Heteroskedastisitas Autokolerasi Multikolinearitas Evaluasi Model

4.1.2. Uji F

statistik Hasil uji F statistik pada model ini diperlihatkan pada Tabel 4.2. Berdasarkan nilai probability F statistik pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai probability F statistik sebesar 0,0000. Karena nilai ini lebih kecil dari nilai taraf nyata sebesar lima persen atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas tersebut secara bersamaan berpengaruh nyata atau signifikan terhadap variabel tak bebasnya.

4.1.3. Uji Koefisien Determinasi R

2 Berdasarkan Tabel 4.2 nilai R 2 yang dihasilkan sebesar 0,9882. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman variabel bebas dapat menjelaskan sebesar 98,82 persen terhadap keragaman variabel tak bebasnya, sisanya yaitu sebesar 1,18 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model.

4.2. Evaluasi Model

4.2.1. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas pada data panel dapat dilakukan dengan estimasi metode General Least Squared Cross Section Weights yaitu Sum Square Residual pada Weighted Statistik lebih kecil daripada Sum Square Residual pada Unweighted Statistik. Hasil estimasi pada Tabel 4.2 memperlihatkan nilai Sum Square Residual pada Weighted Statistik yang lebih kecil daripada Sum Square Residual pada Unweighted Statistik 1,15×10 12 1,53×10 12 , dimana General Least Squared Cross Section Weights dengan estimasi White Heteroscedasticity tidak memberikan perbedaan pada koefisien regresi, tetapi standar error koefisien menjadi lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa heteroskedastisitas tidak ada pada data awal, jika ada pun tidak signifikan.

4.2.2. Autokolerasi

Pada hasil estimasi Tabel 4.2 menunjukkan nilai DW-statistik sebesar 0,5698. Berdasarkan nilai ini maka dapat disimpulkan bahwa pada hasil estimasi ini masih terdapat gejala autokolerasi positif. Hal ini disebabkan karena data yang dihasilkan pada periode sekarang memiliki hubungan yang sangat erat dengan data pada periode sebelumnya. Misalnya pada variabel modal, modal yang didapat pada periode sekarang sangat dipengaruhi oleh modal yang diperoleh pada periode sebelumnya dan juga memengaruhi modal pada periode yang akan datang.

4.2.3. Multikolinearitas

Untuk mendeteksi multikolinearitas pada data panel, dapat dilihat dari nilai probability t statistik dan probability F staistik yang dihasilkan. Jika seluruh nilai probability t statistik pada masing-masing variabel dan nilai probability F staistik lebih kecil dari taraf nyata yang ditentukan, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil estimasi pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh nilai probability t statistik pada masing-masing variabel dan nilai probability F staistik lebih kecil dari taraf nyata sebesar lima persen atau 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi di atas bebas dari masalah multikolinearitas.

4.3. Hasil Estimasi Model