Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

Budidaya wortel pada mulanya terjadi didaerah sekitar Laut Tengah, menyebar luas ke kawasan Eropa, Afrika, Asia, dan akhirnya ke seluruh dunia. Wortel adalah tumbuhan sayur yang tumbuh sepanjang tahun, terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab. Kurang lebih pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Tumbuhan wortel membutuhkan sinar matahari dan dapat tumbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang dan daun basah yang berupa sekumpulan pelepah tangkai daun yang muncul dari pangkal buah bagian atas umbi akar, mirip daun seledri. Umbi berwarna orange yang kaya nutrisi ini sudah lama dianggap berkhasiat memperbaiki penglihatan. Wortel kaya akan kandungan β-Karoten. Apabila zat tersebut berada di dalam tubuh akan di ubah menjadi Vitamin A yang sangat penting untuk fungsi retina http:umych.blog.uns.ac.id2009061618aneka-manfaat-wortel . Selain kaya akan Vitamin A ekstrak wortel juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Berdasarkan uraian diatas peneliti berharap edible film dari ekstrak wortel dapat digunakan sebagai pembungkus permen jahe.

1.2. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah, sebagai berikut : 1. Wortel dan pati tepung tapioka sebagai bahan dasar pembuatan edible film berasal dari pajak sore Padang Bulan 2. Pembuatan edible film sebagai pembungkus permen jahe 3. Parameter yang diteliti adalah sifat fisik uji SEM dan sifat mekanik pemanjangan filmelongasi, kuat regang putustensile strength, kandungan gizi yaitu analisa kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, β-karoten, dan organoleptik. Universitas Sumatera Utara

1.3. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang terkait pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah karakteristik dan kandungan gizi dari ediblel film berbahan dasar ekstrak wortel, kanji dan gliserin yang dihasilkan. 2. Bagaimanakah hasil edible film berbahan dasar ekstrak wortel, kanji dan gliserin yang dihasilkan sebagai pembungkus permen jahe yang ramah lingkungan.

1.4. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pembuatan edible film dari ekstrak wortel, pati dan gliserin yang ramah lingkungan sehingga aman digunakan oleh masyarakat yang mengkonsumsi makanan tersebut. 2. Mengetahui karakteristik dan kandungan gizi dari edible film 3. Memanfaatkan ekstrak wortel sebagai bahan pembuatan edible film

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Dapat mengurangi penggunaan kemasan makanan yang bersifat tidak teruraikan nondegredable 2. Untuk menambah kandungan nutrisi pada produk serta memberikan warna kemasan yang menarik pada produk 3. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan alternative dalam pemanfaatan edible film sebagai bahan pengemas yang bersifat biodegradable.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium, adapun langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut : - Edible film dibuat dengan melarutkan kanji dalam ekstrak wortel, kemudian di aduk sambil dipanaskan sampai homogen, setelah homogen ditambahkan dengan gliserin, Universitas Sumatera Utara diaduk kembali, setelah homogen dicetak diatas plat akrelik, kemudian dimasukkan kedalam oven pada suhu 30 o C selama ± 2 hari, untuk hasil tersebut dianalisa kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar B-karoten, uji SEM, uji tarik, dan nilai organoleptiknya. - Analisa SEM edible film yang dihasilkan ditentukan dengan analisa mikroskopi. - Uji Kuat tarik edible film yang dihasilkan ditentukan dengan menggunakan alat Torsee’s Electrinic system. - Analisa Kadar protein edible film yang dihasilkan ditentukan dengan metode Kjedahl. - Analisa Kadar lemak edible film yang dihasilkan ditentukan dengan cara eksitasi kontinu dengan alat soklet. - Penentuan Kadar air edible film yang dihasilkan ditentukan dengan metode pengeringan dalam oven pada suhu 100 – 105 o C. - Penentuan kadar abu edible film yang dihasilkan ditentukan dengan metode pembakaran dalam tanut pada suhu 500 – 570 o C hingga diperoleh abu berwarna putih. - Penentuan Kadar Karbohidrat edible film yang dihasilkan ditentukan dengan menghitung selisih antara 100 dengan jumlah persentase kadar air, abu, protein, dan lemak. - Penentuan kadar β-karoten edible film yang dihasilkan ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 269 nm. - Uji organoleptik terhadap warna, rasa, bau, dan tekstur edible film yang dihasilkan ditentukan dengan skala hedonik.

1.7. Lokasi Penelitian