Meskipun demikian, dalam kondisi ini kelemahan-kelemahan tesebut akan dicoba untuk diatasai, agar tidak menjadi penghambat dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Adapun penanggulangan yang dilakukan adalah dengan menggunakan gaya belajar VAK untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran yang membutuhkan pengalaman nyata dan kesulitan dalam mengidentifikasi keterampilan siswa. Kemudian menggunakan
media audio visual untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.
2.1.5 Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK
Model pembelajaran Quantum tipe VAK adalah sebuah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang kepala Learning Forum, sebuah
perusahaan yang berbasis di Oceanside, Calivornia, yang memproduksi program- program untuk siswa, guru, dan organisasi di seluruh Amerika Serikat, Inggris,
Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Dalam model pembelajaran Quantum tipe VAK menganggap bahwa dalam
belajar, setiap siswa memiliki gaya yang berbeda-beda, ada yang cenderung bersifat visual, bersifat auditory, ataupun cenderung pada kinestethic. Dengan
adanya perbedaan dari gaya belajar itu, sehingga DePorter mempunyai ide untuk menggabungkan ketiga hal tersebut kedalam sebuah model pembelajarn, yaitu
dengan model pembelajaran Quantum tipe VAK. Dalam pembelajaran ini anak
akan disuguhkan tiga gaya belajar secara langsung, yaitu:
Visual : Belajar dengan cara melihat
Auditory : Belajar dengan cara mendengar
Kinestethic : Belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh
Dengan menggabungkan ketiga hal tersebut, diharapkan pembelajaran akan dapat efektif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan,
dengan tidak mengabaikan prinsip pembelajaran Quantum yang mendasari model pembelajaran VAK. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian dari
Dr.Vernon Magnesen pada tahun 1983, yang menyatakan bahwa anak menerima informasi 10 dari apa yang dia baca, 20 dari apa yang dia dengar, 30 dari
apa yang dia lihat, 50 dari apa yang dia lihat dan dengar, 70 dari apa yang dikatakan dan 90 dari apa yang dia katakan dan lakukan.
Garis besar dalam pembelajaran Quantum tipe VAK menurut DePorter 2012 adalah sebagai berikut:
1. Gaya belajar Visual Menggunakan materi visual seperti gambar-gambar, diagram dan peta.
Mengajak siswa untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
2. Gaya belajar Auditory Menerangkan materi secara garis besar. Dalam hal ini siswa ditekankan untuk
menyimak dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru. 3. Gaya belajar Kinestethic
Mengajak siswa untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya contohnya: melakukan praktikum, menggunakan obyek sesungguhnya untuk
belajar konsep baru.
Kelebihan model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic VAK adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran akan lebih efektif, karena mengkombinasikan ketiga gaya belajar.
2. Mampu melatih dan mengembangkan potensi siswa yang telah dimiliki oleh pribadi masing-masing.
3. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa. 4. Mampu melibatkan siswa secara maksimal dalam menemukan dan
memahami suatu konsep melalui kegiatan fisik seperti demonstrasi, percobaan, observasi, dan diskusi aktif.
5. Mampu menjangkau setiap gaya pembelajaran siswa. 6. Siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh siswa
yang lemah dalam belajar karena model ini mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.
Sementara kelemahan dari model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic VAK yaitu tidak banyak orang mampu mengkombinasikan ketiga
gaya belajar tersebut. Sehingga orang yang hanya mampu menggunakan satu gaya belajar, hanya akan mampu menangkap materi jika menggunakan metode yang
lebih memfokuskan kepada salah satu gaya belajar yang didominasi Jangyunita: 2012.
2.1.6 Media Pembelajaran