Hubungan antara Kebiasaan Makan di Luar Rumah dengan Kejadian

kebiasaan mencuci tangan sebelum makan baik yaitu mencuci tangan dengan sabun dan menggosok tangan lebih banyak bila dibanding dengan kebiasaan mencuci tangan kurang baik. Hasil ini membuktikan bahwa kebiasaan mencuci tangan sebelum makan cukup berpengaruh pada kejadian demam tifoid, untuk itu diperlukan kesadaran diri untuk meningkatkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan benar untuk mencegah penularan bakteri Salmonella thypi ke makanan yang tersentuh tangan yang kotor.

5.1.5 Hubungan antara Kebiasaan Makan di Luar Rumah dengan Kejadian

Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara kebiasaan makan di luar rumah dengan kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p 0,005 α 0,05. Dengan nilai OR sebesar 12,375 dan 95CI=1,828-83,767 maka dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai kebiasaan makan di luar rumah mempunyai risiko 12,375 kali lebih besar menderita Demam Tifoid daripada responden yang tidak mempunyai kebiasaan makan di luar rumah. Karena nilai OR1 dan 95CI tidak mencakup angka 1, maka dapat dikatakan bahwa dapat dikatakan bahwa kebiasaan makan di luar rumah merupakan salah satu faktor risiko timbulnya penyakit Demam Tifoid. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Yulianingsih 2008 di RSUD Kabupaten Temanggung yang meneliti tentang kebiasaan makan di luar rumah dengan kejadian demam Tifoid menunjukkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan di luar rumah dengan kejadian Demam Tifoid diperoleh dari p value = 0,005 0,05 dan OR sebesar 5,400 yang berarti bahwa responden yang memiliki kebiasaan makan di luar rumah mempunyai risiko untuk terkena Demam Tifoid 5,400 kali besar dari pada responden yang tidak memiliki kebiasaan makan di luar rumah. Menurut pendapat Addin A 2009: 104, yang menyatakan bahwa penularan tifus dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, biasanya terjadi melalui konsumsi makanan di luar rumah atau di tempat-tempat umum, apabila makanan atau minuman yang dikonsumsi kurang bersih. Dapat juga disebabkan karena makanan tersebut disajikan oleh seorang penderita tifus laten tersembunyi yang kurang menjaga kebersihan saat memasak. Dapat juga disebabkan karena makanan tersebut disajikan oleh seorang penderita tifus laten tersembunyi yang kurang menjaga kebersihan saat memasak. Seseorang dapat membawa kuman tifus dalam saluran pencernaannya tanpa sakit, ini yang disebut dengan penderita laten. Penderita ini dapat menularkan penyakit tifus ini ke banyak orang, apalagi jika dia bekerja dalam menyajikan makanan bagi banyak orang seperti tukang masak di restoran. Hasil survey di lapangan menunjukkan sebagian besar responden memiliki kebiasaan makan diluar rumah. Padahal kebanyakan makanan siap saji atau makanan warung biasanya banyak mengandung penyedap rasa dan kehigienisan yang belum terjamin, dibandingkan dengan memasak makanan sendiri di rumah yang lebih memperhatikan kebersihan dalam mengolah makanan. Oleh karena itu untuk memperkecil kemungkinan tercemar Salmonella thyphi, maka setiap individu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang mereka konsumsi.

5.1.6 Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan Mentah yang

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN ANGKA KEJADIAN TIFOID DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG TAHUN 2014

3 14 21

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMADENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolal

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMA DENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyola

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolali.

1 4 5

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 514 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

5 7 102

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIGIENE PERORANGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 53