3.3.2. Analisis Rasio Investasi Provinsi DKI Jakarta dan Investasi Nasional Nilai Ra, Ri dan ri
Rasio investasi Provinsi DKI Jakarta dan investasi Nasional digunakan untuk melihat perbandingan investasi Provinsi DKI Jakarta dengan investasi
Nasional pada sektor perekonomian. Rasio ini terbagi atas Ra, Ri dan ri, dengan penghitungannya menggunakan nilai investasi yang terjadi pada dua titik waktu,
yaitu tahun dasar dan tahun akhir analisis.
1. Ra
Ra menunjukkan selisih antara total investasi Nasional pada tahun akhir analisis dengan total investasi Nasional pada tahun dasar analisis dibagi dengan
total investasi Nasional pada tahun dasar analisis. Nilai Ra dirumuskan sebagai berikut:
Ra = ..
.. ..
I I
I −
3.7 dimana :
I.. = investasi Nasional pada tahun akhir analisis, I
.. = investasi Nasional pada tahun dasar analisis. 2.
Ri Ri menunjukkan selisih antara investasi Nasional dari sektor i pada tahun
akhir analisis dengan investasi Nasional dari sektor i pada tahun dasar analisis dibagi dengan investasi Nasional sektor i pada tahun dasar analisis. Adapun rumus
Ri adalah sebagai berikut: Ri =
. .
. Ii
Ii i
I −
3.8
dimana : I
i. = investasi Nasional dari sektor i pada tahun akhir analisis, Ii
. = investasi Nasional dari sektor i pada tahun dasar analisis. 3.
ri ri menunjukkan selisih antara investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i
pada tahun akhir analisis dengan investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun dasar analisis dibagi dengan investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i
pada tahun dasar analisis. Nilai ri dapat dirumuskan sebagai berikut: ri =
Iij Iij
ij I
− 3.9
dimana : I
ij = investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun akhir analisis,
Iij = investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun dasar
analisis.
3.3.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Analisis komponen pertumbuhan wilayah digunakan untuk mengidentifikasi perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta antara tahun dasar
analisis dengan tahun akhir analisis, yang terbagi atas tiga komponen pertumbuhan, yaitu : komponen pertumbuhan nasional PN, komponen
pertumbuhan proporsional PP dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW, dimana nilai komponen PN, PP dan PPW tersebut didapat dari
perhitungan nilai Ra, Ri, dan ri. Dari ketiga komponen pertumbuhan wilayah
tersebut, apabila dijumlahkan akan didapatkan perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta pada sektor i.
1. Komponen Pertumbuhan Nasional PN
Pertumbuhan Nasional PN merupakan perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta yang disebabkan oleh perubahan investasi Nasional secara menyeluruh,
perubahan kebijakan ekonomi nasional, atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah. Adapun komponen
pertumbuhan nasional dirumuskan sebagai berikut: PNij = Ra Iij
3.10 dimana :
PNij = komponen pertumbuhan nasional sektor i di Provinsi DKI Jakarta,
Iij = investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun dasar
analisis, Ra = persentase perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta yang
disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional. 2.
Komponen Pertumbuhan Proporsional PP Komponen Pertumbuhan Proporsional terjadi karena perbedaan sektor
dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri misalnya : kebijakan perpajakan dan subsidi
serta perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. Komponen pertumbuhan proporsional dapat dirumuskan sebagai berikut:
PPij = Ri-Ra Iij 3.11
dimana: PPij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i di Provinsi DKI
Jakarta, Iij
= investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun dasar analisis,
Ri-Ra = persentase perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan proporsional.
Apabila: PPij 0, menunjukkan bahwa investasi pada sektor i di Provinsi DKI Jakarta
laju pertumbuhan investasinya lambat. PPij 0, menunjukkan bahwa investasi sektor i di Provinsi DKI Jakarta laju
pertumbuhan investasinya cepat. 3.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW PPW timbul karena peningkatan atau penurunan investasi dalam suatu
wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Menurut Budiharsono 2001 cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah
lainnya ditentukan oleh keunggulan komperatif, akses pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional di
wilayah tersebut. Rumus PPW adalah sebagai berikut: PPWij = ri – Ri Iij
3.12
dimana: PPWij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i di Provinsi
DKI Jakarta, Iij
= investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun dasar analisis,
ri-Ri = persentase perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan pangsa wilayah.
Apabila: PPWij 0, berarti investasi pada sektor i di Provinsi DKI Jakarta tidak
mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah yang lainnya.
PPWij 0, berarti investasi pada sektor i di Provinsi DKI Jakarta mempunyai daya saing yang baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Adapun perubahan dalam investasi sektor i di wilayah ke-j dirumuskan sebagai berikut:
Δ Iij = PNij + PPij + PPWij 3.13
Δ Iij = I ij – Iij 3.14
Rumus ketiga komponen pertumbuhan wilayah adalah: PNij = Ra Iij
3.15 PPij = Ri-Ra Iij
3.16 PPWij = ri – Ri Iij
3.17 Apabila persamaan 3.14, 3.15, 3.16, 3.17 disubstitusikan ke persamaan
3.13, maka akan diperoleh:
Δ Iij = PNij + PPij + PPWij 3.18
I ij – Iij = Iij Ra + Iij Ri-Ra + Iij ri – Ri 3.19
dimana: Δ Iij = perubahan investasi di Provinsi DKI Jakarta pada sektor i,
Iij = investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun dasar analisis,
I ij = investasi Provinsi DKI Jakarta dari sektor i pada tahun akhir analisis,
Ra = persentase perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional,
Ri-Ra = persentase perubahan investasi Provinsi DKI Jakarta yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan proporsional,
ri-Ri = persentase investasi Provinsi DKI Jakarta yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan pangsa wilayah.
3.3.4. Analisis Profil Pertumbuhan Investasi