Tabel 7. Perbandingan Sebaran Lama Usaha Responden per Kategori
Seperti yang terlihat pada tabel bahwa sebagian besar responden telah menjalankan usahanya lebih dari satu hingga tiga tahun dan lebih dari sembilan
tahun dengan proporsi 69,23 persen 21,54+47,69. Demikian juga debitur dengan kategori pengembalian kredit menunggak, sebagian besar telah menjalani
usahanya lebih dari satu hingga tiga tahun dan lebih dari sembilan tahun sebanyak 73,08 persen 30,77+42,32. Sedangkan sebagian besar responden yang
tergolong lancar dalam mengembalikan kredit telah menggeluti usahanya lebih dari sembilan tahun dengan proporsi 51,28 persen. Kondisi ini mencerminkan
bahwa sebaran lama usaha reponden antara yang lancar dan menunggak berbeda.
5.2.3. Perbandingan Karakteristik Kredit Responden
Perbandingan karakteristik kredit masing-masing responden diidentifikasi berdasarkan nilai plafond kredit yang diperoleh, jangka waktu
pelunasanpengembalian kredit dan frekuensi peminjaman kredit di BRI unit Cigudeg:
Lama Usaha tahun
Lancar Menunggak Total Jumlah
orang Proporsi
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
≤ 1 2,56
4 15,38
4 6,15
1 – 3 6
15,38 8
30,77 14
21,54 3 – 5
5 12,82
3 11,54
8 12,31
5 – 7 5
12,82 0,00
5 7,69
7 – 9 3
7,69 0,00
3 4,62
9 20
51,28 11
42,31 31
47,69 Total
39 100,00
26 100,00
65 100,00
a Nilai Plafond Kredit
Besarnya plafond kredit yang diberikan oleh bank tergantung dari jumlah permintaan dan penilaian kemampuan pembayaran seorang debitur. Usaha yang
cukup berhasil dan memberikan pendapatan yang besar berpeluang untuk memperoleh plafond dengan jumlah yang besar pula. Namun, jumlah plafond
yang besar juga akan menimbulkan beban angsuran yang besar pula bagi debitur. Semakin besar jumlah plafond kredit yang diberikan oleh bank maka semakin
besar beban yang harus ditanggung oleh debitur dalam pelunasannya sehingga pemberian plafond kredit yang besar menimbulkan resiko terhambatnya
pengembalian kredit oleh debitur menunggak. Nilai plafond kredit yang biasa diberikan oleh BRI unit Cigudeg antara Rp 1 juta hingga Rp 100 juta.
Tabel 8 .
Perbandingan Sebaran Nilai Plafond Kredit Responden per Kategori
Sebagian besar responden memperoleh plafond kredit antara Rp 3 juta hingga Rp 15 juta yaitu sebanyak 56,92 persen. Sebagian besar responden yang
tergolong lancar maupun menunggak dalam pengembalian kredit juga memperoleh plafond dengan kisaran nilai tersebut Rp 3 juta hingga Rp 15 juta
yaitu sebanyak 53,85 persen dari responden yang lancar dan 61,54 persen dari responden yang menunggak. Ini menunjukkan bahwa debitur yang lancar dan
Nilai Plafond Rp.000.000
Lancar Menunggak Total Jumlah
orang Proporsi
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
≤ 3 4
10,26 4
15,38 8
12,31 3 – 15
21 53,85
16 61,54
37 56,92
15 – 25 12
30,77 5
19,23 17
26,15 25 – 50
1 2,56
1 3,85
2 3,08
50 – 100 1
2,56 0,00
1 1,54
Total 39
100,00 26
100,00 65
100,00
menunggak tidak dapat dibedakan berdasarkan nilai plafond kredit yang diperolehnya.
b Jangka Waktu Pengembalian Kredit
Jangka waktu pengembalian kredit merupakan waktu jatuh tempo seorang debitur dalam membayar seluruh nilai pinjaman yang diberikan termasuk
pembayaran bunganya. Semakin panjang jangka waktu tersebut maka beban debitur dalam membayar angsuran akan semakin longgarringan. Umumnya, BRI
memberikan jangka waktu jatuh tempo pelunasan kredit dalam 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan. Pemberian jangka waktu ini disesuaikan antara permintaan debitur
dengan penilaian bank terhadap kemampuan pembayaran angsuran oleh debitur tersebut.
Tabel 9 .
Perbandingan Sebaran Jangka Waktu Pengembalian Kredit Responden per Kategori
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden mengakses pinjaman kredit dengan jangka waktu pengembalian 12 hingga 18 bulan yaitu sebanyak
83,08 persen 44,62+38,46. Demikian juga dari masing-masing kelompok responden baik yang lancar mapun menunggak sebagian besar memperoleh kredit
dengan jangka waktu pengembalian 12 hingga 18 bulan dengan proporsi 79,49 Jangka Waktu
bulan Lancar Menunggak Total
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
Jumlah orang
Proporsi 12 19
48,72 10
38,46 29
44,62 18
12 30,77
13 50,00
25 38,46
24 8
20,51 3
11,54 11
16,92 Total
39 100,00
26 100,00
65 100,00
persen 48,72+30,77 dari responden yang tergolong lancar dan 88,46 persen 38,46+50,00 dari responden yang tergolong menunggak. Jadi, debitur
responden yang lancar dan menunggak tidak dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu pengembalian kredit.
c Frekuensi Peminjaman Kredit
Frekuensi peminjaman kredit merupakan intensitas debitur dalam memperoleh pinjaman kredit dari BRI unit Cigudeg. Pihak BRI akan memberikan
kepercayaan lebih pada debitur yang telah melunasi seluruh pinjaman kreditnya dengan lancar pada masa lalu sehingga petugas BRI tidak segan-segan
memberikan pinjaman kembali. Sedangkan bagi debitur yang pernah melakukan tunggakan kredit di masa
lalu akan sulit untuk memperoleh pinjaman kembali karena kredibilitas debitur tersebut sudah diragukan dan pihak bank tidak mau mengambil resiko dengan
memberikan pinjaman kepada debitur yang pernah bermasalah dalam mengembalikan kreditnya. Hal ini meyebabkan debitur yang tidak pernah
bermasalah dalam mengembalikan kreditnya akan semakin sering mendapatkan pinjaman dari bank dan sebaliknya bagi debitur yang pernah bermasalah dalam
mengembalikan kreditnya.
Tabel 10 .
Perbandingan Sebaran Frekuensi Peminjaman Kredit Respoden per Kategori
Sebagian besar dari keseluruhan responden telah memperoleh pinjaman kredit dari BRI unit Cigudeg sebanyak dua kali dan lebih dari lima kali dengan
proporsi 53,84 persen 26,15+27,69. Demikian juga debitur responden yang tergolong lancar dalam mengembalikan kreditnya telah memperoleh pinjaman
sebanyak dua kali dan lebih dari lima kali dengan proporsi 61,54 persen 23,08+38,46, sedangkan debitur yang tergolong menunggak umumnya
memperoleh pinjaman sebanyak satu hingga tiga kali dengan proporsi 76,93 persen 23,08+30,77+23,08.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi peminjaman antara debitur responden yang lancar dan menunggak dalam
mengembalikan kredit. Hanya sedikit responden yang tergolong menunggak memperoleh pinjaman lebih dari tiga kali, sedangkan responden yang lancar tidak
jarang telah memperoleh pinjaman lebih dari lima kali. Kondisi ini mendukung kenyataan bahwa pihak bank lebih mempercayai debitur yang terbukti tidak
bermasalah dalam pengembalian kredit dimasa lalu sehingga semakin sering seorang debitur memperoleh pinjaman kredit dari BRI unit Cigudeg maka
Frekuensi kali
Lancar Menunggak Total Jumlah
orang Proporsi
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
1 3
7,69 6
23,08 9
13,85 2
9 23,08
8 30,77
17 26,15
3 7
17,95 6
23,08 13
20,00 4
5 12,82
1 3,85
6 9,23
5 0,00
2 7,69
2 3,08
5 15
38,46 3
11,54 18
27,69 Total
39 100,00
26 100,00
65 100,00
kredibilitasnya semakin dipercaya dan semakin berpeluang untuk memperoleh pinjaman kredit kembali.
5.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian