Bahan dan Alat .1 Peralatan

BAB 3 METODA PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Peralatan Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain, Beaker glass, Erlenmeyer, Gelas ukur, Buret, Kertas saring Whatman no.41, Labu ukur, Labu pemisah, Cawan petri dari Pyrex, Cawan porselin, Pipet volume, Juicer, Neraca Analitis Ohaus, Oven Gallenkamp, Inkubator Fieser Scientific, Hot Plate, Termometer, Autoklaf Webecco, Indikator Universal Fisher, Bunsen, Statif dan Klem, Tanur Gallen Kamp. 3.1.2 Bahan-Bahan Bahan – bahan yang digunakan terdiri dari Air kelapa sedang tua, buah terung belanda hasil sambung pucuk dengan lancing, NaOH 1,25 N, H 2 SO 4 0,35 N, Bufer asetat 0,2 M, I 2 0,167, KI, K 2 SO 4 , H 2 SO 4 10, Petroleum eter, Kloroform, Aseton, KOH 12, Amilum, bibit Acetobacter xylinum, Glukosa, Urea, Akuades, larutan kanji 1, Etanol 95, Beta karoten murni. 3.1.3 Sterilisasi Alat Alat-alat yang akan digunakan dicuci sampai bersih, kemudian dikeringkan dan di tutup rapat dengan kapas, kemudian dengan kertas. Setelah itu masukkan ke dalam autoklaf, dan ditutup rapat,disterilisasi sampai suhu 121 o C selama 15 menit. 3.2 Prosedur Penelitian 3.2.1 Pembuatan Starter Air Kelapa Sebanyak 500 ml air kelapa yang telah di saring dengan kain kasa,di tambahkan 20 glukosa, 0,5 urea dan bufer asetat pH 4 ke dalam air kelapa. Dipanaskan hingga suhu 70 - 80 o C. Kemudian di masukkan kedalam botol kaca yang telah disterilkan, Universitas Sumatera Utara dinginkan sampai suhu kamar,kemudian di inokulasi dengan bakteri Acetobacter xylinum, dan di fermentasikan selama 10 hari sampai terbentuk lapisan nata putih di atasnya Warisno 2004, Pambayun 2002. 3.2.2 Pembuatan Nata De Coco Sebanyak 50 ml air kelapa yang telah disaring, ,dituangkan ke dalam gelas beaker, ditambahkan 5 g glukosa, 0,25 g urea dan dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk hingga larut. Kemudian diasamkan dengan asam asetat 25 sampai pH 4 dan ditambahkan bufer asetat 0,2 M sebanyak 1 ml, untuk mempertahankan pH 4, dinginkan sampai suhu kamar, setelah dingin kemudian di tambahkan 10 ml starter air kelapa yang mengandung bakteri Acetobacter xylinum, fermentasikan selama 10 sampai 14 hari pada suhu kamar.Pambayun,2002. 3.2.3 Pembuatan Nata De Coco – Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk dengan Lancing Sebanyak 500 ml air kelapa hasil penyaringan, dimasukkan ke dalam gelas beaker,di tambahkan 50 gram gula pasir, 2,5 g urea panaskan sampai mendidih sambil di aduk hingga larut. Kemudian diasamkan dengan asam asetat 25 sampai pH 4 dan ditambahkan buffer asetat 0,2 M sebanyak 10 ml, untuk mempertahan pH 4, Kemudian diangkat dan dinginkan sampai pada suhu kamar, setelah dingin di tambahkan starter air kelapa yang mengandung bakteri Acetobacter xylinum 10 , kemudian di tambahkan buah terung belanda hasil sambung pucuk dengan lancing dengan variasi 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml, pada suhu kamar. Kenudian di fermentasikan selama 10 sampai 14 hari. Pambayun, 2002. Universitas Sumatera Utara 3.3 Parameter yang diamati 3.3.1 Penimbangan Berat Nata De Coco

Dokumen yang terkait

Studi Analisa Kadar Vitamin C Dan Kadar Beta Karoten Dari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Tanaman Terung Belanda (Solanum Betaceaum CAV.) Dengan Tanaman Lancing (Solanum Mauritianum)

20 127 62

Aktivitas Alkaloid Dari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Terhadap Tingkat Kehamilan Mencit (Mus Musculus)

7 76 68

Analisis Karbohidrat Produk Biosintesis pada Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Terung Belanda (Chiphomandra betaceae) dengan Rimbang (Solanum torvum swartz)

4 83 92

Pengaruh Penambahan Variasi Massa Pati (Soluble Starch) Pada Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri Acetobacter xylinum

5 80 69

Pengaruh Variasi Volume Sari Buah Delima (Punica granacum) dengan Air Nira terhadap Kadar Gula, Vitamin C dan Kadar Serat pada Pembuatan Nata De Arenga dengan Menggunakan Acetobbacter xylinum

1 70 54

Ketahanan Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceum Cav) Setelah Diinduksi Dengan Sinar Uv Terhadap Colletotrichum sp.

2 47 65

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

0 0 7

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SARI BUAH TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) HASIL SAMBUNG PUCUK DENGAN LANCING (Solanum mauritianum) PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN MENGGUNAKAN

0 1 18

STUDI ANALISA KADAR VITAMIN C DAN KADAR BETA KAROTEN DARI BUAH TERUNG BELANDA HASIL SAMBUNG PUCUK ANTARA TANAMAN TERUNG BELANDA (Solanum betaceaum Cav.) DENGAN TANAMAN LANCING (Solanum mauritianum) SKRIPSI IRMA SAFITRI

0 0 13