Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan Mentah yang

yang belum terjamin, dibandingkan dengan memasak makanan sendiri di rumah yang lebih memperhatikan kebersihan dalam mengolah makanan. Oleh karena itu untuk memperkecil kemungkinan tercemar Salmonella thyphi, maka setiap individu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang mereka konsumsi.

5.1.6 Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan Mentah yang

Akan Dimakan Langsung dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung dengan kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p 0,116 α 0,05. Sehingga Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung dengan kejadian demam tifoid di Wilayah Kerja Puskesma Kedungmundu Kota Semarang. Dan dapat dikatakan juga bahwa kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung bukan merupakan salah satu faktor risiko timbulnya penyakit Demam Tifoid. Dari hasil penelitian di lapangan sebagian besar responden 53,8 memiliki kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung dengan baik yaitu mencuci buah-buahan dan sayuran mentah sebelum dimakan. Namun masih ada beberapa responden 46,2 yang memiliki kebiasaan mencuci bahan makanan yang akan dimakan langsung kurang baik. Hal ini menyebabkan kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung dalam penelitian ini bukan merupakan faktor risiko kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Menurut Sri Winarsih 2008: 29, sebelum diolah bahan makanan seperti daging, ikan, telur, sayur, dan buah, harus dicuci bersih. Lebih-lebih pada makanan yang akan dikonsumsi langsung atau mentah. Bahan-bahan hewani seringkali mengandung kuman patogen sedangkan buah dan sayur seringkali mengandung pestisida atau pupuk. Oleh karena itu lakukan pencucian dengan air bersih dan mengalir. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh James Chin 2006: 647 yaitu buah dan sayur dapat terkontaminasi oleh Salmonella typhi, karena buah dan sayur kemungkinan dipupuk menggunakan kotoran manusia. Namun sayuran mentah dan buah-buahan tidak akan menimbulkan masalah jika cara mengkonsumsinya benar yaitu dengan dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi pestisida Andang Gunawan, 2001: 70. Pada penelitian ini sebagian besar responden telah mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung dengan baik. Namun masih terdapat 46,2 responden yang mempunyai kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung dengan kurang baik. Hal ini karena responden tidak mencuci buah-buahan dan sayuran mentah sebelum di makan, sedangkan buah dan sayur seringkali mengandung pestisida atau pupuk yang berasal dari kotoran manusia. Namun sayuran mentah dan buah-buahan tidak akan menimbulkan masalah jika cara mengkonsumsinya benar yaitu dengan dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi pestisida. Untuk itu sebaiknya responden lebih meningkatkan kesadaran mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung sehingga bakteri Salmonella thypi yang mungkin terdapat pada buah-buahan dan sayuran mentah tersebut dapat dihilangkan melalui pencucian yang benar.

5.1.7 Hubungan antara Umur dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN ANGKA KEJADIAN TIFOID DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG TAHUN 2014

3 14 21

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMADENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolal

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMA DENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyola

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolali.

1 4 5

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 514 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

5 7 102

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIGIENE PERORANGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 53