KESIMPULAN DAN SARAN Dr. Ribu Surbakti, MS 4. Dr. Hamonangan Nainggolan, M.Sc

4.3.5. Spektrum FT-IR Nata De Coco dengan Penambahan 40 ml Sari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk dengan Lancing 52 4.3.6. Spektrum FT-IR Nata De Coco dengan Penambahan 50 ml Sari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk dengan Lancing 53

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 56 5.2. Saran 56 Daftar pustaka 57 LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 2.1. Perbandingan komposisi air kelapa muda dengan air kelapa tua 9 2.2. Kandungan Gizi dalam 100 g Terong Belanda 13 4.1. Parameter yang dianalisa dari variasi penambahan sari buah terung belanda hasil sambung pucuk dengan lancing terhadap pembuatan nata de coco. 41 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1. Tanaman Terung Belanda 11 2.2. Tanaman Lancing 14 2.3. Struktur Molekul Selulosa 17 2.4. Nata De Coco 18 2.5. Jalur Pentosa Fosfat 20 2.6. Struktur Vitamin C 24 2.7. Struktur Beta karoten 27 4.1. Nata De Coco – Terung Belanda Lancing 39 4.2. Grafik Berat Nata De Coco 42 4.3. Grafik Kadar Air Nata De Coco 43 4.4. Grafik Kadar Abu Nata De Coco 44 4.5. Grafik Kadar Serat Nata De Coco 45 4.6. Grafik Kadar Vitamin C Nata De Coco 46 4.7. Grafik Kadar Beta Karoten Nata De Coco 47 4.8. Spektrum FT-IR Nata De Coco 48 4.9. Spektrum FT-IR Nata De Coco 10 ml Terung Belanda Lancing 49 4.10. Spektrum FT-IR Nata De Coco 20 ml Terung Belanda Lancing 50 4.11. Spektrum FT-IR Nata De Coco 30 ml Terung Belanda Lancing 51 4.12. Spektrum FT-IR Nata De Coco 40 ml Terung Belanda Lancing 52 4.13. Spektrum FT-IR Nata De Coco 50 ml Terung Belanda Lancing 53 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman A.1. Gambar Bahan Penelitian 62 A.2. Gambar Hasil Penelitian 63 B.1. Data Hasil Analisa Berat dari Nata De Coco 64 B.2. Data Hasil Analisa Kadar Air dari Nata De Coco 64 B.3. Data Hasil Analisa Kadar Abu dari Nata De Coco 65 B.4. Data Hasil Analisa Kadar Serat dari Nata De Coco 66 B.5. Data Hasil Analisa Kadar Vitamin C dari Nata De Coco 67 B.6. Data Hasil Analisa Kadar Beta Karoten dari Nata De Coco 68 Universitas Sumatera Utara PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SARI BUAH TERUNG BELANDA Solanum betaceum HASIL SAMBUNG PUCUK DENGAN LANCING Solanum mauritianum PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN MENGGUNAKAN Acetobacter Xylinum ABSTRAK Salah satu pemanfaatan air kelapa adalah untuk membuat nata de coco melalui jalur pentosa fosfat dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Pembuatan nata de coco dengan menvariasikan sari buah terung belanda Solanum betaceum hasil sambung pucuk dengan lancing Solanum mauritianum menghasilkan nata de coco yang berwarna merah yang difermentasi selama 14 hari dan memiliki nilai gizi yang lebih baik. Produk yang dihasilkan kemudian dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Sari buah terung belanda Solanum betaceum hasil sambung pucuk dengan lancing Solanum mauritianum yang digunakan dengan variasi 10, 20, 30, 40, dan 50 ml. Nata de coco yang diperoleh dilakukan pengujian berat dengan neraca analitik digital, kadar abu secara gravimetri suhu 600°C, kadar air secara gravimetri suhu 105ºC, kadar serat secara defating dan digestion, kadar vitamin C secara iodometri, kadar betakaroten dengan spektrofotometer dan untuk mengetahui karakteristik gugus fungsi dilakukan dengan menggunakan FT-IR menghasilkan berat, kadar serat, kadar vitamin C, dan kadar beta karoten yang semakin besar pada penambahan 50 ml yaitu berat 483,65 g, kadar air 90,94, kadar abu 0,884 , kadar serat 4,247 , kadar vitamin C 2,08, dan kadar beta karoten 12,3745 mg100 g bahan. Analisa dilanjutkan dengan spektroskopi FT-IR yang memperlihatkan bahwa gugus-gugus yang terlihat adalah gugus-gugus dari nata de coco yang mengalami pergeseran antara nata de coco tanpa penambahan dengan adanya penambahan sari buah. Kata Kunci : Nata de coco, Terung Belanda Solamun betaceum, Lancing Solanum mauritianum, Acetobacter xylinum, fermentasi, beta karoten Universitas Sumatera Utara EFFECT OF VARIATION IN ADDITION TAMARILLO Solanum betaceum BUD GRAFTING YIELD WITH LANCING Solanum mauritianum OF MAKING NATA DE COCO BY USING Acetobacter Xylinum ABSTRACT One of the benefit from coconut water is making nata de coco through phosphate pentose pathway by using Acetobacter xylinum bacteria. Making its became nata de coco by variation of Tamarillo Solanum betaceum bud grafting yield with Lancing Solanum mauritianum produced red colour of nata de coco that it fermented for 14 days and had good nutrient value. The yield of this product was analyzed with qualitative and quantitative analysis. The variation volume of it used 10, 20, 30, 40 and 50 mL. The yield of nata de coco tested for weight in grams by a digital analytical balance, ash content by gravimetric of temperature at 600 C, water content by gravimetric of temperature at 105 C, fiber content with defeating and digestion, vitamin C content with titration of iodometri, beta-carotene content with spectrophotometre and determining characteristics the function of cluster where it carried out by using FT-IR produced weight, water content, ash content, fiber content, vitamin C content, and beta-carotene content were higher than adding 50 mL of its were 483,65 g of weight, 90.94 water content, 0.88 ash content, 4.247 fiber content, 2.08 vitamin C content and 12.3745 mg100 g material beta-carotene content. Analysis followed by FT-IR spectroscopy showed that the clusters are seen clusters of nata de coco-shifted between nata de coco without the addition with the addition of fruit juice. Keywords: Nata De Coco, Tamarillo Solamun betaceum, Lancing Solanum mauritianum, Acetobacter xylinum, Fermentation, Beta Carotene Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Studi Analisa Kadar Vitamin C Dan Kadar Beta Karoten Dari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Tanaman Terung Belanda (Solanum Betaceaum CAV.) Dengan Tanaman Lancing (Solanum Mauritianum)

20 127 62

Aktivitas Alkaloid Dari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Terhadap Tingkat Kehamilan Mencit (Mus Musculus)

7 76 68

Analisis Karbohidrat Produk Biosintesis pada Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Terung Belanda (Chiphomandra betaceae) dengan Rimbang (Solanum torvum swartz)

4 83 92

Pengaruh Penambahan Variasi Massa Pati (Soluble Starch) Pada Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri Acetobacter xylinum

5 80 69

Pengaruh Variasi Volume Sari Buah Delima (Punica granacum) dengan Air Nira terhadap Kadar Gula, Vitamin C dan Kadar Serat pada Pembuatan Nata De Arenga dengan Menggunakan Acetobbacter xylinum

1 70 54

Ketahanan Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceum Cav) Setelah Diinduksi Dengan Sinar Uv Terhadap Colletotrichum sp.

2 47 65

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

0 0 7

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SARI BUAH TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) HASIL SAMBUNG PUCUK DENGAN LANCING (Solanum mauritianum) PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN MENGGUNAKAN

0 1 18

STUDI ANALISA KADAR VITAMIN C DAN KADAR BETA KAROTEN DARI BUAH TERUNG BELANDA HASIL SAMBUNG PUCUK ANTARA TANAMAN TERUNG BELANDA (Solanum betaceaum Cav.) DENGAN TANAMAN LANCING (Solanum mauritianum) SKRIPSI IRMA SAFITRI

0 0 13