Edible Film Pembuatan Edible Film Dari Campuran Ekstrak Wortel (Daucus carota L.), Dengan Pati Dan Gliserin Sebagai Bahan Pengemas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Edible Film

Pengemasan telah berkembang sejak lama, sebelum manusia membuat kemasan alam sendiri telah menyajikan kemasan misalnya jagung terbungkus daun atau yang disebut selundang, buah – buahan terbungkus kulitnya. Fungsi dari pengemasan pada bahan pangan adalah mencegah atau mengurangi kerusakan. Dengan adanya persyaratan bahwa kemasan yang digunakan harus ramah lingkungan maka penggunaan edible film adalah suatu yang sangat menjanjikan, baik yang terbuat dari lipida, karbohidrat, protein maupun campuran ketiganya. Edible film sangat potensial digunakan sebagai pembungkus dan pelapis produk – produk pangan industri pertanian segar . Secara umum edible film dapat didefenisikan sebagai lapis tipis yang melapisi suatu bahan pangan dan layak dimakan, digunakan pada makanan dengan cara pembungkusan atau diletakkan diantara komponen makanan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas makanan, memperpanjang masa simpan, meningkatkan efisiensi ekonomis, menghambat perpindahan uap air Krochta, 1992. Edible film merupakan lapisan tipis dari materi yang dapat diletakkan diatas permukaan produk makanan untuk menyediakan penghalang bagi uap air, oksigen dan perpindahan padatan dari makanan tersebut. Sebuah pelapisan yang ideal didefenisikan sebagai salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan makanan tanpa menyebabkan keadaan anaerobik dan mengurangi kualitas makanan. Selain itu edible film dapat digunakan untuk mengurangi kehilangan air http:id.shvoong.comexact- sciences1798848 . Beberapa edible film dibandingkan dengan bahan pengemas lain yaitu : 1. Meningkatkan retensi warna, asam, gula, dan komponen flavor 2. Mengurangi kahilangan berat 3. Mempertahankan kualitas saat pengiriman dan penyimpanan 4. Mengurangi kerusakan akibat penyimpanan 5. Memperpanjang umur simpan Universitas Sumatera Utara Salah satu fungsi utama dari edible film adalah kemampuan mereka dalam peranannya sebagai penghalang, baik gas, minyak, atau yang lebih utama air. Kadar air makanan merupakan titik penting untuk menjaga kesegaran, mengontrol pertumbuhan mikroba, dan tektur yang baik, edible film dapat mengontrol Aw water activity melalui pelepasan atau penerimaan air Hui,2006. 2.2 Sifat Fisik Edible Film 2.2.1. Ketebalan edible film