Media Audio Visual Kajian Teori

5. Pengelompokkan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. 6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala seuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan. Sehingga merangsang penerima pesan untuk dapat tertarik dan membangkitkan keinginan dan minatnya. Yang akan berdampak pada peningkatan tentang segala sesuatu yang ada di dalam isi pesan tersebut, dalam hal ini adalah materi pelajaran.

2.1.7 Media Audio Visual

Media pembelajaran audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan Sukiman, 2012: 184. Hernawan dkk 2008: 11.20 mengemukakan bahwa media audio visual dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi narasumber karena penyajian materi dapat digantikan oleh media. Sedangkan Arsyad 2011: 30-31 menyatakan bahwa pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Ciri-ciri utama teknologi media audio visul adalah sebagai berikut: 1. Bersifat linear 2. Menyajikan visual yang dinamis 3. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang pembuatnya 4. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak 5. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif 6. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah. Karakteristik media audio visual menurut Miarso dalam Fazriah 2011 adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. Media audio visual terdiri atas: 1. Audio visual Diam Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara sound slide. Adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara sound slide lamanya berkisar antara 10-30 menit. Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara termasuk dalam kelompok media audio visual sedangkan program tanpa suara termasuk dalam kelompok media visual. Gabungan slide film bingkai dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling mudah diproduksi. Sistem multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar- gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak. Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat visual, audio. Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep pemahaman konsep semakin baik. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. 2. Audio visual Gerak Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti: a. Film suara Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud disini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tatacara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. b. VideoVCD Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. Kelebihan video: 1 Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat 2 Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahlispesialis 3 Menghemat waktu 4 Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak Beberapa kelebihan atau kegunaan media audio visual dalam pembelajaran menurut Fazriah 2011 yaitu: 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka. 2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model. b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi. d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. e. Obyek yang terlalu kompleks mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram, dll. f. Konsep yang terlalu luas gunung berapi, gempa bumi, iklim dll dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar,dll. g. Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggnakan media audio visual adalah sebagai berikut: 1. Guru mempersiapkan VCD player beberapa waktu sebelumnya 2. Guru mengondisikan peserta didik agar siap memulai KBM 3. Guru menjelaskan apa saja yang harus dilakukan peserta didik. 4. Guru menyalakan VCD player dengan VCD yang isinya sesuai dengan materi yang akan disampaikan 5. Peserta didik melihat dan mendengar VCD tersebut, dan mencatat hal-hal yang penting. 6. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ada pada VCD itu. 7. Mengevaluasi proses KBM yang sudah berlangsung Ardiana: 2012 Jadi dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah sebuah media yang digunakan dalam pembelajaran yang berupa gambar serta suara. Dalam hal ini peneliti menggunakan media audio visual berupa video yang dapat menunjang proses belajar mengajar di kelas.

2.1.8 Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK dengan Media Audio Visual

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 5 85

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MULTIMEDIA DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 KOTA SEMARANG

0 18 231

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELEGENCY (SAVI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV A SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

0 14 365

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV D SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 16 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IIA SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 KOTA SEMARANG

0 6 320

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 SEMARANG

1 13 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KELAS IV SD

0 10 226

PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15