pemain sintren lais, urutan sajian, waktu pertunjukan, tata panggung, busana, dan tata rias.
3.4.3 Wawancara
Selain studi pustaka dan observasi, penjaringan informasi guna melengkapi data-data dalam penelitian ini dilakukan juga wawancara. Menurut Usman,
wawancara ialah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung 1996: 57-58. Menurut Bungin, wawancara mendalam secara umum adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama 2011: 111.
Wawancara yang mendalam dengan beberapa orang diantaranya kemlandang sintren lais,
pemain musik, masyarakat sekitar desa Balapulang Kulon kabupaten Tegal, dan perangkat desa Balapulang. Data yang diperoleh dari wawancara terhadap
kemlandang sintren lais diantaranya mengenai pertunjukan sintren lais seperti persiapan apa saja yang dilakukan untuk pertunjukan, alat musik apa saja yang
digunakan, dan perkembangan pertunjukan sintren lais di desa Balapulang Kulon. Selain wawancara terhadap kemlandang sintren lais, wawancara juga dilakukan
terhadap aparat desa setempat sebagai contoh kepala desa Balapulang Kulon. Informasi yang didapatkan diantaranya mengenai upaya pelestarian kesenian sintren
lais dan perkembangan pertunjukan sintren lais. Sebelum melakukan wawancara,
penulis mempersiapkan kerangka pertanyaan desain pertanyaan atau pedoman wawancara dalam rangka studi pendahuluan. Jenis wawancara yang dipergunakan
adalah wawancara secara fleksibel, sehingga dimungkinkan dapat diperoleh informasi atau data selengkap-lengkapnya, baik dengan menggunakan bahasa daerah setempat
yang merupakan bahasa sumber.
3.4.4 Studi Dokumen
Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber yang berasal dari buku atau majalah ilmiah, arsip, dokumen
pribadi, dan dokumen resmi Sumaryanto, 2007: 100. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu Sugiyono, 2011: 240. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan life histories, ceritera,
biografi, peraturan, kebijakan, monografi desa Balapulang Kulon, dan identitas diri KTP. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto pagelaran sintren lais,
gambar hidup, dan sketsa. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, dan video pagelaran sintren lais.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau
wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan
autobiografi. Hasil penelititan juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.
3.5 Keabsahan Data