persetujuan penanaman modal, pemberian fasilitas dan perizinan pelaksanaan penanaman modal bagi perusahaan penanaman modal asing dan penanaman
modal dalam negeri di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Revisi yang dilakukan terutama terkait dengan izin di tingkat daerah, yaitu seperti rekomendasi izin
lokasi, izin gangguan, dan rekomendasi izin usaha tetap. Revisi tersebut memiliki tujuan yang baik yang disesuaikan dengan kebijakan desentralisasi. Dengan
adanya otonomi daerah apakah pertumbuhan investasi di Provinsi DKI Jakarta pada masa otonomi daerah termasuk dalam pertumbuhan yang cepat atau
pertumbuhan yang lambat? Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pertumbuhan investasi pada sektor-sektor perekonomian di
Provinsi DKI Jakarta pada masa sebelum otonomi daerah dan pada masa otonomi daerah?
2. Bagaimana pertumbuhan investasi di Provinsi DKI Jakarta dibandingkan
dengan investasi Nasional pada masa sebelum otonomi daerah dan pada masa otonomi daerah?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai pada pelitian ini adalah:
1. Menganalisis pertumbuhan investasi pada sektor-sektor perekonomian di
Provinsi DKI Jakarta pada masa sebelum otonomi daerah dan pada masa otonomi daerah.
2. Menganalisis pertumbuhan investasi di Provinsi DKI Jakarta dibandingkan
dengan investasi Nasional pada masa sebelum otonomi daerah dan pada masa otonomi daerah.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: 1.
Sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dicapai penulis di perguruan tinggi dan sebagai proses belajar yang akan memberikan tambahan
ilmu dan pengetahuan bagi penulis. 2.
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan sebagai bahan masukan bagi instansi terkait seperti BKPM, BPM dan PKUD Provinsi DKI
Jakarta serta instansi terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengambil langkah kebijakan investasi yang tepat untuk meningkatkan
minat investor agar berinvestasi di Indonesia, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
3. Akhirnya diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai
pertumbuhan investasi di Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat berguna sebagai bahan informasi bagi pembaca dan dapat menjadi bahan literatur
untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Investasi yang dibahas dalam penelitian ini adalah investasi langsung berupa Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri
PMDN sebelum otonomi daerah dan pada masa otonomi daerah di Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan data persetujuan PMA dan PMDN Provinsi DKI
Jakarta dan Nasional. Data untuk tahun sebelum otonomi daerah yaitu antara tahun 1995-2000 dengan tahun dasar analisis tahun 1995 dan tahun akhir analisis
tahun 2000, sedangkan pada masa otonomi daerah data yang digunakan adalah data tahun 2001-2005 dengan tahun dasar analisis tahun 2001 dan tahun akhir
analisis tahun 2005. Perubahan investasi yang dianalisis mencakup 24 sektor perekonomian yang ada di Provinsi DKI Jakarta dan Nasional, dimana dari 24
sektor tersebut dikelompokkan menjadi 3 sektor utama, yaitu sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier.
Jenis data invetasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data nilai persetujuan PMA dan PMDN di DKI Jakarta dan Nasional. Nilai persetujuan
PMA dan PMDN di DKI Jakarta dan Nasional merupakan penjumlahan dari investasi baru, perluasan dan alih status. Penulis memakai data nilai persetujuan
karena data realisasi PMA dan PMDN di Provinsi DKI Jakarta dan Nasional sebelum dan pada masa otonomi daerah sulit diperoleh. Oleh karena itu hasil
penelitian ini belum dapat sepenuhnya menggambarkan kondisi investasi sesungguhnya di Provinsi DKI Jakarta sehingga diperlukan penelitian lanjutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN