Teori Permintaan TINJAUAN PUSTAKA

bersih dari penerimaan dan biaya. Adapun rumusan matematikanya sebagai berikut: π = TR – TC ..................................................................................................... 2.1 πQ = PQ × Q – CQ = RQ – CQ .......................................................... 2.2 dimana: π = Pendapatan bersihkeuntungan Rupiah per tahun. Q = Jumlah barang Unit. C = Biaya produksi Rupiah. TR = Total penerimaan Rupiah per tahun. TC = Total biaya usaha Rupiah per tahun.

2.3. Teori Permintaan

Menurut Lipsey 2001 teori permintaan menjelaskan hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan. Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Dari hipotesis di atas maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila harga suatu barang turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut, 2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumen berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang- barang yang naik harganya. Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh faktor-faktor, diantaranya: 1. Faktor harga: a. Harga barang itu sendiri Px: Berdasarkan hukum permintaan, hubungan antara harga dan permintaan adalah negatif, jadi jika harga naik, maka permintaan akan turun. b. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut Py. 2. Faktor bukan harga: a. Distribusi pendapatan: Distribusi pendapatan berhubungan positif dengan permintaan. Jika distribusi pendapatan membaik, maka permintaan akan naik karena senjang pendapatan antara orang kaya dengan orang miskin tidak terlalu jauh. b. Cita rasa masyarakatselera Taste: Cita rasa selera masyarakat berbeda-beda di setiap wilayah, misalnya masyarakat yang tinggal di daerah pantai lebih menyukai ikan daripada masyarakat di daerah lain. c. Ekspektasi harga ramalan: Ekspektasi harga berhubungan negatif dengan permintaan, jika masyarakat memperkirakan bahwa di masa depan harga akan meningkat, maka masyarakat akan menurunkan konsumsinya di masa depan. d. Jumlah penduduk: Jumlah penduduk berhubungan positif dengan permintaan, jika jumlah penduduk di suatu wilayah meningkat, maka permintaan akan meningkat, karena jumlah konsumen akan meningkat. e. Musim: Faktor musim juga berpengaruh terhadap permintaan suatu barang dan jasa. Misalnya pada saat musim hujan, permintaan masyarakat akan payung dan jas hujan akan meningkat. f. Iklan Advertising: Iklanpromosi, baik di media cetak maupun elektronik berpengaruh terhadap jumlah permintaan, jika iklan tersebut semakin menarik, maka minat masyarakat akan barang tersebut akan meningkat. g. Jumlah perusahaan: Jika jumlah perusahaan di suatu pasar bertambah, dengan asumsi barang dan jasa yang dijual identik, maka permintaan akan meningkat karena jumlah barang dan jasa yang ada di pasar bertambah. Faktor-faktor di atas Sangat sulit dianalisis pengaruhnya secara bersamaan terhadap permintaan sesuatu barang. Oleh karena itu, dalam membicarakan teori permintaan, ahli ekonomi membuat analisis yang lebih sederhana. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dan tingkat harga maka dapat diasumsikan bahwa harga adalah tetap dan kemudian dapat dianalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh faktor lainnya, sehingga dapat diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila cita rasa atau pendapatan atau harga barang-barang lain mengalami perubahan juga. Hukum permintaan merupakan hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta meningkat. Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta para pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta mempunyai hubungan terbalik. Sumber : Lipsey. et. all, 1995 Gambar 2.1. Kurva Permintaan Harga dari suatu produk P ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat produksi pada harga tertentu yaitu penawaran, supply dan tingkat keinginan dari orang-orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu yaitu permintaan, demand. Grafik ini memperlihatkan adanya peningkatan permintaan, dari D 1 ke D 2 , seiring dengan peningkatan harga dan kuantitas Q produk yang terjual. Teori penawaran dan permintaan dalam ilmu ekonomi adalah gambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi penjual dan pembeli di pasar. Model ini juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

2.4. Teori Penawaran