Sarana-Prasarana dan Aksesibilitas 1 Transportasi

2 Lembaga Kerabat “Keret” Keret yang dalam bahasa umum disebut marga, merupakan suatu kelembagaan sosial yang mempunyai peran yang cukup besar dalam mengatur kehidupan anggotanya. Bahkan secara luas, keret turut berperan dalam pengaturan masyarakat desa, terutama aturan-aturan yang berkaitan dengan hubungan antar masyarakat. Penentuan hak ulayat terhadap tanah dan laut merupakan salah satu contoh wewenang keret dalam masyarakat. Dalam pemanfaatan lahan, setiap anggota keret mempunyai hak yang sama, namun tidak diperbolehkan memilikinya. Sedangkan dalam perkawinan, keret mempunyai peran yang penting mengingat sistem perkawinan yang berlaku adalah eksogam yaitu incest untuk melakukan perkawinan dalam satu keret. Kelembagaan keret ini, selain mengatur anggota dalam penggunaan lahan, hasil laut, hubungan kekerabatan dalam perkawinan, dapat juga dimanfaatkan untuk pensosialisasian program yang masuk desa ini. Melalui kelompok keret akan lebih mudah mengumpulkan masyarakat, karena akan mengikuti anjuran ketua, yang biasanya adalah orang tertua atau yang dituakan dalam kelompok. Keuntungan lain dari eksistensi kelembagaan keret adalah kemampuan meredam konflik sosial yang mungkin terjadi karena adanya hubungan antar keret karena perkawinan. Sifat hubungan ini meniciptakan hubungan kerabat baru yang harus saling menjaga keharmonisan.

4.4 Sarana-Prasarana dan Aksesibilitas 1 Transportasi

Letak Kepulauan Ayau yang ada di tengah laut menjadikan kapal dan perahu sebagai moda transportasi utama di wilayah tersebut. Untuk mencapai Kota Sorong yang berjarak 130 mil laut diperlukan waktu 8-9 jam perjalanan dengan menggunakan kapal motor 40 PK. Sarana transportasi dari kampung ke Ibukota kecamatan atau ibukota Kabupaten sangat minim. Pada saat ini tidak ada angkutan laut yang secara reguler melayani penduduk. Akibat kelangkaan sarana transportasi tersebut penduduk secara turun-temurun mengusahakan kapal angkutan secara kolektif. Kapal tersebut terutama digunakan untuk keperluan perdagangan. Antara tahun 1990 sampai 1999 ada kapal perintis yang dimiliki perusahaan swasta beroperasi melayani pengangkutan penumpang dan barang ke Sorong. Pada saat itu masyarakat kampung merasa sangat terbantu dengan beroperasinya kapal tersebut, meskipun pelayaran hanya diadakan dua kali dalam sebulan. Setelah kapal perintis tersebut tidak beroperasi lagi, penduduk secara bergotong-royong kembali mengusahakan kapal dengan kapasitas 20-30 orang dan 3 ton barang dengan mesin berkekuatan 40 PK. Paling sedikit sebulan sekali kapal tersebut digunakan oleh penduduk pergi ke Sorong untuk kepentingan perdagangan. 2 Kesehatan Seperti halnya sarana trasportasi, kondisi sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kepulauan Ayau sangat terbatas. Puskesmas hanya dapat ditemui di Distrik Dorekhar. Kondisi puskesmas pembantu yang serba terbatas baik peralatan maupun obat-obatan sangat menyulitkan penduduk untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Kondisi ini diperparah oleh tidak adanya transportasi khusus untuk mencapai rumah sakit atau puskesmas di kota distrik sehingga biaya yang dibutuhkan menjadi sangat besar. Untuk melayani kepentingan kesehatan masyarakat pulau, pengelolaan puskesmas hanya diserahkan pada seorang Mantri. Petugas kesehatan lainnya adalah dukun terlatih yang khusus bertugas membantu ibu-ibu hamil sampai masa kelahiran. Disamping Puskesmas, masyarakat juga mempunyai kegiatan posyandu meski tidak dapat berjalan sesuai jadwal yang direncanakan. 3 Agama Sarana ibadah yang dapat ditemui di wilayah Kepulauan Ayau adalah gereja yang berada di pusat desa. Bangunan gereja ada dua, yaitu bangunan lama dan bangunan baru. Bangunan lama telah ada sejak pekabaran injil masuk ke Pulau Ayau, namun karena dianggap sudah tidak layak maka dibangun gereja baru sekitar tahun 2001. Pembangunan gereja didanai oleh YKI Silo dan sumbangan penduduk serta pengumpul ikan. Struktur pengurus gereja terdiri atas ketua dan wakil ketua yang berwenang untuk pengaturan kegiatan gereja dan jemaatnya. Selain kegiatan ibadah yang berlangsung setiap minggu, gereja juga melaksanakan sekolah minggu bagi anak-anak sampai tingkat remaja. Sesuai dengan jumlah keret yang ada, dibentuk pula lima perkumpulan ibadah yang mempunyai kegiatan sembahyang dan doa setiap minggu. Perkumpulan ini berfungsi juga sebagai wadah untuk membantu anggota yang mempunyai hajat. Dalam perkembangannya, kegiatan keagamaan juga merupakan sarana untuk berkumpulnya bapak-bapak, ibu-ibu, dan remaja. Setiap penduduk menjadi anggota berdasarkan kategori golongankelompok umur, seperti PWGKI Persekutuan Wanita Gereja Kristen Injili, PAMGKI Persektuan Angkatan Muda Gereja Kristen Injili, PKBGKI Persekutuan Kaum Bapak Gereja Kristen Injili, PARGKI Persekutuan Anak dan Remaja Gereja Kristen Injili. Kegiatan yang dilakukan oleh berbagai persekutuan di atas berkaitan dengan aktivitas keagamaan dan moral bagi remaja dan kadang-kadang diikuti dengan aktivitas sosial atau sosialisasi program pemerintah untuk masyarakat. 4 Ekonomi Kegiatan ekonomi masyarakat Kepulauan Ayau sebahagian besar terkonsentrasi pada kegiatan perikanan. Kegiatan ekonomi seperti perdagangan hanya bersifat sampingan untuk menunjang kebutuhan rumah tangga. Terbatasnya gerak ekonomi masyarakat tercermin dari keterbatasan sarana dan prasarana ekonomi di wilayah tersebut sehingga mempengaruhi aksesibilitas masyarakat terhadap sarana ekonomi. Sarana dan prasarana yang berkaitan dengan perikanan hanyalah dermaga tambat yang dikelola pengusaha asal Sorong. Fasilitas ekonomi seperti pasar atau tempat pelelangan ikan bahkan belum tersedia. Sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan perdagangan tidak berdiri secara khusus dalam bentuk toko ataupun warung. Aktivitas jual-beli dilakukan dalam rumah yang lokasinya hanya diketahui penduduk desa. Jenis barang yang diperdagangkan di “warung” sangat bervariasi mulai kebutuhan rumah tangga, sekolah sampai keperluan melaut. 5 Pendidikan Fasilitas pendidikan yang ada di Kepulauan Ayau hanya tersedia sampai tingkatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, masyarakat harus pergi ke Distrik Waigeo Selatan ataupun Kota Sorong. Jumlah Sekolah Dasar di wilayah ini hanya 5 buah, dan berada di masing-masing pulau. Pengelolaan sekolah dasar tersebut umumnya dikendalikan oleh Yayasan. Rata-rata tiap kelas dihuni oleh sekitar 7-10 orang murid. Pada tahun 1999 didirikan SLTP 2 Waigeo Utara yang berlokasi di Distrik Dorekhar. Pendirian sekolah ini utamanya untuk menampung anak-anak wilayah Kepulauan Ayau setelah tamat sekolah dasar. Keberadaan SLTP di wilayah ini merupakan akses yang sangat penting bagi penyebaran informasi bagi generasi muda.

4.5 Kondisi Sumberdaya Alam di Darat