Keadaan Geografis, Topografi dan Klimatologi

4 GAMBARAN KONDISI KEPULAUAN AYAU

4.1 Keadaan Geografis, Topografi dan Klimatologi

Kabupaten Raja Ampat merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Sorong berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002. Kabupaten ini terdiri atas gugusan pulau besar dan kecil berjumlah 610 buah pulau dengan luas wilayah mencapai 46.108.km 2 . Dari jumlah tersebut tidak semua pulau-pulau di wilayah ini berpenghuni. Secara geografis hamparan pulau-pulau tersebut terletak pada posisi 00,33” LU – 01 LS dan 124 30,00”BT. Adapun batas- atas wilayah sebagai berikut : 1 Sebelah utara berbatasan dengan Negara Palau; 2 Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Seram; 3 Sebelah timur berbatasan dengan Kab.Sorong; dan 4 Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Maluku Utara. Gugusan kepulauan yang berbatasan langsung dengan Negara Palau di Samudra Pasifik dikenal dengan sebutan Kepulauan Ayau. Kepulauan Ayau terdiri atas 5 distrik, yaitu 1 Distrik Dorekhar, 2 Distrik Meosbekwan, 3 Distrik Yenkawir, 4 Distrik Reni dan 5 Distrik Rutum. Dari kelima distrik tersebut, Distrik Dorekhar memiliki wilayah yang paling luas mencapai 265,2 ha, sedangkan distrik yang wilayahnya paling sempit adalah Distrik Rutum dengan luas wilayah hanya 5,42 ha. Dilihat dari topografinya, wilayah Kepulauan Ayau merupakan daerah pesisir dengan pantai yang landai dan daerah perbukitan batu yang umumnya digunakan oleh penduduk setempat untuk berkebun. Kondisi tanah di wilayah ini umumnya tanah berongga dan tanah berpasir sehingga tanaman yang dapat tumbuh subur hanyalah tanaman keras seperti kelapa dan sukun. Dengan keterbatasan luas wilayah yang dapat ditanami dengan tumbuhan sebagian penduduk ada yang berinisiatif untuk mengangkut tanah dari bukit yang kemudian diletakkan di ember atau baskom sehingga menjadi wadah tempat menanam berbagai tanaman rempah untuk keperluan masak. Kepulauan Ayau pada umumnya terletak di garis katulistiwa sehingga daerah ini merupakan daerah tropis dengan udara yang sangat panas serta curah hujan yang cukup tinggi. Iklim daerah ini dipengaruhi oleh lima musim, yang terjadi selama satu sampai empat bulan tiap musimnya. Musim angin selatan warn brawe terjadi pada bulan Juli hingga Agustus. Setelah musim tersebut berlalu dilanjutkan dengan musim angin barat laut selama 4 bulan hingga Desember. Masih pada bulan Desember terjadi musim barat yang berlangsung hanya 8 hari. Pada bulan Januari-Maret angin bertiup dari arah utara sehingga oleh masyarakat sekitar mengenal dengan musim angin utara wam sios . Setelah periode angin utara berakhir dilanjutkan dengan musim angin timur wam urem yang berlangsung pada bulan April-Juni.

4.2 Kependudukan