64
diampu oleh Ibu Sri Winarni untuk pengenalan awal diajarkan tarian yang mudah seperti Tari Gembira, Tari Kijang, dan Tari Renok. Kelas I.II yang diampu oleh
Ibu Sukati sudah diperkenalkan tarian klasik seperti Tari Golek Sri Rejeki, Tari Manipuren, dan Tari Gambyong Banyumasan. Kelas II.I yang diampu oleh Ibu
Tri Wahyuni yaitu diajarkan tari-tarian meliputi: Tari Soyong, Tari Kebyar, Tari Kukila, Tari Merak, dan Tari Tumandang. Kelas II.II diajarkan tarian klasik
kembali yang diampu oleh Ibu Kustiah seperti Tari Gambyong Pangkur, Tari Rumeksa, Tari Topeng Gunungsari, dan Tari Bondan Kendi. Kelas terakhir yaitu
kelas terampil yang diampu oleh Ibu Ida Sulistyarini diajarkan Tari Retno Tinanding, Tari Retno Pamudya, beberapa tari daerah Banyumas garapan, dan
Tari Lengger Gunungsari Wawancara dengan Ibu Ida Sulistyarini, pelatih di kelas terampil Sanggar Dharmo Yuwono, 16 Mei 2015.
4.1.5 Administrasi Sanggar Dharmo Yuwono
Kelas di Sanggar Dharmo Yuwono terdiri dari 5 kelas yang pada kenaikan tingkatnya dilakukan 2 tahun sekali. Setiap tahunnya siswa yang baru
masuk maupun yang naik kelas selalu dicatat dan terpantau oleh sekretaris dan ketua sanggar. Data terakhir jumlah anak yang masih aktif mengikuti latihan tari
di Sanggar Dharmo Yuwono yaitu kelas I.I berjumlah 80 anak, kelas I.II berjumlah 64 anak, kelas II.I berjumlah 31 anak, kelas II.II berjumlah 33 anak dan
kelas terampil berjumlah 12 anak yang totalnya menjadi 200 anak Wawancara dengan Ibu Ida Sulistyarini, pelatih di kelas terampil Sanggar Dharmo Yuwono,
16 Mei 2015.
65
4.1.6 Manajemen Sanggar Dharmo Yuwono
Setiap kelas mulai dari tingkatan kelas I.I sampai tingkatan kelas terampil mempunyai pengajar yang berbeda sesuai dengan tingkatan kelas masing-masing,
dalam pelaksanaan pembelajarannya pengajar mempunyai metode yang berbeda- beda sesuai dengan situasi dan kondisi anak yang diampu. Setiap pengajar juga
mempunyai catatan pribadi tentang anak didiknya kemudian diserahkan ke sekretaris. Ketua mengawasi jalannya pembelajaran bukan berarti setiap hari
harus menemani siswa belajar di sanggar namun dengan adanya presensi harian dapat menjadi bahan pantauan bagi kepengurusan di Sanggar Dharmo Yuwono.
Berapapun siswa yang berangkat walaupun terhalang hujan setiap pengajar mempunyai tanggungjawab masing-masing pada siswanya, sehingga pengajar
diwajibkan untuk selalu datang karena sudah ada jadwalnya. Sanggar Dharmo Yuwono mengutamakan konsistensi pengajar dalam mengajar siswanya. Sanggar
Dharmo Yuwono biasanya menerima murid baru pada awal bulan September dilakukan kurang lebih 1 minggu pendaftaran. Pentas akhir tahun biasanya
dilaksanakan di akhir bulan September dan setelah itu pada bulan Oktober bisa mulai kegiatan pembelajaran yang baru Wawancara dengan Bapak Carlan, Ketua
Sanggar Dharmo Yuwono, 18 Mei 2015.
4.1.7 Program Sanggar Dharmo Yuwono