84
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
5.1.1 Hubungan antara Sarana Air Bersih dengan Kejadian Demam Tifoid
di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan antara sarana air bersih dengan kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang. Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p 0,234 α
0,05. Sehingga Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara sarana air bersih dengan kejadian demam tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu
Kota Semarang. Dan dapat dikatakan juga bahwa sarana air bersih bukan merupakan salah satu faktor risiko timbulnya penyakit Demam Tifoid.
Dari hasil penelitian di lapangan sebagian besar responden memiliki sarana air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan. Beberapa alasan yang
menjadi penyebab sarana air bersih pada penelitian ini telah memenuhi persyaratan kesehatan yaitu 1 responden yang menggunakan sumur gali, jaraknya
dengan septic tank minimal 11 meter sebanyak 10 orang 76,92, 2 kondisi lantai sumur kedap air, tidak retak atau bocor sebanyak 8 orang 61,5, dan 3
terdapat tutup pada sumur sebanyak 7 orang 53,84. Namun masih ada beberapa responden yang tidak memiliki sarana air bersih sendiri yaitu menggunakan
sarana air bersih milik tetangga. Perbandingan antara jumlah responden yang mempunyai sarana air bersih tidak memenuhi syarat hanya berjumlah 11 orang
atau 42,3, sedangkan yang mempunyai sarana air bersih memenuhi syarat
jumlahnya lebih banyak yaitu 15 orang atau 57,7. Hal ini menyebabkan sarana air bersih dalam penelitian ini bukan merupakan faktor risiko kejadian Demam
Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Menurut Widoyono 2011:43, sarana air bersih merupakan salah satu
sarana sanitasi yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan kejadian demam tifoid. Prinsip penularan demam tifoid adalah melalui fekal-oral, kuman berasal
dari tinja atau urin penderita atau bahkan carrier pembawa penyakit yang tidak sakit yang masuk ke dalam tubuh melalui air dan makanan. Pemakaian air minum
yang tercemar kuman secara massal sering bertanggung jawab terhadap terjadinya Kejadian Luar Biasa KLB.
Dari survey di lapangan didapatkan hasil bahwa 42,3 sarana air bersih responden tidak memenuhi syarat. Hal ini dikarenakan beberapa sumur responden
lantainya retak atau bocor, tidak kedap air dan tidak terdapat tutup pada sumur, sehingga bakteri penyebab penyakit tifoid ini dapat masuk kedalam sumur.
Sebaiknya setiap responden harus lebih memerhatikan perawatan sumur dengan baik agar tidak terjadi pencemaran yang dapat menyebabkan penyakit.
5.1.2 Hubungan antara Sarana Pembuangan Tinja dengan Kejadian Demam