Keterampilan berbahasa KAJIAN TEORETIS

2.1.3.1 Keterampilan berbahasa

Tarigan 2008:1 mengklasifikasikan keterampilan berbahasa menjadi empat segi, yaitu: 1 keterampilan menyimak; 2 keterampilan berbicara; 3 keterampilan membaca; 4 keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, diperlukan suatu tahapan dan hubungan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, setelah itu belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut menjadi suatu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Sunendar dan Iskandarwassid 2011:227- 248 menjelaskan ruang lingkup pembelajaran bahasa sebagai berikut: 1 Menyimak; merupakan satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi makna yang terkandung di dalamnya. Keterampilan ini diakui sebagai komponen utama dalam pembelajaran berbahasa. 2 Berbicara; merupakan keterampilan untuk mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan dan keinginan kepada orang lain. 3 Membaca; merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Proses ini menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan akan terlihat sekilas dalam pandangan dan makna-makna individual dapat diketahui. 4 Menulis; merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir yang dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan menyimak,berbicara dan membaca. Hal ini disebabkan kegiatan menulis memerlukan penguasaan berbagai unsur kebahasaan Peneliti memfokuskan penelitian pada keterampilan menulis. Keterampilan menulis sangat penting untuk dikuasai siswa, melalui tulisan siswa dapat menuangkan ide, gagasan, mencatat materi pelajaran. Semakin terampil