logis

Validitas logis diperoleh dengan melakukan konsultasi kepada tim ahli. Tim ahli terdiri dari tiga orang yaitu Moh. Fathurrahman S. Pd., M. Sn. pembimbing I, Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. pembimbing II, dan Nurningsih S. Pd. selaku guru Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan di MI Negeri Pecabean Kabupaten Tegal. Lembar validasi ahli dapat dibaca pada lampiran 9.

3.5.1.2 Validitas Empiris

Setelah melalui uji validitas logis kemudian soal sejumlah 40 buah ini diuji cobakan kepada 44 siswa. Langkah ini merupakan cara pengujian validitas empiris atau bisa disebut dengan kegiatan uji coba try out instrumen. Pengolahan data validitas empiris menggunakan korelasi pearson product moment dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Teknik yang digunakan yaitu korelasi Bivariate Pearson Korelasi Pearson Product Moment menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total n = Jumlah Responden Pengambilan keputusan dilakukan dengan batasan r tabel dengan signifikansi ฀ = 0,05 uji dua sisi, untuk n 44 = 0,297. Penghitungan 49 validitas empiris ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 17. Berikut tabel rekapitulasi uji validitas empiris. Tabel 3.1. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor Soal Pearson Correlations r 11 Validitas Nomor Soal Pearson Correlations r 11 Validitas 1 082 Tidak valid 21 335 Valid 2 290 Tidak valid 22 502 Valid 3 444 Valid 23 038 Tidak valid 4 325 Valid 24 407 Valid 5 a Tidak valid 25 523 Valid 6 400 Valid 26 a Tidak valid 7 229 Tidak valid 27 358 Valid 8 465 Valid 28 264 Tidak valid 9 558 Valid 29 486 Valid 10 375 Valid 30 304 Valid 11 530 Valid 31 357 Valid 12 023 Tidak valid 32 384 Valid 13 553 Valid 33 468 Valid 14 -385 Valid 34 248 Tidak valid 15 447 Valid 35 -065 Tidak valid 16 360 Valid 36 265 Tidak valid 17 288 Tidak valid 37 600 Valid 18 -021 Tidak valid 38 500 Valid 19 114 Tidak valid 39 502 Valid 20 552 Valid 40 418 Valid Dari tabel 3.1. dapat diketahui bahwa terdapat 26 soal yang valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Soal-soal yang valid yaitu nomor 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 37, 38, 39, 40.

3.5.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.nsuatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila 50 instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama Sukmadinata, 2010: 229. Uji reliabilitas hanya dilakukan pada soal yang valid dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan aplikasi SPSS 17. Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 5 . Jika maka perangkat tes dikatakan reliabel Sugiyono, 2009:186. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. Berikut simpulan uji reliabilitas yang telah dilakukan. Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Cronbachs Alpha N of Items ,807 26 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,807. Sedangkan untuk n 44 = 0,297. karena 0,807 0,297 maka dapat disimpulkan bahwa 26 soal tersebut reliabel.

3.5.3. Analisis Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui taraf kesukaran soal digunakan rumus: I= B N I = indekstaraf kesukaran untuk tiap soal. B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud. 51 Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut, dan sebaliknya. Kriteria indeks kesulitan soal yakni sebagai berikut: - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah Sudjana, 2009: 137. Berikut ini disajikan tabel analisis tingkat kesukaran soal yang dilakukan pada keseluruhan butir soal uji coba. Tabel 3.3. Analisis Tingkat Kesukaran No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria 1 0,86 Mudah 21 0,84 Mudah 2 0,90 Mudah 22 0,89 Mudah 3 0,75 Mudah 23 0,89 Mudah 4 0,98 Mudah 24 0,80 Mudah 5 0,89 Mudah 25 0,36 Sedang 6 1 Mudah 26 1 Mudah 7 0,93 Mudah 27 0,66 Sedang 8 0,36 Sedang 28 0,34 Sedang 9 0,64 Sedang 29 0,77 Mudah 10 0,73 Mudah 30 0,52 Sedang 11 0,91 Mudah 31 0,93 Mudah 12 0,87 Mudah 32 0,45 Sedang 13 0,70 Sedang 33 0,14 Sukar 14 0,27 Sukar 34 0,93 Mudah 15 0,73 Mudah 35 0,95 Mudah 16 0,95 Mudah 36 0,82 Mudah 17 0,95 Mudah 37 0,66 Sedang 18 0,23 Sukar 38 0,59 Sedang 19 0,91 Mudah 39 0,70 Sedang 20 0,77 Mudah 40 0,91 Mudah Keterangan: warna baris biru menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel. 52 Dari tabel dapat dilihat bahwa soal dengan tingkat kesukaran mudah yaitu nomor 3, 4, 6, 10, 11, 15, 16, 20, 21, 22, 29, 31, 40. Soal dengan tingkat kesukaran sedang yaitu nomor 8, 9, 13, 25, 27, 30, 32, 37, 38, 39. Soal dengan tingkat kesukaran sukar yaitu 14, 33.

3.5.4. Analisis Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Sudjana, 2010: 141. Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan rumus: B A P B A A P P J B J B = D − = − Keterangan: D = daya pembeda soal J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan yakni: D = 0,00 - 0,20 : berarti jelek 53 D = 0,21 - 0,40 : berarti cukup D = 0,41 - 0,70 : berarti baik D = 0,71 - 1,00 : berarti baik sekali Arikunto 2012: 228-32. Soal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal dengan daya pembeda cukup, baik, dan baik sekali. Berikut hasil analisis daya pembeda soal. Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal No. Soal D Kriteria No. Soal D Kriteria 1 Jelek 21 0,23 Cukup 2 0,18 Jelek 22 0,23 Cukup 3 0,23 Cukup 23 -0,05 Negatif 4 0,05 Jelek 24 0,32 Cukup 5 Jelek 25 0,36 Cukup 6 0,23 Cukup 26 Jelek 7 0,13 Jelek 27 0,41 Baik 8 0,46 Baik 28 0,23 Cukup 9 0,45 Baik 29 0,45 Baik 10 0,27 Cukup 30 0,23 Cukup 11 0,23 Cukup 31 0,14 Jelek 12 0,05 Jelek 32 0,36 Cukup 13 0,32 Cukup 33 0,27 Cukup 14 0,23 Cukup 34 0,14 Jelek 15 0,36 Cukup 35 Jelek 16 0,36 Cukup 36 0,1 Jelek 17 0,09 Jelek 37 0,5 Baik 18 Jelek 38 0,45 Baik 19 0,09 Jelek 39 0,5 Baik 20 0,45 Baik 40 0,18 Jelek Dari hasil tersebut maka butir soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu nomor 3, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 32, 33, 37, 38, 39. Soal-soal ini yang kemudian dijadikan sebagai soal pretes dan postes. 54

3.6 Uji Kesamaan Rata-rata

Pengujian kesamaan rata-rata dilakukan untuk meyakinkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kesetaraan yang meliputi akreditasi sekolah, sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan sekolah, dan tingkat kemampuan siswa. Uji kesamaaan rata-rata nilai dilakukan terhadap data nilai pretes. Dalam uji kesamaan rata-rata peneliti membandingkan rata-rata nilai pretes dari kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut data hasil pretes yang disajikan dalam bentuk interval. Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen No. Kelas Interval Frekuensi 1 30-34 3 2 35-39 3 3 40-44 5 4 45-49 5 5 50-54 2 6 55-59 3 7 60-64 5 Jumlah 26 Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol No. Kelas Interval Frekuensi 1 30-35 10 2 36-41 1 3 42-47 6 4 48-53 3 5 54-59 6 6 60-65 3 Jumlah 29 55 Tabel 3.7. Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Kriteria Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1. Jumlah siswa 26 29 2. Skor rata-rata 45,58 45,35 3. Median 45 45 4. Skor minimal 30 30 5. Skrol maksimal 60 65 6. Rentang 30 35 Dari tabel di atas dapat dilihat nahwa rata-rata nilai pretes kelas eksperimen sebesar 45,58, dan rata-rata nilai pretes kelas kontrol sebesar 45,35. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata kedua kelas tidak terpaut jauh sehingga penelitian dapat dilaksanakan.

3.7 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL

0 31 283

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

Keefektifan Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal

1 18 250

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM MELALUI PENERAPAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR PADA Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Melalui Penerapan Media Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sroyo Jat

0 1 16

PENERAPAN HASIL BELAJAR “MENGGAMBAR ORNAMEN” PADA PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK KONTEMPORER.

0 0 34

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 74

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI ARANGTANJUNG KABUPATEN KEBUMEN

0 0 63

PENERAPAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH 6 SYUHADA MAKASSAR

0 1 70