Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenanpresidensil. Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada
presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara
DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden.
2.2. Fakta Sosial
Paradigma fakta sosial di ambil dari karya Durkheim The Rules of Sociological Method 1895 dan Suicide 1897. Fakta sosial bersifat eksternal, umum general,
dan memaksa coercion. Paradigma fakta sosial memiliki kajian struktur sosial dan pranata sosial. Struktur sosial adalah jaringan hubungan sosial dimana interaksi
terjadi dan terorganisir serta melalui mana posisi sosial individu dan sub-kelompok dibedakan. Sedangkan pranata sosial adalah norma atau pola nilai yang mndukung
kelompok. Sistem politik merupakan organisasi melalui masyarakat, merumuskan dan berusaha mencapai tujuan-tujuan bersama. Untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatannya, sistem politik mempunyai lembaga-lembaga atau struktur-struktur seperti parlemen, birokrasi, badan peradilan, partai-partai politik yang semuanya
menjalankan fungsi-fungsinya. Konsep sistem dalam hubungan ini untuk
Universitas Sumatera Utara
memberikan pemahaman bagaimana politik dipengaruhi oleh lingkungannya masyarakat dan bagaimana politik mempengaruhi masyarakat.Struktur yang ada
dalam sistem politik yaitu kelompok-kelompok kepentingan, partai-partai politik, lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif badan peradilan. Menurut
Gabriel.A.Almond partai politik memiliki fungsi-fungsi yang harus dijalankan yaitu 1 sebagai media sosialisasi politik yang membentuk nilai-nilai politik yang
menunjukkan bagaimana seharusnya masing-masing anggota masyarakat berpartisipasi dalam sistem politiknya. Sosialisasi politik merupakan proses-proses
pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku. 2 sebagai artikulasi kepentingan yaitu berkaitan erat dengan masalah kepentingan-kepentingan, aspirasi-
aspirasi, kehendak yang terdapat dalam masyarakat. Untuk dapat memenuhi kepentingan tersebut, maka diperlukan suatu tindakan berupa yang harus
diartikulasikan diungkapkan kepada badan-badan politik atau pemerintah yang berwenang untuk membuat keputusan. Kepentingan-kepentingan masyarakat tersebut
diartikulasikan atau dikemukakan oleh berbagai macam lembaga, badan atau kelompok dengan berbagai macam cara. 3 sebagai agregasi kepentingan yaitu
berfungsi untuk mengubah atau mengkonversikan tuntutan-tuntutan sampai menjadi alternatif-alternatif kebijakan umum. Jadi dengan melalui tahapan-tahapan yang
tertentu di dalam sistem politik kepentingan-kepentingan masyarakat yang telah diartikulasikan ditampung dijadikan alternatif-alternatif atau tuntutan tersebut
dirumuskan ke dalam sebutan “agregasi kepentingan”.
Universitas Sumatera Utara
Fakta sosial mempengaruhi tindakan-tindakan manusia. Tindakan individu merupakan hasil proses pendefinisian realitas sosial, serta bagaimana orang
mendefinisikan situasi. Masalah-masalah realita sosial yang ada dapat mempengaruhi seseorang untuk bertindak. Fakta dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang membuat
pernyataan benar atau salah. Pemerintah yang menjadi kepercayaan rakyat selama ini, yaitu sebagai amanat rakyat, aspirasi yang berada pada pihak rakyat, dinilai tidak
terwujud secara faktual. Kepercayaan yang dibangun oleh pemerintah sendiri, legitimasi yang berusaha digalang dari rakyat berupa janji-janji politik, menjadi suatu
kesalahan ketika tidak ditemukan bukti yang mampu mendukungnya sebagai kebenaran. Pemerintah yang mempunyai otoritas dalam pengaturan urusan publik
dinilai tidak mampu mewujudkan apa yang sudah mereka tawarkan kepada rakyat sebagai mekanisme penggalangan dukungan rakyat. Selain itu partai politik yang
memiliki fungsi Realita yang ada, berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat pada pemilihan umum. Realita tersebut seperti masih banyak masyarakat
Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan dan juga banyaknya pengangguran yang dapat mengakibatkan terjadinya tindak kriminalitas sehingga terciptanya rasa
tidak aman di kalangan masyarakat.
2.3. Pilihan Rasional