Kualitas Pembelajaran Apresiasi puisi anak

mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat dibalik kata-kata yang disusun, dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Penilaian hasil belajar penelitian ini dengan bentuk mengapresiasi karya sastra puisi secara produktif guna menilai keterampilan siswa dalam menulis puisi anak. Adapun indikator penilainnya adalah, 1 pilihan kata; 2 kata perlambangan; 3 kata konotatif; 4 pengimajian; 5 kata konkret; 6 majas; 7 rima; 8 tipografi; 9 tema; 10 perasaan; 11 nada dan suasana; dan 12 amanat.

2.1.4.4 Apresiasi puisi anak

Rosdiana 2007:7.11 mengemukakan puisi anak adalah puisi untuk dikonsumsi anak, yang isinya sesuai dengan lingkungan anak, usia anak, dan memiliki nilai-nilai yang dapat membentuk sikap, budi pekerti luhur, serta memiliki nilai seni. Berfungsi sebagai media anak dalam mengekspresikan apa yang dirasakan anak, menambah wawasan anak dalam mengekspresikan apa yang dirasakan anak, menambah wawasan dan pengalaman anak serta dikemas dengan kesederhanaan bentuk, pemekaian bahasa dan gaya penyampaian secara langsung. Melakukan apresiasi sastra anak dapat dilakukan beberapa kegiatan, antara lain, kegiatan apresiasi secara langsung, kegiatan apresiasi tidak langsung, pendokumentasian, dan kegiatan kreatif Santosa, 2008:8.19.

2.1.5 Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran merupakan suatu ukuran atau tingkat keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Uno 2007:153 menjelaskan bahwa kualitas pembelajaran adalah pemikiran yang tertuju pada suatu benda atau keadaan yang baik. Selain itu, Glaser dalam Uno, 2007:153 mendefinisikan bahwa kualitas lebih mengarah pada sesuatu yang baik, sedangkan pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa. Jadi kualitas pembelajaran artinya mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Kualitas dimaknai sebagai mutu atau keefektifan. Efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran Etzioni dalam Hamdani, 2011:194. Indikator kualitas pembelajaran antara lain dapat dilihat dari keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan hasil belajar siswa. Masing-masing indikator tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut Depdiknas, 2004:9. 1 Keterampilan guru, berupa: membangun persepsi dan sikap positif siswa ter- hadap belajar, menguasai disiplin ilmu, memahami keunikan setiap siswa dengan segenap kelebihan dan kelemahannya, menguasai pengelolaan pem- belajaran yang mendidik, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, mengembangkan kepribadian serta keprofesionalannya. 2 Aktivitas siswa, berupa: memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar, mau dan mampu menginterpretasikan pengetahuan serta keterampilan untuk membangun sikapnya, mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap pro- duktif, menguasai materi ajar serta memahami karakteristik dan cara belajar, serta latar belakang sosial kultural peserta didik. 3 Iklim pembelajaran, diwujudkan dalam: suasana kelas yang kondusif, me- nyenangkan dan bermakna, perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, kreativitas pendidik, serta suasana sekolah yang kondusif. 4 Materi pembelajaran, diwujudkan dalam: kesesuaian dengan tujuan pem- belajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa, ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia, materi pembelajaran bersifat sistematis dan kontekstual, dapat mengakomodasi partisipasi siswa, dan mengikuti perkembangan IPTEK. 5 Media pembelajaran, merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik. Penggunaan media diharapkan dapat men- ciptakan pengalaman belajar yang bermakna, mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, mampu mengubah siswa yang pasif menjadi aktif. 6 Hasil belajar, diantaranya dapat menonjolkan ciri khas keunggulan pembela- jaran, memiliki penekanan dan kekhususan lulusan, memiliki perencanaan yang matang, serta penjamin mutu yang dilakukan oleh guru dan lembaga. Kualitas pembelajaran dalam penelitian ini difokuskan pada keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.

2.1.5.1 Keterampilan Guru