Kebiasaan Makan Di Luar Rumah Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan Mentah yang Akan Dimakan Umur Responden Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.5: Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Buang Air Besar Responden No. Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Buang Air Besar Jumlah Prosentase 1 Kurang Baik 10 38,5 2 Baik 16 61,5 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar kurang baik sebanyak 10 orang 38,5 dan responden yang mempunyai kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar baik sebanyak 16 orang 61,5.

4.2.2.4 Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Makan

Distribusi hasil penelitian mengenai kebiasaan mencuci tangan sebelum makan di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tabel 4.6. Tabel 4.6: Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Makan Responden No. Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Makan Jumlah Prosentase 1 Kurang Baik 13 50,0 2 Baik 13 50,0 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum makan kurang baik sebanyak 13 orang 50,0 dan responden yang mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum makan baik sebanyak 13 orang 50,0.

4.2.2.5 Kebiasaan Makan Di Luar Rumah

Distribusi hasil penelitian mengenai kebiasaan makan di luar rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tabel 4.7. Tabel 4.7: Kebiasaan Makan di Luar Rumah Responden No. Kebiasaan Makan di Luar Rumah Jumlah Prosentase 1 Ya 11 42,3 2 Tidak 15 57,7 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai kebiasaan makan di luar rumah sebanyak 11 orang 42,3 dan responden yang tidak mempunyai kebiasaan makan di luar rumah sebanyak 15 orang 57,7.

4.2.2.6 Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan Mentah yang Akan Dimakan

Langsung Distribusi hasil penelitian mengenai kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tabel 4.8. Tabel 4.8: Kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung No. Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan Mentah yang akan Dimakan Langsung Jumlah Prosentase 1 Kurang Baik 12 46,2 2 Baik 14 53,8 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung kurang baik sebanyak 12 orang 46,2 dan responden yang mempunyai kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan dimakan langsung baik sebanyak 14 orang 53,8.

4.2.2.7 Umur Responden

Distribusi hasil penelitian mengenai umur responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tabel 4.9. Tabel 4.9: Umur Responden No. Umur Jumlah Prosentase 1 Beresiko ≤30 th 10 38,5 2 Tidak Beresiko 30 th 16 61,5 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa umur responden yang beresiko yaitu ≤30 tahun sebanyak 10 orang 38,5 dan umur responden yang tidak beresiko sebanyak 16 orang 61,5.

4.2.2.8 Jenis Kelamin Responden

Distribusi hasil penelitian mengenai jenis kelamin responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tabel 4.10. Tabel 4.10: Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 Laki-laki 12 46,2 2 Perempuan 14 53,8 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang 46,2 dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang 53,8. 4.2.2.9 Distribusi Tingkat Sosial Ekonomi Responden Distribusi hasil penelitian mengenai tingkat sosial ekonomi responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tabel 4.11. Tabel 4.11: Tingkat Sosial Ekonomi Responden No. Tingkat Sosial Ekonomi Jumlah Prosentase 1 Rendah 10 38,5 2 Tinggi 16 61,5 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat sosial ekonomi rendah sebanyak 10 orang 38,5 dan responden dengan tingkat sosial ekonomi tinggi sebanyak 16 orang 61,5. 4.2.3 Analisis Bivariat

4.2.3.1 Hubungan antara Sarana Air Bersih dengan Kejadian Demam Tifoid di

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN ANGKA KEJADIAN TIFOID DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG TAHUN 2014

3 14 21

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMADENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolal

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, KONDISI JAMBAN KELUARGA DAN INFORMASI YANG DITERIMA DENGAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyola

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga dan Informasi yang diterima dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolali.

1 4 5

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 514 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

5 7 102

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIGIENE PERORANGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 53