131
Coulometri sangat cocok untuk penentuan kadar air disekitar 1 ppm untuk 5.
Ada dua jenis bahan reaksi Titrasi Karl Fischer Coulometric: 1.
Konvensional  atau fritted-cell KF  coulometric,  yaitu  suatu sekat rongga frit memisahkan kutub positip dari katode
yang  membentuk  sel  elektrolitik  sebagai  elektroda generator.  Tujuan  frit  adalah  untuk  mencegah  iodium
yang  dihasilkan  di  kutub  positip  kemudian  kembali  ke iodida di katode sebagai pereaksi dengan air.
2. Fritless-cell KF  coulometric,  suatu  disain  sel  inovatif
melalui  suatu  kombinasi  faktor,  tetapi  tanpa  suatu  frit, membuatnya  hampir  tidak  mungkin  untuk  iodium
menjangkau  katode  itu  dan  mengurangi  iodida  sebagai pereaksi dengan air.
b. Cara Kalsium Karbida
Cara ini berdasarkan reaksi antara kalsium karbid dan air menghasilkan gas asetilen. Cara ini sangat tepat dan tidak memerlukan alat yang rumit.
Jumlah asetilen yang terbentuk dapat diukur dengan berbagai cara:
  Menimbang campuran bahan dan karbida sebelum dan sesudah reaksi ini selesai. Kehilangan bobotnya merupakan berat asetilen.
  Mengumpulkan  gas  asetilen  yang  terbentuk  dalam  ruangan tertutup  dan  mengukur  volumenya.  Dengan  volume  yang
diperoleh  tersebut  dapat  diketahui  banyaknya  asetilen  dan kemudian dapat diketahui kadar air bahan.
  Mengukur tekanan gas asetilen yang terbentuk, yaitu jika reaksi dikerjakan  dalam  ruang  tertutup.  Kadar  air  bahan  dapat
diketahui  dengan  mengetahui  banyaknya  tekanan  dan  volume asetilen, dengan menangkap gas asetilen dengan larutan tembaga
132
sehingga  dihasilkan  tembaga  asetilen  yang  dapat  ditentukan secara gravimetri atau volumetri atau secara kolorimetri. Reaksi
yang  terjadi  selama  pencampuran  dapat  dituliskan  sebagai berikut:
Tiap  1  grol  gas  asetilen  berasal  dari  1  grol  air.  Volume  1  grol  gas asetilen  dianggap  sama  dengan  gas  ideal  yaitu  22,4  liter.
Ketelitiannya  tergantung  pada  pencampuran  atau  interaksi  karbid dengan  bahan.  Cara  tersebut  telah  berhasil  untuk  menentukkan
kadar air dalam tepung, sabun, kulit, biji panili, mentega dan air buah. Penentuan  kadar  air  cara  ini  dapat  dikerjakan  sangat  singkat  yaitu
berkisar 10 menit Sudarmadji, 1989. Metode  Kalsium  Karbida  berdasarkan  atas  reaksi  antara  kalsium
karbida  dengan  air  menghasilkan  gas  asetilen.  Jumlah  asetilen  yang terbentuk dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain :
- Selisih bobot campuran bahan sebelum dan sesudah reaksi.
- Menampung  dan  mengukur  volume  gas  asetilen  dalam  tabung
tertutup. -
Mengukur tekanan gas asetilen jika reaksi dilakukan pada ruang tertutup.
c. Cara Asetil Klorida
Metode  Asetil  Klorida  di  gunakan  untuk  bahan-bahan  yang  berupa minyak,  mentega,  margarin,  rempah-rempah,  dan  beberapa  bahan
berkadar air rendah. Metode ini berdasarkan atas reaksi antara asetil klorida  dengan  air  menghasilkan  asam  yang  akan  dititrasi  dengan
CaC
2
+ H
2
O → CaO + C
2
H
2
133
basa.
Asetil  klorida  yang  digunakan  dilarutkan dalam  toluol  dan  bahan didispersikan  dalam  piridin  Sudarmadji,  1989.  Reaksi  yang  terjadi
dapat dituliskan berikut:
4 Metode Desikasi Kimia
Dengan bantuan bahan kimia yang mempunyai kemampuan menyerap air tinggi  seperti  fosfor  pentaoksida  P
2
O
5
,  barium  monoksida  BaO, magnesium perklorat MgCl
3
, kalsium klorida anhidrous CaCl
2
dan asam sulfat  H
2
SO
4
pekat.  Senyawa  P
2
O
5
,  BaO,  dan  MgClO
3
merupakan  bahan kimia yang direkomendasi oleh AOAC 1999.
Metode  analisis  desikasi  kimia  cukup  sederhana.  Contohnya  yang  akan dianalisis ditempatkan pada cawan, kemudian diletakkan dalam desikator.
Proses  pengeringan  berlangsung  pada  suhu  kamar  sampai  berat konstantetap. Untuk mencapai  berat konstan dibutuhkan waktu lama dan
keseimbangan  kadar  airnya  tergantung  pada  reaktivitas  kimia  komponen dalam contoh tersebut terhadap air. Metode ini sangat sesuai untuk bahan
yang  mengandung  senyawa  volatil  mudah  menguap  tinggi,  seperti rempah-rempah.  Penggunaan  suhu  kamar  dapat  mencegah  hilangnya
senyawa menguap selama pengeringan.
5 Metode Fisis
Ada beberapa cara penentuan kadar air cara fisis antara lain: a
Berdasarkan tetapan dielektrikum. Perlu  kurva  standar  yang  menggambarkan  hubungan  antara  kadar
air dan tetapan dielektrikum dari bahan yang diteliti.
H
2
O + CH
3
COCl → CH
3
COOH + HCl
134
b Berdasarkan  konduktivitas  listrik  daya  hantar  listrik  atau
resistansi. Suatu  zat  dilalui  aliran  listrik,  jika  diketahui  suatu  grafik  yang
menggambarkan  hubungan  antara  kadar  air  dengan  resistennya, maka kadar air bahan dapat diketahui.
c Berdasarkan  pengukuran  kadar  air  dengan  instrumen  Infrared
Moister  Meters  dan  Moister  Meter  Grain  gambar  15  dan  16. Instruments  Moisture  meter  digunakan  untuk  mengukur  persentase
air  dalam  suatu  zat  tertentu.  Informasi  ini  dapat  digunakan  untuk menentukan  apakah  bahan  siap  digunakan  tiba-tiba  basah  atau
kering,  atau  membutuhkan  pemeriksaan  lebih  lanjut.  Biji –  bijian,
kayu dan produk kertas sangat sensitif terhadap kadar air. Sifat fisik
sangat  dipengaruhi  oleh  kadar  air.    Moisture  Meter  ini  tidak  hanya
dipakai untuk mengukur kadar air kayu saja akan tetapi bisa dipakai untuk berbagai media yang mau diukur misal beras, jagung, kacang
– kacangan,  gabah,  padi,  merica,  lada,  cengkeh,  tepung,  gandum,  biji  -
bijian ataupun yang lainnya .
Gambar 19. Infrared Moisture Meters
http:www.alatlabor.com
135
Gambar 20.  Moisture Meter Grain
http:ptspektrasurya.indonetwork.co.id
d Berdasarkan Nuklir Magnetic Resonansi
NMRresonansi nuklir inti, yaitu  energi  yang  terserap  oleh  inti  atom  H  dari  molekul  air  dapat
merupakan  ukuran  dari  banyaknya  air  yang  dikandung  oleh  bahan tersebut.  Perlu  kurva  standar  hubungan  banyaknya  energi  yang
diserap dengan kandungan dengan kandungan dalam bahan. Slamet Sudarmaji, 1989: 57-70.
6 Metode  Listrik-elektronika  Konduktivitas  DC-AC  dan  konstanta
Dielektrik
Metode  ini  didasarkan  pada  pengukuran  tahanan  yang  ditimbulkan  dari bahan  yang  mengandung  air.  Analisis  dilakukan  dengan
cara menempatkan  sejumlah  sampel  di  dalam  wadah  kecil  diantara  dua
136
elektroda,  selanjutnya  arus  listrik  yang  melewati  contoh  diukur berdasarkan tahanan listriknya.
a. Penyerapan gelombang mikro