Fakta Sosial Mempengaruhi Tingkat Partisipasi Masyarakat

Dari angka tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah yang terbesar dalam pemilihan umum hasil perolehan suara partai politik dan calon anggota DPR di kota Medan adalah golongan putih sebesar 978.619 jiwa yang tidak menggunakan hak pilih suaranya.

4.4.1. Fakta Sosial Mempengaruhi Tingkat Partisipasi Masyarakat

Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu. Paradigma fakta sosial di ambil dari karya Durkheim The Rules of Sociological Method 1895 dan Suicide 1897. Fakta sosial bersifat eksternal, umum general, dan memaksa coercion.Fakta sosial mempengaruhi tindakan-tindakan manusia. Tindakan individu merupakan hasil proses pendefinisian realitas sosial, serta bagaimana orang mendefinisikan situasi. Masalah-masalah realita sosial yang ada dapat mempengaruhi seseorang untuk bertindak. Melihat keadaan perekonomian saat ini dengan banyaknya jumlah masyarakat yang berada di dalam garis kemiskinan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Garis Kemiskinan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2007-2008 Daerah Sumatera Utara Nasional Jumlah Ribu jiwa Persentase Jumlah Juta jiwa Persentase 2007 2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Desa 833.0 761.7 14,21 12,85 13,56 12,77 12,52 11,65 Kota 935.4 852.1 13,63 12,29 23,61 22,19 20,37 18,93 Jumlah 1.768.4 1.613.8 27,84 25,14 37,17 34,96 32,89 30,48 Sumber: Data BPS Juli 2008 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Sumatera Utara pada tahun 2007 sebanyak 1.768.400 orang 27,84 persen terhadap jumlah penduduk seluruhnya, sedangkan jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Sumatera Utara pada tahun 2008 sebanyak 1.613.800 artinya masih banyak penduduk di Indonesia yang berada di garis kemiskinan. Selain masih banyaknya jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan realita sosial yang ada saat ini yaitu jumlah pengangguran yang semakin meningkat karena tidak adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Permasalahan ketenagakerjaan merupakan permasalahan bangsa secara menyeluruh dan merupakan tanggung jawab semua pihak. Namun demikian, pemerintah memiliki posisi strategis dan merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas permasalahan ketenagakerjaan. Oleh karena itu pemerintah perlu mengatasi permasalahan- permasalahan tersebut dengan berbagai kebijakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Jumlah pengangguran di Indonesia Tahun Jumlah persentase 1997 4.197.306 4,68 1999 6.030.319 6,36 2001 8.005.031 8,10 2003 9.530.000 9,35 2006 10.520.000 10,53 2008 8.430.000 8,46 Sumber: Data BPS Tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah pengangguran dari tahun 1997 sampai tahun 2006 semakin meningkat dimana jumlah pengganguran tahun 1997 sebanyak 4.197.306 yaitu 4,68 sedangkan jumlah pengganguran di tahun 2006 sebanyak 10.520.000 yaitu 10,53 . Kenaikan jumlah pengganguran dari tahun 1997 ke 2006 sebesar 5,85 . Tahun 2008 jumlah penggangguran berkurang hanya sebesar 2,07 . Data diatas membuat masyarakat malas dan jenuh terhadap aktivitas politik, karena berpolitik tidak membawa ke arah perbaikan kualitas hidup yang lebih baik secara ekonomi, sosial, maupun politik. Pernyataan diatas sesuai dengan yang diutarakan oleh beberapa informan penelitian: “Masyarakat memilih untuk golongan putih disebabkan karena mereka malas untuk memilih salah satu calon karena memilih atau tidak yang ada keadaan ekonomi di Indonesia begitu- begitu saja tidak ada perubahan malah makin susah, banyak pengangguran dan lowongan kerja juga tidak ada N, pr, 52 tahun . Universitas Sumatera Utara Diperkuat dengan informan penelitian yang lain : “Kebanyakan orang-orang berfikir siapapun yang memimpin sama saja, karena kebanyakan hanya menjanjikan tetapi kenyataanya tidak ada. Sehingga orang malas unutk memilih, toh sama saja tidak ada perubahan H, pr, 22 tahun . Juga diperkuat oleh informan penelitian berikut : “Di mata masyarakat Parpol semakin tidak mampu membawa perubahan sebagaimana yang dijanjikan.Pendidikan mahal, pelayanan kesehatan yang buruk, beban ekonomi rakyat yang kian berat akibat kenaikan harga-harga kebutuhan pokok terus menjadi persoalan rutin yang dihadapi rakyat. Parpol tidak mampu mendorong terjadinya perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik, sehingga rakyat cenderung malas ikut R, pr, 35 tahun Juga diperkuat oleh informan berikut: “Orang memilih untuk golongan putih karena mereka gak yakin dengan calon presiden yang akan naik atau mereka berpendapat kalau pemilihan umum tidak akan merubah nasib orang banyak G, lk, 55 tahun . Di dalam pemilihan umum yang diadakan secara demokratis, masing-masing peserta pemilihan umum atau calon wakil rakyat yang bersaing berusaha merebut hati pemilih melalui janji-janji untuk mensejahterakan rakyat, sekaligus berusaha menciptakan track record yang baik agar bisa tetap terpilih pada pemilihan umum. Dengan demikian,masing-masing peserta pemilihan umum berusaha mengembangkan promissory representation sekaligus antisipatory representation Mansbridge 2003 sebagai upaya untuk meyakinkan para pemilih. Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Rasionalitas Masyarakat dalam Menentukan Pilihan