secara aktif produktif melalui tulisan sehingga orang lain dapat memahaminya. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada keterampilan menulis puisi siswa.
2.1.4 Hakikat Puisi
Puisi merupakan bentuk karya sastra, berikut ini dijelaskan mengenai pengertian puisi, jenis-jenis puisi, unsur-unsur puisi, dan bagaimana cara menilai
atau mengapresiasi sebuah puisi dalam penelitian ini.
2.1.4.1 Pengertian puisi
Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang artinya ‟membuat‟ atau poeisis ‟pembuatan‟, dan dalam bahasa Inggris disebut
poem atau poetri. Puisi diartikan membuat dan pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi
pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah Aminudin, 2010:134.
Hudson dalam Aminudin, 2010:134 mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian
untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya.
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan
irama yang terkandung dalam karya sastra itu. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa
yang ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan adalah
kata-kata konotatif yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian Kosasih, 2012:97.
Berdasarkan berbagai pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan serangkaian kata indah yang mengandung banyak penafsiran
untuk menyampaikan pesan sehingga pembaca terbawa ilusi dan imajinasi penulis.
2.1.4.2 Jenis-jenis puisi
Aminudin 2010:134-136 mengatakan ditinjau dari bentuk maupun isinya, ragam puisi itu bermacam-macam. Ragam puisi itu sedikitnya dibedakan sebagai
berikut: 1
puisi epik, yakni suatu puisi yang didalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda,
kepercayaan, maupun sejarah. 2
puisi naratif, yakni puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang
menjalin suatu cerita. 3
puisi lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang
melingkupinya. 4
puisi dramatik, yakni puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung
suatu gambarab kisah tertentu.
5 puisi didaktif, yakni puisi yang mengandung nilai-nalai kependidikan yang
umumnya tertampil eksplisit 6
puisi satirik, yakni puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu
masyarakat. 7
romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih
8 elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang.
9 ode, yaitu puisi yang berisi pujian terhadap seorang yang memiliki jasa
ataupun sikap kepahlawanan. 10
himne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa ataupun tanah air.
2.1.4.3 Unsur-unsur pembentuk puisi