Common Effect Model ECM Metode Fixed Effect

1. Mampu mengontrol heterogenitas individu. 2. Banyak memperoleh informasi yang lebih bervariasi, mengurangi kolinearitas antar variabel, meningkatkan degree of freedom dan lebih efisien. 3. Lebih banyak untuk studi dynamics of adjustment. 4. Mampu lebih baik dalam mengidentifikasi dan mengatur efek secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section murni atau time series murni. 5. Dapat menguji dan mengembangkan model perilaku yang lebih kompleks. Analisis model data panel terdiri dari tiga macam pendekatan, yaitu common effect model ECM, fixed effect dan random effect. Ketiga pendekatan yang dilakukan dalam analisis data panel ini akan dijelaskan pada bagian berikut:

3.5.1. Common Effect Model ECM

Common Effect Model merupakan suatu metode pengkombinasian sederhana antara data time-series dan data cross-section dan selanjutnya dilakukan estimasi model yang mendasar menggunakan Kuadrat Terkecil Sederhana OLS. Metode pooled OLS dapat dispesifikasikan ke dalam model berikut: Ŷ it = α + X it ................................................................................................... 3.3 dimana i i = 10 menunjukkan urutan individu yang diobservasi pada data cross- section, sedangkan t = 31 menunjukkan periode pada data time-series. Namun, pada metode ini asumsi yang digunakan menjadi terbatas karena model tersebut mengasumsikan bahwa intersep dan koefisien dari setiap variabel sama untuk setiap individu yang diobservasi. Hal ini menyebabkan variabel-variabel yang diabaikan akan membawa perubahan pada intersep time-seris dan cross-section.

3.5.2. Metode Fixed Effect

Masalah yang timbul pada penggunaan metode common effect model yaitu adanya asumsi bahwa intersep dan koefisien dari setiap variabel sama pada setiap individu yang diobservasi. Untuk memperhitungkan individualitas dari setiap unit cross-section dapat dilakukan dengan cara menjadikan intersep berbeda pada tiap unit individu. Pada metode fixed effect ditambahkan variabel dummy untuk mengubah intersep, tetapi koefisien-koefisien lainnya tetap sama untuk setiap individu yang diobservasi. Metode ini dapat dispesifikasikan kedalam model berikut: Ŷ it = α+ i X it + 2 W 3t +…+ N W NT + 2 Z i2 + 3 Z i3 +...+ T Z it + it ............................. 3.4 dimana: W it = 1 untuk individu ke-i, i = 2,...,N; 0 untuk lainnya Z it = 1 untuk individu ke-t, t = 2,...,T; 0 untuk lainnya Variabel dummy N-1 + T-1 ditambahkan ke dalam model dan penambahan tersebut menghasilkan kolinearitas yang sempurna diantara variabel- variabel penjelas. Koefisien dari variabel dummy akan mengukur perubahan intersep cross-section dan time-series. Namun, dalam penelitian ini tidak dimasukkan variable dummy karena banyaknya variabel bebas pada model diduga akan menghasilkan kolinearitas yang sempurna. Terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan penggunaan metode fixed effect. Pertama, yaitu bahwa penggunaan variabel dummy yang tidak dapat mengidentifikasikan secara langsung penyebab perubahan garis regresi pada periode dan individu. Kedua, yaitu teknik variabel dummy akan mengurangi jumlah derajat bebas Pyndick dan Rubinfeld, 1998.

3.5.3. Metode Random Effect