Stakeholder yang Terlibat dalam Pengelolaan Perikanan Karang

71 Pengamatan lapangan yang dilakukan dengan menggunakan metode “Manta Tow” pada 5 distrik di Kepulauan Ayau memperlihatkan bahwa persen penutupan karang hidup rata-rata diatas 60 . Persentase penutupan karang hidup ditemukan di Distrik Reni dan Dorekhar dengan persentase mencapai 70 Tabel 14. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kondisi terumbu karang di Kepulauan Ayau dapat dikategorikan sangat baik. Kerusakan yang terjadi pada beberapa wilayah lebih disebabkan fenomena alamiah meskipun masih ada kerusakan yang disebabkan penggunaan bahan peledak dan potasium dalam penangkapan ikan serta pengambilan batu karang oleh penduduk untuk bahan bangunan. Tabel 14. Persen penutupan karang dengan Metode Manta Tow di Kepulauan Ayau Coral Cover No Lokasi Tow Hidup Mati Soft 1. Desa Rutum 65 10 25 2. Desa Reni 70 10 20 3. Desa Meosbekwan 60 25 15 4. Desa Dorehkar 70 15 15 5. Desa Jenkawir 65 15 10

5.1.4 Stakeholder yang Terlibat dalam Pengelolaan Perikanan Karang

Pengelolaan perikanan karang di wilayah Kepulauan Ayau melibatkan tiga pihak, yaitu pemerintah, pengusaha dan nelayan. Masing-masing pihak memilki perananan serta perspektif yang berbeda terhadap pengelolaan perikanan karang. Pemerintah dalam pengelolaan perikanan karang di Kepulauan Ayau memilki peran sebagai regulator, fasilitator untuk pembangunan sarana dan prasarana perikanan, dan pembuat kebijakan pengelolaan sumberdaya perikana karang, pelaksana kebijakan serta pengawas kebijakan yang dibuat. Beberapa aksi pemerintah dalam pengelolaan perikanan karang di Kabupaten Raja Ampat adalah sebagai berikut: 1 Melarang penggunaan alat atau bahan yang dapat merusak atau mencemari lingkungan laut; 2 Hanya menerbitkan izin usaha penangkapan ikan kerapu dan napoleon kepada nelayan lokal; 72 3 Memberikan rekomendasi usaha pengumpulan kerapu Epinephelus sp dan napoleon C. undulatus hanya pada kelompok nelayan binaan asal dari daerah setempat yang bernaung dalam wadah kerjasama dengan pola PIR; 4 Melakukan pembatasan perdagangan ikan napoleon hanya untuk ukuran 1-3 kg baik untuk antar pulau maupun antar daerah; 5 Hanya merekomendasikan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan; dan 6 Mengarahkan usaha budidaya daripada usaha penangkapan ikan di laut untuk mengurangi dampak penggunaan alat tangkap yang merusak. Pengusaha merupakan stakeholder yang sangat berkepentingan terhadap terjaminnya ketersediaan sumberdaya ikan karang untuk kontinuitas usahanya. Peran terbesar dari pengusaha adalah distribusi ataupun pemasaran hasil tangkapan ikan karang nelayan serta pemberian bantuan kepada nelayan untuk melakukan penangkapan ikan. Bentuk bantuan yang diberikan pengusaha tidak hanya terfokus pada pemberian modal operasional penangkapan maupun penyediaan sarana penangkapan ikan namun juga dalam bentuk pemenuhan kebutuhan sembilan bahan pokok nelayan dan keluarganya. Nelayan memilki kepentingan dalam pemanfaatan potensi sumberdaya ikan karang di wilayah Kepulauan Ayau. Pemanfaatan potensi tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi nelayan ataupun untuk dijual kepada pengusaha. Selain pemanfaatan potensi perikanan karang, nelayan juga terlibat dalam kegiatan pengambilan batu karang untuk pembangunan rumah serta pengambilan pasir untuk memperbaiki lantai rumah.

5.1.5 Peraturan yang Berkaitan dengan Pengelolaan Perikanan Karang di Kepulauan Ayau