Analisis Pergeseran Bersih Metode Analisis

menunjukkan bahwa investasi pada sektor yang bersangkutan termasuk kelompok lambat. iv Kuadran IV menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi pada wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan investasi yang lambat, tetapi daya saing wilayah untuk sektor-sektor tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. v Pada Kuadran II dan Kuadran IV terdapat garis miring yang membentuk sudut 45 ° dan memotong kedua kuadran tersebut. Bagian atas garis tersebut menunjukkkan bahwa sektor atau wilayah yang bersangkutan merupakan sektor atau wilayah yang progresif maju, sedangkan di bawah garis berarti sektor atau wilayah yang bersangkutan menunjukkan sektor atau wilayah yang lambat.

3.3.5. Analisis Pergeseran Bersih

Apabila komponen pertumbuhan proporsional dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah dijumlahkan, maka akan diperoleh pergeseran bersih yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan suatu sektor perekonomian. Pergeseran bersih sektor i pada wilayah j dapat dirumuskan sebagai berikut: PBij = PPij + PPWij 3.20 dimana : PBij = pergeseran bersih investasi sektor i di Provinsi DKI Jakarta, PPij = komponen pertumbuhan proporsional investasi sektor i di Provinsi DKI Jakarta, PPWij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah untuk investasi sektor i di Provinsi DKI Jakarta. Apabila : PBij ≥ 0, maka pertumbuhan sektor i di Provinsi DKI Jakarta termasuk ke dalam kelompok progresif maju, PBij 0, maka pertumbuhan investasi sektor i di Provinsi DKI Jakarta termasuk kelompok lambat. Pada gambar 3.1 dapat dilihat garis yang memotong kuadran II dan kuadran IV melalui sumbu yang membentuk sudut 45º. Garis tersebut merupakan nilai PB.j = 0. Bagian atas garis tersebut menunjukkan PB.j ≥ 0 yang mengindikasikan bahwa wilayah-wilayah atau sektor-sektor tersebut pertumbuhannya progresif maju. Sebaliknya di bawah garis 45 º berarti PB.j 0, menunjukkan wilayah-wilayah atau sektor-sektor yang lambat. Pengolahan data investasi pada tiap sektor perekonomian di Provinsi DKI Jakarta dan Nasional dilakukan dengan menggunakan analisis Shift Share dengan menggunakan software Microsoft Excel . Perbandingan Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual Kondisi Investasi Nasional dan Investasi Provinsi DKI Jakarta Sebelum Otonomi Daerah 1995-2000 Masa Otonomi Daerah 2001-2005 Analisis Shift Share Analisis Investasi di Provinsi DKI Jakarta dan Investasi Nasional Komponen Pertumbuhan Wilayah Profil Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian Laju Pertumbuhan Investasi, Kontribusi Sektor-Sektor Perekonomian Pertumbuhan, Daya Saing Sektor-Sektor Perekonomian Kelompok Sektor Progresif maju atau Lambat Gambaran Untuk Melihat Peluang Perluasan Investasi PMA dan PMDN yang Berkelanjutan

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA