10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Sebelum penelitian tentang Metode SAS Struktur, Analitis, dan Sintesis dalam pembelajaran seni tari di kelas terampil Sanggar Dharmo Yuwono
Purwokerto, peneliti mencari dan mempelajari penelitian terdahulu sebagai bahan referensi yang dilakukan peneliti. Acuan referensi tersebut antara lain:
Yesi Setiyowati Skripsi UNNES 2014. Judul penelitian Pembelajaran Seni Tari Di Sanggar Tari Purnama Sidi Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1 bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran seni tari pada tingkat kelas pemula, kelas lanjutan, dan
kelas semi terampil di Sanggar Tari Purnama Sidi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, 2 faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pelaksanaan
pembelajaran seni tari di Sanggar Tari Purnama Sidi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran terdapat 3 kegiatan yaitu kegiatan awal yang berisi tentang apersepsi dengan menggunakan metode ceramah serta pemanasan tubuh, kegiatan
inti berisi penjelasan materi dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode demonstrasi, metode tanya jawab, dan metode
latihan atau drill, kegiatan akhir berisi evaluasi yang terdiri dari evaluasi harian, dan evaluasi akhir semester. Faktor yang mempengaruhi kelancaran proses
pelaksanaan pembelajaran seni tari di Sanggar Tari Purnama Sidi didukung pula
11
dengan adanya sarana dan prasarana berupa laptop, speaker, kaset, VCD, kostum, properti, serta ruangan kelas.
Perbedaan penelitian Pembelajaran Seni Tari Di Sanggar Tari Purnama Sidi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan dengan penelitian Metode SAS
Struktur, Analitis, dan Sintesis dalam Pembelajaran Seni Tari di Kelas Terampil Sanggar Dharmo Yuwono Purwokerto. Pada penelitian ini fokus pada
pelaksanaan pembelajaran tari secara umum dengan menggunakan metode lebih dari satu, sedangkan pada penelitian Metode SAS Struktur, Analitis, dan Sintesis
dalam Pembelajaran Seni Tari di Kelas Terampil Sanggar Dharmo Yuwono Purwokerto membahas metode SAS Struktur, Analitis, dan Sintesis secara
khusus dalam pelaksanaan pembelajaran tari. Hubungan kedua penelitian ini adalah
sama-sama membahas
bagaimana berlangsungnya
pelaksanaan pembelajaran seni tari di sanggar tari.
Hamidah Wardani Skripsi UNNES 2011. Judul penelitian Pendekatan RME Realistic Mathematics Education Dalam Pembelajaran Tari Pada Kegiatan
Ekstrakurikuler Di Taman Kanak-Kanak Al-Azhar 14 Semarang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1 bagaimana penerapan pendekatan RME
Dalam Pembelajaran Tari Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Taman Kanak-Kanak Al-Azhar 14 Semarang, 2 bagaimana hasil belajar pada kegiatan ekstrakurikuler
seni tari di Taman Kanak-Kanak Al-Azhar 14 Semarang dengan penerapan pendekatan RME. Hasil dari penelitian pembelajaran seni tari pada kegiatan
ekstrakurikuler melalui penerapan pendekatan RME di Taman Kanak-Kanak Al-
12
Azhar 14 Semarang melalui pemberian materi pola lantai yang terimplementasi juga pada ketiga elemen dasar tari yaitu aspek gerak, ruang, dan waktu.
Perbedaan antara penelitian Pendekatan RME Dalam Pembelajaran Tari Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Taman Kanak-Kanak Al-Azhar 14 Semarang
dengan penelitian Metode SAS dalam Pembelajaran Seni Tari di Kelas Terampil Sanggar Dharmo Yuwono Purwokerto. Pada penelitian ini fokus pada prosedur
pembelajaran yang bertitik tolak pada proses belajar mandiri dengan menempatkan matematika pada realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal
pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam penerapan menggunakan metode RME dilihat dari cara guru menyampaikan materi dalam
penyebutan pola lantai yang terangkum juga dalam 3 elemen dasar tari aspek gerak, ruang, dan waktu. Gerakan pada materi yang diberikan mempunyai
korelasi dengan bidang studi matematika. Sedangkan pada penelitian Metode SAS Struktur, Analitis, dan Sintesis dalam Pembelajaran Seni Tari di Kelas Terampil
Sanggar Dharmo Yuwono Purwokerto membahas penerapan metode SAS Struktur, Analitis, dan Sintesis secara khusus pada pembelajaran seni tari,
metode yang pada awalnya diajarkan secara utuh kemudian diulang kembali dengan penjelasan gerak per bagian secara rinci, setelah itu gerak digabungkan
kembali menjadi satu kesatuan tari yang utuh. Penelitian ini sama-sama menggunakan suatu metode untuk mendukung berlangsungnya pelaksanaan
pembelajaran seni tari di sanggar. Valentina Susi Ispahani Jurnal Harmonia UNNES 2011. Judul
Penelitian Apresiasi sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Pembelajaran Seni Tari
13
di SMP. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan pendekatan apresiasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran seni tari di SMP mampu memotivasi siswa untuk mempelajari tari dengan pendekatan apresiasi,
membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan, guru mampu menggunakan pendekatan dengan optimal, metode serta teknik pembelajaran yang
tepat dan media pembelajaran yang cukup memadai. Proses pembelajaran dimulai dari guru mempersiapkan perangkat pengajaran yaitu silabus dan RPP Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, siswa melihat pertunjukkan tari yang berbeda melalui VCD tari kemudian didiskusikan mengenai tari yang dilihat, setelah itu hasilnya
dipresentasikan, dan yang terakhir mendemonstrasikan tari kreasi dari hasil penggabungan pola lantai gerak tari.
Perbedaan antara penelitian Apresiasi sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Pembelajaran Seni Tari di SMP dengan penelitian Metode SAS Struktur,
Analitis, dan Sintesis dalam Pembelajaran Seni Tari di Kelas Terampil Sanggar Dharmo Yuwono Purwokerto. Pada penelitian ini fokus pada bagaimana cara
memberikan materi dengan pendekatan apresiasi yaitu siswa diarahkan untuk mengamati VCD yang ditonton sehingga siswa mampu meningkatkan
keterampilan dalam mempraktikan dan memahami materi tari tersebut. Sedangkan pada penelitian Metode SAS Struktur, Analitis, dan Sintesis dalam Pembelajaran
Seni Tari di Kelas Terampil Sanggar Dharmo Yuwono Purwokerto membahas langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu tahap pendahuluan, inti,
dan penutup. Pada tahap inti yaitu penerapan metode SAS Struktur, Analitis, dan
14
Sintesis, pengajar memberikan materi tari secara utuh kemudian diulang kembali diajarkan gerak secara unsuriah atau per bagian, setelah itu ragam gerak
digabungkan kembali menjadi satu kesatuan tari yang utuh. Penelitian ini sama- sama menggunakan suatu metode untuk mendukung berlangsungnya pelaksanaan
pembelajaran seni tari di sanggar.
2.2 Landasan Teoritis