Gambaran Umum Wilayah Penelitian

66

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Penelitian yang berjudul hubungan antara sanitasi lingkungan, higiene perorangan, dan karakteristik individu dengan kejadian demam tifoid di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2012, dengan responden yang terdiri dari responden kasus dan kontrol dimana responden kasus terdiri dari 13 orang dan responden kontrol 13 orang. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang yang mempunyai luas wilayah sebesar 1.244.890 km 2 dengan jumlah penduduk 110.078 jiwa, dan jumlah Kepala Keluarga KK sebanyak 25.509 KK. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 54.959 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 55.119 jiwa. Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu meliputi 7 kelurahan, yaitu Kelurahan Kedungmundu, Kelurahan Tandang, Kelurahan Sambiroto, Kelurahan Sendang Guwo, Kelurahan Sendang Mulyo, Kelurahan Jangli, dan Kelurahan Mangun Harjo. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu adalah: Sebelah Utara : Kecamatan Pedurungan Sebelah Selatan : Kecamatan Banyumanik Sebelah Timur : Kelurahan Meteseh wilayah kerja Puskesmas Rowosari Sebelah Barat : Kelurahan Candisari Berdasarkan data laporan Demam Tifoid yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2011 diketahui bahwa jumlah kasus demam tifoid di Puskesmas Kedungmundu tahun 2011 sebanyak 546 kasus. Hasil observasi sanitasi lingkungan, masih terdapat sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Selain itu juga masih terdapat warga yang memiliki jamban yang tidak memenuhi syarat yaitu jamban tidak dilengkapi dengan dinding, atap pelindung, lantai tidak kedap air dan jamban langsung dialirkan ke sungai. Sedangkan hasil observasi tentang higiene perorangan, masih banyak warga yang kurang memerhatikan kebersihan dirinya seperti kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung, dan kebiasaan jajan sembarangan sehingga penularan dan penyebaran peyakit demam tifoid dapat terjadi di masyarakat.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN ANGKA KEJADIAN TIFOID DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG TAHUN 2014

3 14 21

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMADENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolal

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMA DENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyola

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolali.

1 4 5

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 514 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

5 7 102

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIGIENE PERORANGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 53