14
Pemerintah sebagai pengambil kebijakan ke depan diharapkan lebih responsif terhadap aspirasi dan nasib guru dengan :
1 Meningkatkan kesejahteraan guru dengan menaikan tunjangan fungsional guru dan tunjangan lainnya;
2 Penyegaran tempat tugas mengajar bagi guru yang sudah lebih 10 tahun ditempat tertentu perlu dikaji ulang;
3 Meningkatkan kinerja guru, peningkatan profesionalisme guru, dan kompetensi kewenangan guru;
4 Kepala sekolah sebagai penanggung jawab utama penyelenggara pendidikan di sekolah dapat meningkatkan kinerjanya, serta tauladan
bagi guru, dan guru pun menjadi anutan bagi siswa dan juga masyarakat.
Terkait masalah tersebut di atas, dalam rangka ikut berpartisipasi meningkatkan mutu pendidikan di SMA, khususnya dalam rangka
meningkatkan motivasi berprestasi guru SMA Negeri di Kabupaten Pemalang melalui peningkatan efektivitas kepemimpinan dan kebijakan,
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dan kebijakan karier dengan
motivasi berprestasi guru SMA Negeri di Kabupaten Pemalang.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang diduga terkait dengan motivasi
15
berprestasi guru SMA di Kabupaten Pemalang. Adapun pertanyaan yang muncul antara lain:
1. Bagaimana efektivitas kepemimpinan kepala sekolah SMA negeri di Kabupaten Pemalang?
2. Bagaimana kinerja guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang? 3. Bagaimana penilaian masyarakat terhadap kepemimpinan kepala sekolah
dan kinerja guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang? 4. Bagaimana kepuasan kerja guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang?
5. Bagaimana kebijakan karier guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang? 6. Bagaimana motivasi berprestasi guru SMA negeri di Kabupaten
Pemalang? 7. Bagaiman hubungan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dengan
motivasi berprestasi guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang? 8. Bagaimana hubungan kebijakan karier guru dengan motivasi berprestasi
guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang? 9. Bagaimana hubungan secara bersama antara efektivitas kepemimpinan
kepala sekolah dan kebijakan karier dengan motivasi berprestasi guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar terhindar dari penafsiran yang berbeda terhadap masalah yang akan diteliti dan penelitian menjadi terarah serta mendapatkan hasil yang
diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
16
1. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah adalah efektivitas kepemimpinan kepala sekolah di SMA negeri Kabupaten Pemalang.
2. Kebijakan karier adalah kebijakan karier guru SMA negeri di Kabupaten Pemalang yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenaikan pangkat
dan karier guru. 3. Motivasi berprestasi guru adalah motivasi berprestasi guru SMA negeri di
Kabupaten Pemalang. 4. Guru SMA negeri yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah guru
SMA negeri di Kabupaten Pemalang yang telah menjadi Pegawai Negeri Silpil PNS dan masih aktif pada kurun waktu 2006 - 2007.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut : 1. Adakah hubungan yang signifikan antara efektivitas kepemimpinan
kepala sekolah dengan motivasi berprestasi guru? 2. Adakah hubungan yang signifikan antara kebijakan karier dengan
motivasi berprestasi guru? 3. Adakah hubungan yang signifikan secara bersama antara efektivitas
kepemimpinan kepala sekolah dan kebijakan karier dengan motivasi berprestasi guru?
17
1.5 Tujuan Penelitian