Pencairan Kredit Pengawasan Kredit Pelunasan Kredit Penambahan Kredit

5. Aspek keuangan, bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangannya. 6. Aspek sosial ekonomi, suatu kajian terhadap value added yang dimiliki perusahaan dari sudut pandang sosial dan makroekonomi terutama manfaat sosial ekonomi yang diterima oleh pemerintah maupun masyarakat seperti perluasan lapangan kerja dan pendapatan pajak pemerintah.

2.7. Pencairan Kredit

Pencairan kredit akan dilakukan oleh pihak bank setelah debitur memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan dalam perjanjian kredit dan ditandatangani oleh kedua belah pihak yang disahkan notaris. Pencairan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu langsung dikirim ke rekening debitur ataupun dikirim ke rekening perusahaan yang menjadi rekan nasabah.

2.8. Pengawasan Kredit

Pengawasan monitoring setelah pencairan kredit akan dilakukan oleh pihak bank sebagai salah satu upaya menghindari kredit bermasalah di kemudian hari. Pengawasan ini meliputi beberapa aspek, yaitu: ƒ Adanya administrasi kredit yang memadai. ƒ Kewajiban debitur menyampaikan laporan-laporan usaha yang dibutuhkan. ƒ Kewajiban bagi pihak bank wira kreditaccount officer untuk melakukan kunjungan sewaktu-waktu ke perusahaanproyek yang dibiayai oleh kredit. ƒ Adanya konsultasi yang terstruktur antara pihak bank dengan debitur. ƒ Adanya suatu sistem peringatan.

2.9. Pelunasan Kredit

Bank sebagai kreditur tentunya mengharapkan kondisi ideal dalam penyaluran kreditnya yaitu semua nasabah debitur selalu dapat melunasi kredit dan kewajibannya sesuai dengan perjanjian sehingga tidak terjadi kemacetan dalam pengembalian kredit kredit bermasalah. Apabila debitur sudah melunasi kewajibannya sesuai perjanjian maka bank harus mengembalikan agunan yang semula dikuasakan ke bank sebagai jaminan.

2.11. Penambahan Kredit

Seorang debitur yang berhasil dalam menjalankan usahanya dan mampu melunasi kewajiban pengembalian kredit dengan baik sesuai dengan perjanjian maka akan memiliki peluang untuk mendapatkan kredit lagi karena pihak bank selaku kreditur sudah mempercayainya dan integritas debitur tidak diragukan lagi. Proses analisis dalam kelayakan pemberian kredit ini akan diulang lagi seperti seleksi permohonan kredit yang pertama. Biasanya kredit tambahan yang diberikan berupa adendum yang dilekatkan pada perjanjian kredit yang pertama. Pengajuan tambahan kredit ini juga menggembirakan pihak bank karena merupakan bukti bahwa proyeksi kredit yang pertama berjalan dengan baik dan sukses, sebagai kesempatan bagi pihak bank untuk memperoleh tambahan income dari bunga kredit yang diberikan, dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihak bank yang dapat digunakan untuk tujuan promosi kepada masyarakat dalam memasarkan produk-produk perbankannya.

2.11. Lembaga Keuangan Bank