Departemen Keuangan menetapkan bahwa yang dimaksud dengan usaha kecil adalah usaha dengan modal sebesar Rp 10 juta. Sedangkan untuk keperluan
perpajakan ditetapkan bahwa usaha kecil adalah usaha yang memiliki omzet kurang dari Rp 60 juta per tahun.
Berbeda lagi menurut Departemen Koperasi yang menetapkan batasan yaitu usaha mikro adalah usaha dengan total kekayaan maksimum sebesar Rp 100
juta; usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan total Rp 200 juta dengan pendapatan per tahun maksimum sebesar Rp 1 milyar; dan usaha menengah
adalah usaha dengan total kekayaan lebih besar dari Rp 200 juta hingga Rp 10 milyar Departemen Koperasi dalam Sari, 2007.
2.2. Definisi dan Unsur-Unsur Kredit
Kredit merupakan salah satu solusi dari pemecahan masalah yang banyak dihadapi oleh UMKM khususnya dalam membantu pembiayaan perusahaan
tersebut. Kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud dalam hal ini adalah kepercayaan antara
pemberi kredit yang biasa disebut kreditur dengan penerima kredit atau debitur. Seseorang atau lembaga yang memberikan kredit mengabulkan permintaan kredit
dengan dasar keyakinan bahwa penerima kredit mampu dan akan membayar sejumlah pinjaman yang diberikan sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat
yang telah disepakati kedua belah pihak Simorangkir, 2004. Dalam kegiatan ekonomi, kredit diartikan sebagai lalu lintas pembayaran
dan penukaran barang dan jasa dimana pihak yang satu pemberi kreditkreditur memberikan prestasi baik berupa uang, barang, jasa atau prestasi lainnya pada
pihak lain penerima kreditdebitur, sedangkan imbangan prestasi kontraprestasi akan diterima kemudian.
Kredit sebagai alat yang ampuh bagi perkembangan ekonomi karena dapat memproduktifkan modal yang beku untuk selanjutnya disalurkan pada sektor
perniagaan dalam arti luas. Laba yang diperoleh perusahaan karena adanya kredit menghasilkan peningkatan daya beli dalam masyarakat sehingga terjadi
peningkatan produksi dan konsumsi dalam masyarakat. Dalam kamus Ensiklopedia, Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan
yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 mengenai Pokok-Pokok Perbankan, pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Seseorang akan dikenakan beban bunga apabila ia menggunakan jasa
kredit. Jadi, kredit merupakan bentuk kegiatan yang bermotif saling mendapatkan keuntungan antara kedua belah pihak kreditur dan debitur dimana pihak kreditur
akan mendapat keuntungan dari penagihan bunga periodik kepada debitur, sedangkan debitur mendapat keuntungan dari manfaat modal yang diperoleh dari
kredit. Selain saling menguntungkan, kredit juga memberikan konsekuensi
penanggungan resiko bersama baik oleh kreditur maupun debitur. Resiko yang mungkin ditanggung oleh kreditur adalah apabila jasa kredit yang diberikan
mempunyai masalah dalam pengembaliannya, sedangkan resiko yang mungkin ditanggung oleh debitur adalah jika ia tidak mampu membayar lunas kredit yang
ia terima sesuai dengan perjanjian jatuh tempo maka debitur dapat dituntut dan akan kehilangan agunan yang menjadi jaminan dalam pemberian kredit.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan unsur-unsur yang terdapat dalam kredit yaitu:
1. Kepercayaan, keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan,
baik dalam bentuk uang, barang, ataupun jasa akan benar-benar diterimanya kembali dalm jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
2. Waktu, yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dan
kontraprestasi yang diterima pada masa yang akan datang. Dalam hal ini terkandung nilai waktu dari uang yang mencerminkan sejumlah uang dengan
nominal tertentu nilainya akan lebih besar pada waktu sekarang dibandingkan dengan nilai pada waktu yang akan datang.
3. Degree of risk, yaitu tingkat resiko yang dihadapi akibat jangka waktu yang
memisahkan antara pemberian prestasi dan kontraprestasi yang akan diterima di masa yang akan datang. Semakin lama jarak waktu tersebut maka tingkat
resikonya semakin tinggi. Adanya resiko inilah yang menimbulkan perlunya jaminan dalam pemberian kredit.
2.3. Tujuan dan Fungsi Kredit