162
lahan, yaitu 500 –600
o
C, tergantung bahan. Pengabuan awal dilakukan perlahan-lahan agar bahan tak terbawa pergi oleh nyala api.
2. H
2
SO
4
Asam Sulfat
Asam sulfat, H
2
SO
4
, merupakan asam mineral anorganik yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai
banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia,
pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida,
misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-
logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh oksigen molekuler
menhasilkan besiII, atau Fe2+. Asam sulfat, sering ditambahkan ke dalam sample untuk membantu mempercepat terjadinya reaksi oksidasi. Asam
sulfat pekat merupakan bahan pengoksidasi yang kuat.
3. Hidrogen Klorida HCl
Hidrogen klorida HCl adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan satu H
+
hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H
+
ini bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium, H
3
O
+
. Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida HCl. HCL adalah asam kuat dan merupakan komponen utama dalam asam
lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan hati-hati dengan keselamatan yang tepat
karena merupakan cairan yang sangat korosif. Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas tidak berwarna
yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah
senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri. Ion lain yang
163
terbentuk adalah ion klorida, Cl
−
. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida NaCl.
Asam klorida adalah asam kuat karena dapat berdisosiasi penuh dalam air. Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam,K
a
, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat
seperti HCl, nilai K
a
cukup besar. Beberapa usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai K
a
HCl. Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan
secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl
−
adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan
tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H
+
sama dengan molaritas HCl cukup baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.
4. Bahan-bahan kimia lain yaitu : Alkoholgliserol, Asam Perklorat, dan