Perhatian Attention Faktor-faktor fungsional Faktor-faktor struktural

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dalam Jalaluddin Rakhmat 2005:52 ialah

2.1.1.1 Perhatian Attention

Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situsional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal tau penarik perhatian attention getter. Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, dan pengulangan. Faktor personal atau internal dalam diri kita yang mempengaruhi persepsi ialah faktor biologis, faktor sosiopsikologis, motif sosiogenis. Dengan adanya mahasiswa PPL Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Program keahlian Tata Busana dan Tata Boga dalam mengajar, berkomunikasi di dalam maupun luar kelas membentuk rangkaian proses yang menciptakan perhatian. Inilah yang diperhatikan oleh guru pamong.

2.1.1.2 Faktor-faktor fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal- hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakter orang yang memberikan respons pada stimuli. Krech dan Crutchfiled merumuskan dalil persepsi yang pertama: Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

2.1.1.3 Faktor-faktor struktural

Faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkan pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, seperti kohler, Wartheimer 1959, dan Koffka, merumuskan prinsip- prinsip persepsi yang bersifat struktural. Prinsip-prinsip ini kemudian terkenal dengan teori Gestalt. Menurut teori Gestalt bila kita mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan. Kita tidak melihat bagian-bagiannya, lalu menghimpunnya. Dengan kata lain, bagian–bagian medan yang terpisah dari medan persepsi berada dalam interdependensi yang dinamis yakni dalam interaksi, dan arena itu dinamika khusus dalam interaksi ini menentukan distribusi fakta dan kualitas lokalnya. Maksud Kohler, jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Untuk memahami seseorang, kita harus melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dalam masalah yang dihadapi. Guru Pamong menentukan persepsi terhadap kompetensi profesional Mahasiswa PPL Jurusan Teknolgi jasa dan Produksi tahun 2009 dan 2010 secara keseluruhan.

2.1.2 Persepsi guru pamong terhadap kompetensi profesional.