Variabel Penelitian Definisi Operasional

47 Tabel 3.2 Distribusi Jumlah Sampel No Nama Sekolah Jumlah Sampel Pembulatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 SMA Negeri 1 Pemalang SMA Negeri 2 Pemalang SMA Negeri 3 Pemalang SMA Negeri 1 Petarukan SMA Negeri 1 Comal SMA Negeri 1 Ulujami SMA Negeri 1 Bantarbolang SMA Negeri 1 Randudongkal SMA Negeri 1 Moga SMA Negeri 1 Belik SMA Negeri 1 Bodeh 96 , 10 71 285 44 = x 97 , 8 71 285 36 = x 97 , 8 71 285 36 = x 47 , 8 71 285 34 = x 96 , 9 71 285 40 = x 98 , 4 71 285 20 = x 74 , 1 71 285 7 = x 47 , 8 71 285 34 = x 74 , 3 71 285 15 = x 74 , 3 71 285 15 = x 99 , 71 285 4 = x 11 9 9 8 10 5 2 8 4 4 1 Jumlah 71 Sumber: Data Primer, Diolah

3.3 Variabel Penelitian

Berdasar pada permasalahan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional dengan 3 variabel, yaitu 2 variabel bebas: efektivitas kepemimpinan kepala sekolah X 1 dan kebijakan karier X 2 , serta 1 variabel terikat: motivasi berprestasi guru Y. 48 Tabel 3.3 Variabel, sub variabel, dan indikator No Variabel Sub Varibel Indikator Sumber Data No Item 1. Efe k ti v itas ke pemimpina n kepala sekolah 1. Pencapai tujuan Kejelasan tujuan dan jadwal penyelesaian Guru 5,6,18,19, 25,31 2. Perhatian Keramahan, dukungan dalam penyelesaian tugas Guru 8,12,13,14, 21,28 3. Kerja sama Kerja sama dalam penyelesaian tugas Guru 1,2,3,12,17, 26,29 4. Pengarahan Pengarahan dalam tugas Guru 20,22,23,30 5. Pengawasan Pengawasan terhadap tugas yang diberikan Guru 15,16,24,27 ,32,33 6. Pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan Guru 4,7,9,10,11 2. Kebij akan ka rie r 1. Fakta dan harapan Kesesuaian fakta dengan harapan Guru 4,5,19,22,9, 15 2. Kebijakan Kebijakan pemerintah Guru 6,10,23,25, 17 3. Sulitmudahnya Sulit atau mudah dalam mencapai karier Guru 1, 3, 27,29,20 4. Kesempatan Kesempatan dalam meningkatkan karier Guru 8,14,30, 21,24 5. Waktu pencapaian Lamanya mencapai karier yang diharapkan Guru 7,16,18,26 6. Keadaantempat kerja Kondisiiklim yang memungkinkan adanya jenjang karier yang objektif Guru 2,11,12,,28 3. Motivasi berpr estasi guru 1.Tanggung jawab Tanggung jawab terhadap pekerjaan dan sekolah Guru 1, 2, 3, 26 2. Program yang terencana Program disesuaikan dengan tujuan Guru 4, 5, 16, 27 3. Tujuan yang realistic Tujuan disesuaikan dengan kemampuan Guru 6, 7, 8, 28 4.Berani mengambil resiko Langkah mengambil kesempatan dalam menyelesaikan tugas Guru 12, 13, 14, 24, 5. Penyelesaian tugas Waktu, proses, strategi dalam penyelesian tugas Guru 9, 10, 15, 30 6. Daya saing Pengaruh daya saing dalam kerja Guru 11, 18, 19, 20, 29 7. Keinginan untuk terkenal Keinginan untuk memiliki prestasi yang lebih baik Guru 17, 21, 22, 23, 25, 31, 32 49

3.4 Definisi Operasional

Agar terdapat persamaan persepsi dalam pembahasan varibel penelitian ini maka perlu dirumuskan definisi operasional dari tiap-tiap variabel tersebut, yakni sebagai berikut: 1 Efektivitas kepemimpian kepala sekolah dalam penelitian ini diartikan sebagai keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dalam hal pencapai tujuan sekolah. Adapun indikator-indikatornya adalah 1 kejelasan tujuan dan jadwal penyelesaian, 2 perhatian terhadap guru dengan indikator keramahan dukungan dalam melaksanakan tugas, 3 kerja sama terhadap guru dengan indikator kerja sama dalam penyelesaian tugas, 4 pengarahan terhadap guru dengan indikator pengarahan dalam tugas, 5 pengawasan terhadap guru dengan indikator pengawasan terhadap tugas yang diberikan, dan 6 pengambilan keputusan terhadap guru dengan indikator proses pengambilan keputusan. Indikator-indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh responden dengan alternatif jawaban menggunakan skala Likert yang dimodifikasi sehingga dapat mengungkap secara obyektif tentang efektivitas kepemimpinan kepala sekolah berdasarkan persepsi responden. 2 Kebijakan karier dalam penelitian ini diartikan sebagai kebijakan pemerintah kabupaten, khususnya Peraturan Bupati Pemalang nomor 13 Tahun 2005 maupun pemerintah pusat yang berhubungan dengan karier guru. Adapun indikator-indikatornya adalah 1 fakta dan harapan dengan 50 indikator kesesuaian fakta dengan harapan, 2 kebijakan dengan indikator kebijakan pemerintah, 3 sulitmudahnya dalam naik pangkatmeningkatkan kariernya dengan indikator sulit atau mudah dalam mencapai karier, 4 kesempatan dalam berprestasi dengan indikator kesempatan dalam meningkatkan karier, 5 waktu pencapaian dengan indikator lamanya mencapai karier yang diharapkan, dan 6 keadaantempat kerja dengan indikator kondisiiklim yang memungkinkan adanya karier yang objektif. Indikator-indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh responden dengan alternatif jawaban menggunakan skala Likert yang dimodifikasi sehingga dapat mengungkap secara obyektif tentang kebijakan karier guru berdasarkan persepsinya. 3 Motivasi berprestasi guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan dari dalam diri guru bersangkutan untuk melakukan pengembangan prestasi secara optimal yang pada gilirannya tercapainya prestasi yang tinggi. Pengukuran prestasi mereka diukur melalui indikator-indikator: 1 tanggung jawab terhadap pekerjaan di sekolah, 2 program kerja terencana dengan baik yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan, 3 tujuan yang realistik yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi yang ada, 4 berani mengambil resiko untuk hal yang baru atau diluar kebiasaannya dalam mengambil kesempatan guna menyelesaikan tugas, 5 mampu 51 menyelesaikan tugas dengan waktu, proses, strategi secara tepat, 6 memiliki daya saing yang tinggi dalam bekerja, dan 7 keinginan untuk terkenal dengan menunjukkan prestasi kerja yang baik. Indikator-indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh responden dengan alternatif jawaban menggunakan skala Likert yang dimodifikasi sehingga dapat mengungkap secara obyektif tentang motivasi berprestasi guru berdasarkan persepsinya. Pengukuran variabel terikat didasarkan pada jumlah skor yang diperoleh melalui pengalaman yang dirasakan dan dialami guru atas kinerjanya dalam proses belajar mengajar.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG

1 20 203

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN WONOGIRI

0 5 144

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru ( Studi Pada Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru ).

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru ( Studi Pada Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru ).

0 1 15

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN SAMOSIR.

0 1 31

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU PKN SMA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 1 31

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

0 0 29

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG.

0 2 204

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMP

0 0 13

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN LANDAK

1 1 11