Rasionalitas Masyarakat dalam Menentukan Pilihan

4.4.2 Rasionalitas Masyarakat dalam Menentukan Pilihan

Tahun 1989 Coleman mendirikan jurnal Rationality and society yang bertujuan menyebarkan pemikiran yang berasal dari perspektif rasional. Coleman menerbitkan buku yang berpengaruh “foundationals of society theory”, dimana buku tersebut berdasarkan perspektif purasional. Coleman sangat dipengaruhi Robert K. Merton teori struktural fungsional modern dan dipengaruhi juga oleh durkheim teori struktural fungsional klasik dalam faktor sosial sebagai penentu pelaku individu. Coleman dalam teori rasionalnya menerangkan dan menganalisa masalah tingkat mikro dan makro maupun peran yang dimainkan oleh faktor tingkat mikro dalam pembentukan fenomena tingkat makro dipengaruhi oleh faktor individual sedangkan tingkat mikro dipengaruhi oleh perilaku kolektif. Coleman menyatakan teori pilihan rasional dapat menjelaskan semua fenomena makro, tidak hanya yang teratur dan stabil saja. Coleman dalam teorinya memusatkan pada sistem sosial yaitu fenomena makro yang dipengaruhi oleh faktor individual Ritzer,2004:394-395. Fenomena golongan putih merupakan pembentukan fenomena tingkat makro dimana fenomena ini sangat dipengaruhi oleh individual yaitu seseorang memilih tidak menggunakan hak pilih suaranya dalam pemilihan umum dengan berbagai alasan dan cenderung rasional dalam menentukan pilihannya yang dipengaruhi dengan realita sosial yang ada saat ini. Para pemilih cenderung rasional di dalam menentukan pilihan-pilihannya dengan mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang di dapatnya dari pemerintah. Ada 2 unsur utama dalam teori Coleman yaitu aktor dan sumber daya. Sumber daya sebagai penarik perhatian dan dapat dikontrol oleh aktor. Universitas Sumatera Utara Pemerintah merupakan sumber daya sebagai penarik perhatian yang dapat membuat masyarakat untuk dapat berpartisipasi pada setiap pemilihan umum yang dilaksanakan 5 tahun sekali. Selama masa kepemimimpinan masyarakat sebagai aktor yang mengkontrol baik tidaknya pemerintahan tersebut. Coleman menjelaskan interaksi antara aktor dan sumber daya menuju ke tingkat sosial. Pemusatan perhatian pada tindakan rasional individu dilanjutkan pada masalah hubungan mikro ke makro atau dapat dikatakan pula bagaimana cara gabungan tindakan individual menimbulkan perilaku sistem sosial. Dalam hubungan masyarakat dengan pemerintah dimana masyarakat sebagai pengontrol jalannya pemerintahan dapat menentukan pilihan melalui pemilihan umum. Pada pemilihan umum masyarakat dapat menentukan pilihan untuk memilih pemimpin yang layak atau tidak untuk memimpin. Fenomena golongan putih pada pemilihan umum saat ini dimana tingkat partisipasi itu diperkirakan menurun. Tingkat partisipasi semakin menurun, salah satu penyebabnya adalah bahwa mereka merasa tidak cukup melihat adanya tanda-tanda bahwa partai politik menunjukan kinerjanya yang semakin baik. Dari dulu sampai sekarang, menurut penilaian masyarakat partai politik hanya peduli pada konstituen jika hanya menjelang pemilihan umum. Setiap kali menjelang pemilihan umum, para elite partai politik banyak mengumbarkan janji manis kepada rakyat, akan tetapi setelah pemilihan umum janji hanya tinggal janji, tidak pernah ditepati. Siapapun politisi yang berkuasa dan darimana asal partainya, memiliki kecenderungan yang sama, yaitu berusaha dekat dengan para pemilih ketika menjelang pemilihan umum dan cenderung menjauh setelah berkuasa. Berikut penuturan informan penelitian : Universitas Sumatera Utara ”Hasil pemilihan umum tidak ada berpengaruh kepada masyarakat, yang ada hanya dinikmati oleh sekelompok orang saja sehingga rakyat memilih atau tidak sama saja. Masyarakat merasa dimanfaatkan oleh partai politik dengan diiming-imingi janji kampanye melulu E, pr, 42 tahun . Diperkuat oleh informan berikut : “Pemilu ada hubungannya dengan ketidakmampuan partai politik memenuhi janji kampanye dan membawa perubahan. Bahkan sebagian masyarakat merasakan bahwa kondisi sosial ekonomi mereka tidak semakin membaik, sehingga untuk apa ikut politik dengan menggunakan haknya sebagai pemilih dalam Pemilu W, lk, 60 tahun . Juga diperkuat oleh informan berikut: “Partai-partai politik ketika berkampanye memberikan janji- janji yang berpihak kepada rakyat, janji-janji yang meyakinkan rakyat kalau dia yang pantas untuk dipilih tetapi setelah terpilih mereka lupa dengan janjinya tersebut dan dia hanya mementingkan diri dan kelompoknya saja R, pr, 35 tahun .

4.4.3. Prilaku Sosial Masyarakat dalam Pemilihan Umum