Persiapan Alat MetodeTeknik Analisis Kadar Air

109 Kelemahan metode pengeringan dengan oven antara lain: - Bahan lain di samping air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak atsiri, dan lain-lain. - Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat lain mudah menguap. Contoh gula mengalami dekomposisi atau karamelisasi,, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya. - Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan. Tahapan yang harus dilakukan untuk penentapan kadar air dengan metode pengeringan dengan oven adalah :

1. Persiapan Alat

Alat dipersiapkan sesuai dengan yang diperlukan untuk analisis kadar air dalam bahan. Gunakan APD Alat Pelindung Diri selama melaksanakan analisis Alat-alat utama untuk analisis kadar air yang harus dipersiapkan diantaranya: a. Cawan Karakteristik cawan yang dipakai sebagai tempat sampel untuk analisis kadar air dengan metode oven harus yang tahan panas dan terbuat dari nikel, baja tahan karat, alumunium, porselin, atau gunakan botol timbang dari gelas yang tahan panas Pyrex. Diameter cawan berbeda-beda ada yang 5-9 cm, kedalaman 2-3 cm. 110 b. Oven Suhu oven dijaga konstan selama pengeringan dengan dilengkapi termostat yang dapat mempertahankan suhu sekitar 0,5 C atau kurang. Perbedaan perubahan suhu sekitar 1 C memberikan perbedaan kadar air sampai 0,1. Pengeringan oven vakum menggunakan tekanan 100 mmHg untuk buah-buahan, kacang-kacanagan, lemak, dan minyak. Tekanan 50 mmHg untuk sampel gula dan produk-produk dari gula. Tekanan 25 mmHg untuk biji-bijian, telur, dan produk-produk dari telur. Analisis kadar air metode oven udara SNI 01-2891-1992 menggunakan prinsip pengeringan sampel dalam oven udara pada suhu 100-105 C sampai diperoleh berat konstan. Beberapa hal penting dari metode penguapan ini adalah lamanya pemanasan. Jika bahan harus dipanaskan pada 105 C selama 3 jam, maka harus perhatikan agar oven benar-benar sudah mencapai suhu 105 C sebelum bahan dimasukkan ke dalamnya. Disamping itu sedapat mungkin oven jangan dibuka lagi sebelum berlangsung 3 jam, memasukkan bahan dalam oven tidak pada waktu yang sama, sehingga hal ini menyebabkan kesalahan besar dalam nilai kadar air, karena setiap kali oven dibuka suhu didalamnya turun, makin lama terbuka makin banyak turunnya suhu. c. DesikatorEksikator Suatu bahan yang telah mengalami pengeringan akan bersifat lebih higroskopis daripada bahan asalnya. Selama pendinginan sebelum penimbangan, bahan harus selalu ditempatkan dalam ruang tertutup kering misalnya disimpan 111 dalam eksikator atau desikator yang telah diberi zat penyerap air. Penyerap airuap air yang dapat digunakan antara lain kapur aktif, silika gel, asam sulfat, aluminium oksida, kalium klorida, kalium hidroksida, kalium sulfat atau barium sulfat. Silika gel lebih sering digunakan karena memberikan perubahan warna saat jenuh dengan airuap air. d. Timbanganneraca analitik Neraca analitik diperlukan dalam analisis kadar air, untuk menimbang sampel sebelum dilakukan analisis sampai sampel diperoleh berat konstan setelah pengeringan. e. Alat Pendukung Jenis alat pendukung diantaranya: krustangpenjepit dan sarung tangan. Tugas : 3 Anda ditugasi mencari alat-alat yang digunakan untuk analisis air melalui referensi, internet, atau dari data lain. Gambarkan alat-alat tersebut, fungsi dan spesifikasinya, serta dokumentasinya melalui gambar atau foto Hasil pencarian informasi tuliskan dalam tabel yang terdapat pada lembar pengamatan 112 Lembar Pengamatan : Gambar Alat Nama alat spesifikasi Fungsi 1. 2. 3. 4. 5 6. Dst

2. Pengambilan Sampel Sampling Untuk Analisis Kadar Air