mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti diantaranya yaitu, studi pustaka, observasi, wawancara, dan studi dokumen.
3.4.1 Studi Pustaka
Arti kata studi adalah penelitian ilmiah; kajian; telaahan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 1093. Sedangkan pustaka adalah buku Kamus Bahasa Indonesia,
2005: 912. Studi pustaka memiliki arti kajian dari beberapa buku. Sebelum penelitian lapangan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan kegiatan studi pustaka
terhadap berbagai sumber yang terkait dengan bentuk pertunjukan dan fungsi kesenian sintren lais sebagai fokus penelitian. Kegiatan ini difokuskan pada berbagai
literatur atau sumber tertulis yang memuat konsep atau teori yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk memecahkan permasalahan mengenai bentuk pertunjukan dan
fungsi pada objek kajian kesenian sintren lais.
3.4.2 Teknik Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala- gejala yang diteliti Usman, 1996: 54. Bungin juga berpendapat bahwa observasi
atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti
telinga, penciuman, mulut, dan kulit 2011: 118. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Sumaryanto, 2002: 17, pengamatan atau observasi dapat diklasifikasikan atau
pengamatan melalui cara berperan serta dan tidak berperan serta. Pengamatan menurut Moleong dalam Sumaryanto, 2002: 17 dapat pula dibagi ke dalam
pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup. Pengamatan terbuka diketahui oleh subjek sehingga subjek dengan sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat
untuk mengamati peristiwa yang terjadi dan mereka menyadari bahwa ada orang lain yang sedang mengamati mereka. Sebaliknya pada pengamatan tertutup, pengamat
melakukan penelitian tanpa diketahui oleh para subjeknya. Untuk menjaring berbagai informasi yang terkait dengan berbagai permasalahan yang telah ditentukan,
dilakukan observasi terbuka baik secara langsung maupun sumber lisan. Observasi terbuka dilakukan terhadap pertunjukan kesenian sintren lais di desa Balapulang
Kulon kabupaten Tegal. Observasi ini juga dilakukan terhadap masyarakat desa Balapulang Kulon kabupaten Tegal. Observasi mengenai masyarakat desa Balapulang
Kulon juga dilakukan untuk mengetahui fungsi kesenian sintren lais di desa Balapulang Kulon kabupaten Tegal.
Selain observasi terbuka, observasi juga dilakukan dengan mengamati rekaman pertunjukan sintren lais. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
bentuk pertunjukan musik pengiring seni sintren lais di desa Balapulang Kulon kabupaten Tegal meliputi alat musik yang digunakan, syair yang dibawakan, personil
pemain sintren lais, urutan sajian, waktu pertunjukan, tata panggung, busana, dan tata rias.
3.4.3 Wawancara